"D-deku...." Bakugou yang daritadi bersembunyi dibalik tubuh Todoroki akhirnya mengintip, dan bergumam memanggil nama Midoriya.
Semua penghuni asrama terkejut, terdiam tak bisa berkata-kata. Mereka seolah tak percaya dengan pemandangan didepan mereka, beberapa dari mereka bahkan sampai ternganga lebar melihat penampilan Bakugou.
"Dia bilang ingin bertemu dengan Midoriya," Todoroki kemudian bergeser beberapa langkah kesamping agar tubuh Bakugou terlihat sepenuhnya.
CAT?¿
Setelah Bakugou melihat sosok yang ia cari, segera ia berlari menghampirinya dan memeluknya erat. Kepalanya ia tenggelamkan pada dada bidang Midoriya. Terkejut dengan aksi tiba-tiba dari Bakugou, Midoriya hanya terdiam namun kemudian mengulurkan tangannya untuk mengelus surai miliknya.
“Deku... K-kenapa pergi dari kamar Katsuki??” Bakugou bertanya dengan posisi masih memeluk Midoriya dengan erat.
“A-ahh... Ituu... Aku lihat kamu sudah tidur nyenyak, makannya aku pergi ke kamarku untuk tidur juga...” Jawab Midoriya apa adanya.
“D-deku tidak suka Katsuki?? Uhh... Makannya tidak mau tidur dengan Katsuki hiks...” Punggung kecil itu bergetar, suara isakan kecil pun terdengar.
Midoriya panik bukan main, gelagapan tak tahu harus berbuat apa. Ia bisa merasakan seragam sekolah miliknya basah, bisa dipastikan bahwa saat ini Bakugou tengah menangis. Kedua tangan Midoriya terulur untuk mendorong bahu kecil Bakugou, kemudian tangan kanannya ia gunakan untuk meraih dagu Bakugou. Diangkatnya dagu Bakugou, memaksa Bakugou untuk menatap manik hijau miliknya.
“Dengar, bukan begitu maksudku... Aku hanya tak ingin menganggu mu tidur, lagipula kasurmu hanya muat untuk satu orang saja...” Midoriya kembali mengelus surai milik Bakugou.
Tak ada jawaban, Bakugou hanya menatap wajah Midoriya dengan pipi dan hidung yang merah akibat menangis. Sedetik kemudian, Bakugou kembali memeluk erat tubuh Midoriya.
“B-berarti Deku tidak membenci Katsuki?? Deku masih mau dengan Katsuki??” Ia bertanya dengan posisi masih memeluk erat tubuh Midoriya.
“Siapa bilang aku membenci mu?? Tentu saja aku akan menemanimu...” Midoriya tersenyum dan kemudian terkekeh.
“Sudah jangan menangis, apa kamu mau mukamu jadi jelek??” Midoriya mencoba menyuruh Bakugou untuk berhenti menangis, tetapi kalimat terakhirnya itu terdengar seperti mengejek.
Sontak Bakugou melepaskan pelukannya pada Midoriya, segera ia menghapus sisa air matanya dengan kasar. Ia kemudian menatap Midoriya dengan tatapan berkaca-kaca.
“Katsuki tidak mau jelek... Nanti Deku tidak mau dengan Katsuki lagi...” Bibirnya melengkung kebawah. Jangan lupakan telinga kucingnya yang juga ikut turun kebawah, sangat menggemaskan.
“Nahh baguss... Kalo begitu, aku akan berangkat sekolah dengan yang lain okey??” Midoriya hendak berpamitan dengan Bakugou, Sebelum tangan Bakugou menghentikannya.
“I-ikut...” Ucap Bakugou lirih.
“Kacchan mau ikut??” Bakugou hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.
“Tapi gimana caranya Bakubro??” Kirishima yang sedari tadi diam kini bersuara.
Bakugou tersentak mendengar suara Kirishima kemudian menoleh kearah pemilik suara tersebut. Bakugou menggeleng sebagai tanda tak tahu.
“Mungkin aku bisa membantumu Bakugou??” Kini terdengar suara perempuan yang berbicara. Wakil ketua kelas atau Yaoyorozu menawarkan bantuan.
“Huhh??” Bakugou menoleh kearah Yaoyorozu dengan tatapan bertanya.
Telinga kucingnya naik dengan sempurna, ekor miliknya juga bergerak ke kanan dan kiri. Ia merasakan aura yang hangat dari Yaoyorozu. Dengan perlahan ia melangkahkan kakinya kearah Yaoyorozu, setelah berada disampingnya ia segera memeluk lengan kanan Yaoyorozu.
“Benarkah?! Mau membantu Katsuki??” Tatapan berbinar terpancar jelas didalam manik Crimson miliknya, membuat siapapun gemas dibuatnya.
“Tentu, kenapa tidak... Tapi pertama aku harus tau ukuran mu yang sekarang...” Setelah kalimat pertama selesai Yaoyorozu ucapkan, ia sempatkan untuk mencubit gemas pipi Bakugou.
Bakugou tersenyum kemudian mengangguk semangat, “Okkiee dokiee!”
CAT?¿
Beberapa menit kemudian...
Yaoyorozu akhirnya selesai mengukur badan Bakugou, dan mencatatnya pada buku kecil. Bakugou yang tak paham pun hanya mampu diam, sedangkan teman-temannya yang lain masih setia menunggu Bakugou dan Yaoyorozu. Teman sejati ya gini nih.
“Mungkin dengan data yang ada, dan dengan bantuan quirk milikku... Akan lebih cepat membuat seragam baru untukmu...” Jelas Yaoyorozu pada Bakugou.
“Apakah itu akan berhasil?? Selama ini kamu belum pernah membuat baju dengan quirk milikmu kan??” Kirishima kini bertanya.
Yaoyorozu mengangguk, “Tapi apa salahnya mencoba...”
Semuanya kini diam, menunggu Yaoyorozu menyelesaikan tugasnya. Bakugou terus menatap kearah Yaoyorozu dengan tatapan penuh harap, karena ia ingin ikut pergi ke sekolah.
Beberapa saat telah berlalu, akhirnya Yaoyorozu selesai juga. Siapa sangka ternyata ia berhasil membuat seragam baru untuk Bakugou, meskipun tidak bisa dibilang sebentar. Bakugou tampak begitu senang kemudian melompat kearah Yaoyorozu dan segera memeluknya.
“Momooo~ terimakasih banyakkk!! Uwahhh Katsuki senang sekali” Memeluknya erat sambil menggoyangkan tubuh keduanya ke kanan dan kiri.
Yaoyorozu tersenyum, ia lega bisa membantu teman sekelasnya apalagi makhluk manis didepannya ini. “sama-sama... Senang bisa membantumu...”
TBC
Hallow guyss!!
Akhirnya aku update, maapkeun kalo pendek banget yaaa
Jujur aku agak lupa sama alurnya...
Pengen aku ganti aja alurnya, tapi kok gak tega...
Kalian ada saran ide atau alur yang masih nyambung sama ini gakk???Btw gimana nihh?? Kangen gakk?? Enggak yaa?? Yaudahh...
Bakugou kubuat beda dari aslinyaaa:) aneh gak sihh?? Cringe bangett yaaa;) maapkeun...
Apa aku unpublish aja yaa??
Pokoknya kalian nanti bakal liat Bakugou yang beda dari biasanya...
Siap-siap muntah yaa, soalnya cringe banget...
See you next chapter
Jangan lupa vote sama comment!! Byeee
KAMU SEDANG MEMBACA
CAT?¿ | dekubaku [Slow Update]
Fanfic[SLOW UPDATE] Bakugou dan Midoriya harus menjalankan sebuah hukuman, karena kesalahan yang mereka lakukan. Bertengkar di Ground Beta pada tengah malam, dan membuat keributan. Setelah kejadian itu, mereka harus melaksanakan hukuman yang diberikan ole...