"Yoshhaa! Akhirnya besok aku bisa sekolah... Aku bisa melampaui si Deku sialan itu!!" Batin Bakugou dengan semangat, kemudian melanjutkan acara makannya hingga habis.
CAT?¿
Acara makan malam bersama telah usai, semua orang di asrama mulai kembali ke kamar masing-masing. Karena makan malam yang harus ditunda karena penghuni asrama tak mau keluar kamar, kini setelah makan malam mereka harus kembali ke kamar dan segera tidur. Tapi di dapur ada terlihat pemuda bersurai ash blonde sedang sibuk mencuci piring, sambil sesekali bersenandung kecil.
Tangan putih nan lentik itu dengan lihai menggerakkan tangannya diatas piring, tanda Bakugou sadari ada orang yang berjalan dibelakangnya. Tangan orang itu melingkar dengan apik di pinggang ramping Bakugou, kehadiran tangan itu membuat Bakugou tersentak dan terkejut. Menolehkan kepalanya kebelakang, setelah mengetahui siapa pelaku pemelukan ia mendecih.
"Apa yang kau ingin kan Deku sialan!! Menjauhlah keparat!!" Bakugou mencoba mendorong tubuh Midoriya, namun nihil anak itu tidak mau melepaskannya.
Midoriya justru mengeratkan pelukannya pada pinggang Bakugou, seakan lupa kalau ia sedikit canggung dan takut dengan Bakugou. Bakugou sangat mencuci piring tadi terlihat seperti istri idaman, bersenandung kecil dan menggunakan apron. Sangat lucu jika dibayangkan.
"Hei Kacchan, kau tau? Kau tadi terlihat sangat lucu, dan suaramu terdengar merdu..." Bisik Midoriya tepat disamping telinga Bakugou. Bakugou terperanjat, terkejut atas tindakan Midoriya.
Entah kenapa perut Bakugou seperti ada ribuan kupu-kupu yang terbang, rasanya menggelikan. Dan entah kenapa tubuhnya bereaksi aneh, kakinya tiba-tiba terasa tidak memiliki tenaga. Bakugou terjatuh tak mampu menahan beban tubuhnya sendiri, Midoriya dengan sigap menangkap Bakugou dan membawanya dalam dekapannya. Kepala Midoriya menunduk menatap wajah Bakugou yang tak menatapnya, tangan Midoriya terulur untuk mengangkat wajah Bakugou.
Bakugou mau tak mau mengangkat wajahnya, begitu wajahnya menatap Midoriya terlihat pipinya sudah memerah, manik matanya yang berubah menjadi kecil seperti garis lurus. Deru nafas tak beraturan terdengar, Bakugou terlihat sangat kacau.
"K-kacchan, kau tak apa?! Apa yang terjadi?!" Midoriya panik dengan perubahan Bakugou. Ia terlihat seperti sedang sakit, wajahnya semerah tomat, dan air mata di pelupuk matanya.
Midoriya sungguh panik, kenapa Bakugou tiba-tiba jatuh sakit. Apa dia terlalu lelah bekerja, atau apa yang terjadi Midoriya tidak mengerti. Tangan kanan Midoriya meraih handphonenya, menyalakannya kemudian mencari nomor Aizawa sang guru.
Tak berselang lama, panggilan telepon terjawab Midoriya mengubahnya menjadi mode speaker. Terdengar suara Aizawa yang serak basah, sepertinya dia tadi sedang tertidur.
"Maaf mengganggu pak Aizawa, bisakah kau ke asrama?? Kacchan mendadak sakit, aku takut terjadi apa-apa padanya" Midoriya meminta tolong. Dari seberang telepon terdengar suara deheman
"Baiklah, tunggu aku disana," jawab Aizawa. Kemudian mematikan sambungan telepon secara sepihak.
Setelah panggilan telepon diputus, Midoriya kembali menyimpan handphonenya kedalam sakunya. Midoriya kembali menatap wajah Bakugou, yang ternyata sedang menatapnya juga.
"S-siapa yang... K-kau pa...nggil..." Tanya Bakugou dengan terputus putus, bahkan untuk berbicara rasanya tidak kuat.
"Aku memanggil pak Aizawa, tenang saja dia akan segera sampai..." Ucap Midoriya mencoba menenangkan Bakugou. Bukannya tenang, Bakugou justru mengeratkan rematannya pada ujung baju Midoriya. Tubuhnya terasa bergetar ketakutan, Pemuda itu terlihat menggelengkan kepalanya sambil menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAT?¿ | dekubaku [Slow Update]
Fanfiction[SLOW UPDATE] Bakugou dan Midoriya harus menjalankan sebuah hukuman, karena kesalahan yang mereka lakukan. Bertengkar di Ground Beta pada tengah malam, dan membuat keributan. Setelah kejadian itu, mereka harus melaksanakan hukuman yang diberikan ole...