Acara kali ini diadakan di kediaman keluarga marc, pastinya sebagai menantu el harus datang membantu, el datang tanpa sepengetahuan David dan yang lain. Setelah berpisah dari teman dan adiknya di butik tadi el langsung menuju kediaman keluarga marc. Di sana banyak pelayan yang sibuk menyiapkan beberapa barang, dekor juga sudah siap, terlihat mewah dan berkilau. Semua makanan juga sudah tersusun dimeja dengan rapi. Hanya tinggal kue, seperti biasa walau acaranya hanya 5 keluarga besar namun harus tetap ada kue. Hanya saja kali ini tidak ada yang dapat mendesain kuenya. Koki yang biasa mendesain mendadak sakit dan tidak ada cukup waktu untuk mencari Koki lain.
" Bagaimana ini nyonya besar, kita tidak dapat memulai tanpa kue. " Kata salah satu pelayan.
" Tanpa kue, itu melanggar budaya yang telah kita buat. " Gumam oma marc.
" Biar el coba desain kuenya. " Kata el sambil menggulung lengan bajunya.
" Nyonya muda, apakah anda benar benar bersedia? " Tanya pelayan itu lagi.
" Tenang saja. " Jawab el
Kini el berada di dapur, dan melihat kue yang masih polos, el kemudian melanjutkan dengan menumpuk kue menjadi 5 lapisan sesuai jumlah keluarga. Lalu ia melapisi warna kue dengan warna putih yang menggambarkan kekeluargaan yang suci, bunga yang melambangkan keindahan hati setiap orang yang datang, dan memberikan beberapa detail detail kecil seperti mutiara mutiara yang berkilau seperti 5 keluarga besar. Kue yang simple namun elegant dan memiliki makna makna tersendiri.
" Ga sia sia gua belajar buat kue beberapa tahun terakhir. " Gumam el bangga pada diri sendiri.
" Iya, istriku memang hebat. " Kata david dari arah belakang tiba tiba, lalu memeluk istrinya.
" Mas, lepasin ah malu nanti kalo ada orang. " Kata el berusaha melepaskan pelukan suaminya.
" Ga mau, masih kangen kamu. " Kata David meletakkan dagunya di pundak el.
" Ekhm, pengantin baru lengket terus ya. " Sindir mama Ririn
" Ah mama, ini ni mas David, dateng dateng main peluk peluk. " Adu el kepada mertuanya.
" Kamu kok ngadu ke mama si, curang banget. " Kata David ngambek.
" Udah lah mama ga mau ganggu kalian, sana lanjutin. " Kata mama ririn kemudian pergi.
" Ma, el udah selesai desain kuenya lanjutin apa dong? " Tanya el kepada mama Ririn.
" Lanjutin ini. " Jawab David setelah itu mencium bibir istrinya.
" Kebiasaan baget, sana sana el mau ganti baju sekalian dandan. " Kesal el kemudian pergi meninggalkan suaminya di dapur.
" Dulu katanya ga bisa masak, tapi bisa buatin bekal, sekarang malah ngedesain kue. Jadi definisi sebenarnya dari ga bisa masak itu kaya gimana si el, bingung. " Omel David pada el yang sudah pergi ke kamar David.
Setelah berdandan el keluar menuju ke bagian belakang rumah david yang digunakan untuk pesta, semua orang terpana melihat kecantikan el, menggunakan dress putih dengan atasan dan lengan balon transparan dengan detail berlian berlian yang berkilau, serta bagian putih a-line dari dada hingga lutut yang membuat el terlihat ramping dan cantik, tidak lupa rambut panjang yang terurai ke belakang dengan kepangan samping dan detail hair clip bunga yang berkilau di kanan dan kiri kepala el. poni khas tipis di samping kanan kiri menjadikan el terlihat imut. Beberapa orang bahkan tidak mengedipkan matanya saat gadis itu lewat. Entah bagaimana reaksi suaminya nanti.
Di halaman belakang hanya ada oma, mama, papa David, dan David. Saat el tiba disana pelayan pelayan yang sibuk tiba tiba membicarakan el, cantik sekali nyonya muda, wah memang pantas jika nyonya besar begitu menyukai nyonya muda. Selain cerdas dia juga sangat cantik. Tidak mungkin tuan muda tidak menyukainya. Begitu lah kira kira ucapan dari para pelayan.
KAMU SEDANG MEMBACA
real husband
Teen Fictionseorang gadis berumur 19 tahun harus menikah diam diam untuk membayar hutang keluarga. menikah bukan hal yang mudah namun hal ini harus tetap dihadapi. Awal pernikahan tidak terlalu buruk, namun entah apa yang akan gadis ini alami ke depannya. ...