Setelah selesai memakai sepatu, mereka semua berjalan bersama-sama menuju sekolah. Para siswa siswi itu terlihat asik bercanda dan tertawa, namun tidak dengan Bakugou. Anak itu terlihat diam saja, hany bisa bersembunyi dibalik punggung Midoriya. Midoriya hanya bisa tersenyum, mencoba memaklumi sikap Bakugou. Perjalanan menuju sekolah terus berlalu selama tiga puluh menit, kini para siswa sudah sampai di sekolah.
CAT?¿
07.15 AM
Setelah sampai di sekolah, mereka berjalan menuju kelas 1-A. Masih ada waktu sekitar lima belas menit, sebelum bel masuk berbunyi. Beberapa siswa ada yang memilih mengobrol, duduk tenang, tidur, dan membentuk kelompok sendiri.
Kini terlihat Bakugou yang asik duduk dipangkuan Midoriya, anak itu enggan duduk di bangkunya sendiri. Bakugou terlihat seperti kucing yang merindukan tuannya, sangat menggemaskan jika dibayangkan. Kedua kakinya memeluk tubuh Midoriya bersama bangku yang ia duduki, dan wajahnya yang disembunyikan di perpotongan leher Midoriya.
"Kacchan, kembalilah ketempat duduk mu..." Ucap Midoriya sembari mengelus surai unik milik Bakugou. Tak mendapat respon suara, melainkan hanya gelengan kecil dari Bakugou. Midoriya menghela nafas, ia tak tega memaksa Bakugou dalam kondisi seperti ini.
Lima belas menit telah berlalu, kini bel berbunyi tanda kelas sudah seharusnya dimulai. Saat kelas 1-A masih sangat ricuh, tiba-tiba pintu kelas terbuka. Membuat kelas itu menjadi sunyi, dan semuanya sudah duduk rapi di bangku masing-masing. Tunggu sebentar, sepertinya tidak semua kembali duduk rapi. Terlihat satu pemuda yang masih asik memeluk pemuda dengan surai hijau, itu Bakugou.
Anak itu tak peduli dengan guru yang datang, justru ia semakin memeluk erat tubuh Midoriya. Guru tersebut menatap Bakugou jengah, berjalan kearah Bakugou kemudian menyeret anak itu. "Oi, Bakugou! Kembali ketempat duduk mu..." Guru itu adalah Aizawa.
Aizawa terus menyeret tubuh Bakugou, agar bisa Midoriya bisa terlepas dari pelukan Bakugou. Tak ada tanda-tanda ingin melepaskannya, justru sekarang anak itu sedang menangis.
"HUWAAA!! D-deku, orang itu menyeramkan!! hiks..hikss.. takut..." Bakugou terus menangis, tangisan itu semakin terdengar keras. Seisi kelas dibuat bingung dengan sikap Bakugou, aneh sekali dengan sikapnya tidak seperti biasa. Anak itu biasanya selalu menatap angkuh Aizawa, tapi kini ia justru berkata bahwa Aizawa menyeramkan. Yah, memang benar Aizawa itu terlihat menyeramkan.
"Shhtt... Tenanglah, Kacchan..." Midoriya menepuk-nepuk punggung Bakugou, berusaha meredakan tangisan Bakugou.
Bukannya berhenti, anak itu sekarang sedang menangis sambil terus meronta. Pasalnya, Aizawa masih berusaha menyeret tubuhnya agar lepas dari Midoriya. Bakugou menggeleng kuat, tanda ia sangat tidak ingin lepas dari Midoriya.
"Hahh, kau sungguh merepotkan... Kau tetap duduk disitu, tapi perhatikan penjelasan ku!!" Putus Aizawa. Akhirnya ia menyerah dengan Bakugou, malas menghabiskan tenaganya hanya untuk anak seperti Bakugou.
Aizawa kembali berjalan menuju arah papan tulis, kemudian menulis judul pembelajaran hari ini. Memulai pembelajaran dengan serius, para siswa diam mendengarkan dengan seksama. Waktu pembelajaran terus berlalu, hingga tiba saatnya untuk istirahat.
CAT?¿
Jam Istirahat...
Saat ini para siswa mulai berlarian keluar dari kelas masing-masing, termasuk kelas 1-A yang sedang bersiap untuk pergi mengisi perut mereka. Bakugou terlihat sudah kembali duduk di bangkunya sendiri, dan kini tengah menyembunyikan wajahnya diantara lipatan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAT?¿ | dekubaku [Slow Update]
Fanfiction[SLOW UPDATE] Bakugou dan Midoriya harus menjalankan sebuah hukuman, karena kesalahan yang mereka lakukan. Bertengkar di Ground Beta pada tengah malam, dan membuat keributan. Setelah kejadian itu, mereka harus melaksanakan hukuman yang diberikan ole...