Lihat lah kesuraman di kelas A, tak ada satupun anak yang memiliki wajah ceria. Siapa di pagi hari yang dapat membuat anak anak suram. Tentu saja pelajaran matematika, bukan karena matematika ga asik cuma sebenarnya guru pelajaran matematika termasuk jajaran guru killer. Banyak peraturan di kelas menybalkan. El ini suka matematika iya ia akui, namun jika gurunya seperti ini sebelum pelajaran saja sudah malas. Gimana mau ngerti.
Pelajaran untuk hari ini akan berlangsung dari jam pertama hingga istirahat, tanpa ngemil diam diam, tanpa berkomunikasi, tanpa meletakkan kepala dimeja. Sangat mengerikan. Sedikitpun tak ada yang berniat menambah durasi pelajaran.
Berbeda dengan gadis yang suka mencari wajah, queen sheth. Anak dari keluarga sheth yang sangat senang mencari muka di mana pun, selalu berlindung dengan nama keluarga, dan sama sekali tidak menyukai el. Keluarga sheth memang keluarga keempat terkaya di negara itu, tetap saja dia tidak ada niatan untuk berbaik hati berteman dengan el.
Saat bel sudah mulai berbunyi, queen dengan santainya menunjuk tangan, ingin bertanya pada mami. Membuat seisi kelas ingin menghantam wajahnya.
" Maaf mami saya kurang paham dengan materi ini. " Tanya queen kepada mami yang sudah siap keluar kelas, melihat teman sekelasnya mulai kesal el akhirnya mengambil sebuah tindakan.
" Queen sheth, saya sudah paham dengan materi itu, biarkan saya saja bu yang menjelaskan ulang pada queen, silahkan mami istirahat. " Kata el sambil tersenyum kepada mami.
" Em baik el, saya percaya dengan kamu, pastikan temanmu paham ya, yang lain juga boleh membantu. Saya tinggal dulu. " Kata mami kemudian keluar kelas.
" Mana yang belum kamu pahami? " Tanya el.
"Ga ada. " Kata queen ketus.
" Baguslah, gua masih ada urusan. " Sahut el lega, lalu pergi menuju kantin sekolah.
" Queen, bisa ga sehari aja ga usah caper ke guru. " Kata naeun kemudian menyusul el.
" Ck sial si el, bisa bisanya dia malah yang unjuk gigi depan mami. " Grutu queen.
"Udahlah queen ayo kekantin. " Ajak tiara.
" Hm"
Dikantin mulai ramai, el, dhakwan, naeun, dan rei duduk dalam satu meja. Mereka makan dan tertawa bersama, jika sudah begitu tidak mudah bagi murid lain untuk duduk di bangku sebelah. Berhadapan dengan el saja tidak ada yang berani, walaupun el tidak memukul atau menindas orang, namun reian davis sangat ketat menjaga kakak perempuannya. Begitu pula dhakwan yang terkenal sangat posesif pada sahabat kecilnya.
" Ce, nanti ada jamuan makan sama keluarga marc. Tuan muda sudah pulang. " Kata rei kepada el.
" Hah? Yang bener? Tuan muda marc pasti sangat tampan. Gua bakal minta papi mami buat adain pertemuan juga. " Srobot naeun dengan senyum berkhayal nya.
" Lu udah pernah liat tuan mudanya kok. " Kata el santai.
" Hah? Masa sih? Kok bisa? " Tanya naeun bertubi tubi.
" David marc. " Jawab el menyebutkan sebuah nama.
" Hah? Guru ganteng itu? " Tanya naeun berbunga bunga.
" Udah cukup naeun makan. " Tegas dhakwan
" Makan makan. " Kata el sambil tertawa pelan.
Usai pelajaran hari ini mereka pulang, el dengan rei pergi ke mall untuk mencari baju pertemuan, sedangkan dhakwan dan naeun pergi ke bandara mengantarkan papinya perjalanan bisnis.
"Ati ati ya pi, jangan lupa bawain oleh oleh. " Kata naeun memeluk papinya.
"Iya sayang, dhakwan kamu ga pengen apa apa?" Tanya papi.
KAMU SEDANG MEMBACA
real husband
Teen Fictionseorang gadis berumur 19 tahun harus menikah diam diam untuk membayar hutang keluarga. menikah bukan hal yang mudah namun hal ini harus tetap dihadapi. Awal pernikahan tidak terlalu buruk, namun entah apa yang akan gadis ini alami ke depannya. ...