11

5 1 0
                                    

3 Hari kemudian

Mereka semua sedang sibuk dengan jadwal keberangkatan yang tiba-tiba mendadak berubah menjadi lebih awal.

"OMEN APA KAU MELIHAR RANSEL YANG AKAN KU BAWA?" teriak Bochum dari lantai dua.

Omen mendesis "tidak bisakah kau berbicara pelan"

"Mengapa kau malah menjawab seperti itu aku bertanya kau melihat ranselku tidak, isi didalamnya sangat penting" ujarnya sambil membuka dan mengacak koper miliknya.

Victoria yang lewatpun melotot melihat kelakuan Bochum, Alexa yang sedari tadi menunggu mereka di luar sampai masuk kembali untuk melihat kondisi didalam.
"Mengapa kalian lama...." belum sampai ia selesai berbicara wajahnya terkena lemparan barang Bochum

"Bochum apa yang kau lakukan?"

"Diam Lexa aku sedang mencari keberadaan ransel ku, apa kau melihatnya?"

Supir yang hendak menanyakan kapan mereka berangkat pun terheran "bukankah ransel itu sudah ada di bagasi" herannya

"Apa kau sudah mulai pikun hah, ranselmu sudah ada di dalam bagasi dan kau mengacak-acak isi kopermu"

"Apa iya sudah ada di mobil?"

"Ya dan karena ulah kau memberantakan ini semua kita sepertinya akan terlambat" sebal Alexa, ia pun memutuskan untuk langsung naik kedalam mobil.

"Cepat bereskan barang-barang mu jika kau mau ikut" teriak Alexa dari luar.

                            ......................

Saat tiba di Spanyol, Bochum masih dengan muka sebalnya turun dari pesawat, bagaimana ia tidak sebal, disepanjang jalan ia terus saja di ledeki oleh teman-teman yang mengatakan ia sudah tua dan pikun.

Alexa yang jalan beriringan dengan Bochum pun ingin rasanya tertawa melihat raut wajah nya yang seperti bebek.

"Sudahlah jangan kau terus menekuk muka mu seperti anak kecil, lagian salah sendiri kau tidak mengecek ke mobil , malah heboh sendiri"

"Bisa tidak kau berhenti membicarakan itu"

"Tidak bisa dan tidak akan"

Saat tengah asik bercanda dengan Bochum, seseorang tanpa sengaja menabrak Alexa hingga dirinya tersungkur ke jalanan.

"Buahahhahahahhaaaa" tawa Bochum dengan puas melihat Alexa tersungkur.

Alexa masih terkejut menatap aspal didepan matanya, untung saja ia segera menopang tubuhnya dengan tangan jika tidak sudah dipastikan mukanya akan terkena aspal tersebut.

"Apa kau tidak apa-apa?" tanya ornag yang menabrak Alexa, ia pun tidak sengaja melakukannya ia sedang terburu-buru hingga tidak melihat sekitarnya.

Ketika Alexa melihat pelaku nya, ia terkejut " kau?", begitu pula dengan sang pelaku," mengapa aku bertemu dengannya?" batin Marc.

"Ahh maaf kan aku Alexa, aku terburu-buru dan tanpa sengaja malah menabrak mu" ucap Marc, "mari aku bantu aku bangun" lanjutnya.

Bukannya menerima tawaran Marc, Alexa memilih menarik tangan Bochum yang masih tertawa di sebelahnya.

"Tidak perlu" tolaknya

Marc Marquez POV

Entah mengapa kesialan menimpa diriku hari ini, setelah MotoGP Italia aku berencana untuk menetap disana beberapa hari itung itung liburan, tapi semua itu dibatalkan oleh Julia yang mengatakan bahwa mommy ku masuk rumah sakit karena penyakitnya kambuh.

Off the tableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang