Kini Midoriya dan Bakugou telah sampai di asrama, melangkahkan kakinya masuk kedalam asrama. Bakugou masih asik berada didalam gendongan Midoriya, ia terlihat sedikit mengantuk.
Saat berada didalam asrama, ruangan luas itu terlihat sepi. Para penghuni tak terlihat, karena mereka sibuk dengan selimut mereka. Midoriya menunduk menatap Bakugou, kemudian tersenyum.
"Kacchan, aku akan mengantarmu ke kamar," ujar Midoriya pada Bakugou. Mendengar Midoriya berkata seperti itu, Bakugou langsung mendongak dan menggeleng dengan cepat.
Midoriya mengernyit heran, "lalu kau mau tidur dimana Kacchan??"
"D-deku..." Ucap Bakugou dengan sangat pelan, untung saja telinga Midoriya peka.
"Hah?? Kau ingin tidur di kamarku??" Tanya Midoriya memastikan. Bukannya tidak mau, tapi nanti adik kecilnya bisa bangun. Midoriya masih menatap Bakugou menunggu jawabannya, kemudian terlihat Bakugou menganggukkan kepalanya.
"E-eh... Baiklah..." Akhirnya Midoriya mengalah, ia tak mau Bakugou menangis lagi. Midoriya melangkah menuju lift dan menekan tombol yang berada didalam lift, kemudian mereka berdua menghilang dibalik pintu lift.
Lift itu berhenti bergerak, menandakan bahwa mereka sudah sampai di lantai yang mereka tuju. Pintu lift terbuka, dan Midoriya keluar dari lift dengan Bakugou di gendongannya. Berjalan di lorong asrama, kemudian membawa masuk Bakugou kedalam kamarnya.
Meletakkan Bakugou diatas ranjang, kemudian menatap Bakugou yang tengah menatapnya juga. Midoriya sedikit canggung, entah malu atau belum terbiasa. Menyuruh Bakugou untuk berbaring di ranjangnya, dan kemudian menutup badan Bakugou dengan selimut.
"Nah Kacchan, kau tidur disitu saja... Aku akan tidur dibawah dengan karpet..." Kata Midoriya lembut. Saat hendak mengambil karpet yang ia simpan didalam lemarinya, tiba-tiba ada memegang tangan Midoriya. Midoriya menoleh kearah belakang, dan menemukan Bakugou yang sedang memegang tangannya sambil menunduk.
"K-kau tidur...d-disini..." Ucap Bakugou lirih.
Midoriya sedikit terkejut dengan apa yang diucapkan Bakugou, apakah benar yang dikatakan Bakugou tadi. Memastikan bahwa tadi tidak lah bohong Midoriya bertanya, "apa kau yakin?? Lalu bagaimana denganmu??"
"A-aku juga tidur...disini... Tak apa kan??" Bakugou menjawab, kemudian menggeser badannya agar Midoriya bisa ikut berbaring. Melihat Bakugou yang sudah menggeser badannya, Midoriya pasrah dan kemudian mendekat kearah ranjang. Merangkak naik ke ranjang, kemudian berbaring disamping Bakugou.
Bakugou sedari terus menatap wajah Midoriya, namun Midoriya sadar akan tatapan itu kemudian menoleh. Bakugou yang terciduk sedang menatap wajah tampan Midoriya, merasa malu dan kemudian berbalik memunggungi Midoriya. Midoriya melihat kelakuan Bakugou hanya terkekeh kecil, sangat melihat Bakugou bersikap seperti itu.
"Selamat malam, Kacchan.." Ucapan itu berakhir dengan manik Midoriya yang perlahan menutup. Bakugou yang mendengar itu menoleh kearah belakang, ternyata benar Midoriya sudah menutup matanya.
Bakugou kemudian ingin menyusul Midoriya ke alam mimpi, namun matanya hanya bisa terpejam. Ia tak bisa tidur, padahal Bakugou sudah mencari posisi paling nyaman. Jantungnya terus berdegup kencang, dan pipinya terasa panas. Bakugou membatin, 'kumohon berhenti berdegup kencang...'
CAT?¿
15 menit berlalu...
Pemuda dengan surai ash blonde itu masih belum bisa tidur, maniknya menatap kosong kearah atap kamar Midoriya. Ia ingin segera tidur, besok Bakugou harus sekolah. Bakugou memutuskan untuk bangun dari tidurnya, kemudian duduk dan menoleh kearah Midoriya yang tertidur pulas. Jika diamati secara seksama, wajah Midoriya itu terlihat sangat tampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAT?¿ | dekubaku [Slow Update]
Fanfiction[SLOW UPDATE] Bakugou dan Midoriya harus menjalankan sebuah hukuman, karena kesalahan yang mereka lakukan. Bertengkar di Ground Beta pada tengah malam, dan membuat keributan. Setelah kejadian itu, mereka harus melaksanakan hukuman yang diberikan ole...