Alexa termenung dikamar, ia memikirkan ucapan wantia yang menampar nya tadi, "mengapa ia berbicara seperti itu, seolah-olah aku yang bersalah dalam peristiwa itu"
Ia seperti tidak terasa asing dengan wanita itu, sepertinya ia pernah bertemu tapi dimana.
Setelah berfikir keras, akhirnya ia mengingat nya, ia pernah bertemu dengan wanita itu saat ia di Canada, tapi ia merasa tidak memiliki masalah dengan orang tersebut, "Apa Megan yang telah memanipulasi cerita itu?".
"Sudah lah Alexa untuk apa kau memikirkan itu, merepotkan saja" batinnya .
Flasback on
Alexa sedang memikirkan kejadian tadi, mengapa orang yang selama ini ia hindari kini muncul bersama orang yang tak sengaja ia tabrakan.
"Megan look at this, indah bukan kalung ini" teriak perempuan di sebrang sana.
Alexa yang mendengar nya merasa risih, mengapa semua orang di dunia ini suka sekali berteriak, pikirnya.
"Ohh my God, sayang bisakah kau membelikan ini untuk ku" melas Megan.
Pria yang sedang bersama kedua wanita itu hanya bisa tersenyum manis, dan mengiyakan apa yang pasangan nya inginkan.
Saat pria itu menoleh kearah jendela luar, ia terkejut karena melihat wanita yang selama ini terus mengisi hatinya.
Tatapan Alexa dengan pria itu pun saling bertabrakan, hingga mereka berdua tidak menyadarinya bahwa sedari tadi Eileen memperhatikan nya.
Eileen tersenyum kecut "bertemu rindu huhuu" gumannya.
"Shawnnnnn" teriak Eileen tepat di kuping pria itu.
Pria itu tersadar dan langsung memalingkan tatapannya, dan menatap sinis kearah Eileen, "bisakah kau tidak usah berteriak-teriak hah".
Eileen langsung berjalan menuju jendela itu dan menghalangi pemandangan Shawn saat akan kembali menatap Alexa.
Flasback off
Hari pun mulai menggelap, matahari kini telah berganti dengan bulan yang bersinar menerangi malam.
Sedari tadi Bochum terlihat sibuk menyiapkan segala keperluan untuk acara malam ini, "Bochummm" teriak Alexa dari arah tangga.
Orang yng dipanggil pun menoleh,dan menaikan kedua alisnya seolah bertanya ada apa.
"Apakah semua suda siap?"
"Ya"
Alexa melihat sekelilingnya, ia tersenyum puas saat melihat perlengkapan yang mereka butuhkan sudah tersedia semua, "baiklah ayoo kita berangkat" serunya.
Omen yang mendengarnya mendesis,"enak sekali kau tinggal berbicara ayoo berangkat" sindir nya.
Ya memang sepulang dari kejadian itu mereka semua menuruti perintah Alexa untuk tidak mengganggunya, bahkan Bochum yang memiliki urusan mendadak dengan Alexa tidak berani mengusiknya.
"Ckk baiklah sini biarkan aku membawa ini, kutunggu kalian disana" seru Alexa seraya membawa beberapa barang yang ada disana.
Sesampainya disana, Alexa langsung menurunkan barang bawaannya ditempat yang akan mereka pakai untuk party, melihat dari atas hamparan pasir putih yang indah serta ombak laut yang menerjang bebatuan karang, membuat Alexa merasa tenang dan nyaman "sepertinya aku butuh lebih banyak healing untuk saat ini" gumannya.
"Ya memang tempat-tempat alam sangat bagus untuk kita yang sedang banyak pikiran" seru seseorang dari belakang.
Alexa hafal dengan suara orang itu, "mengapa kau selalu datang di saat aku sedang ingin sendiri heh" sindirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Off the table
FanfictionAkan kah aku terlepas dari bayang bayangan mu, dan mencintainya dengan cara yang sama dan melanjutkan kehidupan ku selanjutnya Langsung baca guys, biasa males deskripsikan nya hehheee