9

6 0 0
                                    

    Pagi ini agaknya pagi yang sangat menyibukan bagi el, dia harus mempersiapkan sarapan dan bekal untuk suaminya. Hari ini David akan sibuk di kantor begitu juga el yang ada kelas tambahan hari ini. Menikah memang tidak semudah itu, nyatanya el harus menyiapkan sarapan untuk 2 orang belom lagi dengan bekalnya. Tapi tunggu el bukan kita, dia bukan kaum rebahan, jadi ia tidak perlu mengeluhkan apa pun.

      Selesai mandi David memakai setelan jas lengkap dengan dasinya siap pergi ke kantor. keluar dari kamar ia melihat istrinya yang sudah rapi menggunakan seragam dan rambut yang diikat cantik, sedang sibuk menyiapkan makanan untuknya. David menghela nafas merasa jika istrinya terlalu memaksakan diri, dia bahkan dari keluarga yang terpandang, keluarga Davis, bahkan menantu dari keluarga marc. Kenapa harus melakukan ini sendiri.

" Bisa masak telor juga kamu. " Ejek david,   hanya dibalas tatapan sinis el.

" Makan dulu sana, udah siap ni bekal makan siangnya. " Kata el kemudian menyerahkan tas bekal.

"Apa aja ini isinya? Kenapa banyak banget? Aku ga kerja angkat beban, jadi ga bakal terlalu lapar. " Kata David ingin melihat isi didalamnya.

" Ga usah dibongkar, capek natanya, jadi itu ada nasi sama omlet kornet, sup bakso, buah mangga dan melon. Terakhir air putih. " Jawab el sambil memakan sarapannya.

" Kamu pagi pagi kenapa nyiapin ini semua, lagian katanya kamu ga bisa masak. Kamu bisa kecapekan sayang. " Kata David kemudian ditatap malas oleh istrinya.

" Kalo cuma sup sama omlet siapa si yang ga bisa? Lagian itu buat hemat waktu, siapa tau bakal diajak makan sama sekertarisnya, jadi ada alasan buat nolak. Ga pantes laki laki bersuami makan berduaan sama wanita lain. " Jelas el masih sibuk dengan sarapannya.

" Ceritanya ga mau liat suaminya berduaan sama cewek lain? " Tanya David dengan tujuan menggoda el.

" Sst! " Sahut el sambil memasukan roti selai blueberry ke dalam mulut suaminya yang dari tadi ribut.

    Mereka berdua sudah sampai didepan gerbang sekolah el, suasananya masih sangat sepi. El meminta suaminya cepat cepat berangkat agar nantinya David tidak terjebak macet atau telat ke kantor. Sebenarnya apa yang el khawatir kan? David adalah CEO perusahaan dimana owner-nya adalah papanya sendiri. Siapa yang akan berani memarahi david.

" Hati hati dijalan ya mas. " Pamit el, namun ditahan oleh David.

" Ini jangan lupa sapu tangannya nyonya marc, ada lagi satu. " Kata David kemudian mengecup kening el.

" Ok, makasi mas, el turun dulu, ati ati. " Kata el bertubi tubi.

" Iya sayang jangan bandel. " Kata David saat el menuruni  mobil dan dibalas senyum manis el.

     Benar saja didalam kelas masih kosong, el manfaatkan untuk melepaskan diri sejenak. Tak disangka menjadi seorang istri sekaligus siswi sekolah sma akhir, sangat melelahkan. Tidur el hanya berlangsung sekitar 30 menit sebelum bel masuk berbunyi naeun telah membangunkannya.

     Sebenarnya naeun ingin membangunkan el begitu dia sampai, namun dhakwan melarang karena melihat el begitu kelelahan. Lagian tidak akan menggangu pembelajaran, karena el tertidur sebelum bel berbunyi. Bahkan guru guru pun belom tentu semua sudah datang.

     Pembelajaran kali ini adalah sejarah, el sangat menyukai sejarah namun sayangnya guru sejarah sekarang seperti peri tidur untuk el. Entah mengapa pagi ini el merasa sangat mengantuk. Sekuat apapun el menahan akhirnya ia terlelap diatas meja kelasnya untuk kedua kalinya.

" El bangun el woi. " Kata naeun membangunkan el.

" Eung. " Kata el saat sudah tersadar dari tidurnya.

real husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang