Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bang Yedam
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lee Chaein
※※※
Yedam lagi-lagi terbangun dengan mata bengkaknya. Masih pada posisinya, duduk termenung di atas tempat tidurnya.
Cermin di depannya memantulkan penampilannya jauh dari kata baik. Dengan gontai Yedam berjalan menuju lemari pakainnya, menyiapkan baju untuk ke kampus setelah 2 minggu dia absen.
Tangannya tergantung di udara saat hendak meraik kemeja flanel di rak paling atas. Karena kini tatapannya tertuju pada satu tumpukan kaos, celena, dress dan cardigan yang dicampur menjadi satu.
Wanginya masih sama, wangi khas kekasihnya, Chaein. Yedam terkekeh melihatnya. Nyeri.
Bergerak cepat karena tak ingin airmatanya kembali turun, Yedam membawa handuk berwarna baby blue ditangannya.
"Ah salah ambil." gumamnya lalu menyimpan kembali ke rak khusus handuk dan mengambil handuk putih miliknya.
Begitu sampai di wastafel, Yedam kembali terdiam. Dua pasang sikat gigi yang menjadi perhatiannya sekarang.
"Chae, kalau kaya gini gimana aku bisa lupain kamu. Yang ada aku bisa gila." pertahanan Yedam runtuh.
Lagi. Dirinya menangisi kepergian sang kekasih 2 minggu lalu. Apartemennya begitu menyimpan banyak kenangan bersama. Setiap sudutnya punya kenangan sendiri antara dirinya dan Chaein yang memang sering menginap di apartement miliknya.