6 tahun kemudian............
"ngapain Kila lo hah?" tanya kale dengan sangat kesal pada kakak kelas nya di SD.
"kenapa lo? Ga seneng?" tantang kakak kelas Kale pada Kale sambil menarik kerah seragam Kale.
"anjing lo" teriak Kale sambil meninju kakak kelas tersebut.
Kale pun langsung meninju wajah dari kakak kelas tadi, kakak kelas itu pun terpental ke pojok sudut ruangan. Tak berhenti disitu, Kale lanjut menendang keras badan kakak kelas tadi yang masih jatuh tersungkur. Kale benar benar emosi saat itu.
Kejadian berawal saat Kale sedang berjalan kearah kelas nya dan melihat Kila menangis dipojokan. Kale pun saat itu langsung menghampiri Kila yang posisi nya sedang menangis saat itu, namun saat Kale sudah sampai di depan Kila, Kale melihat seorang kakak kelas yang sedang berjalan menjauh dari arah Kila menangis.
"Kila, lo kenapa? Lo diapain?" tanya Kale pada Kila dengan panik.
"kenapa? Lo siapa nya Kila? Pacar nya?" tiba tiba kakak kelas tadi yang menjawab dengan angkuh nya sambil mendatangi Kale.
Kale sontak emosi karena mendengar perkataan kakak kelas tersebut. Setelah itu tanpa basa basi Kale langsung menghampiri kakak kelas yang menjawab tadi dan langsung menghajar nya tanpa ampun. Kale seperti sangat emosi bahkan Kale membuat kakak kelas tadi hampir pingsan, namun tiba tiba ada segerombolan kakak kelas lain yang mungkin teman dari kakak kelas yang dihabisi Kale. Segerombolan kakak kelas itu pun langsung menghampiri Kale bersamaan.
"lo apain temen gua hah?" tanya salah satu kakak kelas dari gerombolan yang menghampiri Kale..
"temen lo nih pengecut! Berani nya sama cewek!" jawab Kale dengan emosi, terlihat ada sedikit darah di tangan Kale, darah itu dari dagu kakak kelas yang dihabisi oleh Kale tadi.
"kenapa lo? Ga terima? Maju bangsat!" tantang Kale pada segerombolan kakak kelas di depan nya tanpa rasa takut.
"nantangin nih bocah" sahut salah satu kakak kelas sambil tersenyum licik.
Keributan pun tidak bisa dihindarkan. Kakak kelas yang berjumlah empat orang melawan Kale seorang diri. Terlihat Kale beberapa kali meninju kakak kelas itu namun pada satu kesempatan wajah Kale terhantam tinju salah satu kakak kelas nya yang membuat Kale jatuh terpental. Belum sempat bangun Kale sudah ditendang oleh kakak kelas tadi, Kale dikeroyok habis habisan oleh kakak kelas nya, namun tidak lama setelah itu sepertinya ada murid lain yang melaporkan ada keributan. Dua guru pun datang untuk meleraikan keributan antar Kale dengan gerombolan kakak kelas tadi. Kale yang terlihat bonyok dan satu kakak kelas yang berkelahi dengan Kale pada awal yang wajah nya juga bonyok. Kale dan lima orang kakak kelas nya pun dibawa ke ruang guru untuk ditanya tanya.
Kale bersama lima kakak kelas tadi pun berjalan menuju ke ruang guru bersamaan. Mereka menjadi pusat perhatian satu sekolah secara sekejap. Keributan tadi mungkin terdengart sampai ke lapangan yang membuat banyak siswa dan siswi lain menyadarinya. Sesampai nya Kale dan kelima kaka kelas tadi di ruang guru, mereka ber-enam langsung disuruh duduk di lantai oleh salah satu guru disana.
"Kale! Jawab ibu! Kenapa bisa sampai rebut begini?" tanya bu guru dengan kesal pada Kale.
"dia nangisin temen saya bu, Kila" jawab Kale sambil menunduk di hadapan bu guru.
"panggil Kila kesini juga!" suruh bu guru pada salah satu siswa lain untuk memanggil Kila untuk dimintai keterangan atas apa yang telah terjadi.
Selagi menunggu Kila datang, bu guru pun menanyakan beberapa pertanyaan kepada Kale dan kelima kakak kelas tadi. Ada yang menjawab dengan jujur dan ada yang juga bohong. Sebenarnya Kale sudah sangat geram dan emosi dengan jawaban salah satu kakak kelas nya yang menceritakan bahwa Kale tiba tiba menonjok teman nya sampai babak belur, namun Kale memilih untuk tetap diam dan menunggu Kila sampai agar nanti Kila yang menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kale & Kila
Romance"pake nih la" ucap Kale sambil memberikan seragam nya pada Kila yang terlihat masih kedinginan. "lah lo gimana le? Nanti masuk angin loh" tanya Kila pada Kale yang sedang menawarkan seragam nya. "santai udah, gua bawa anak orang, nanti lo sakit bera...