Presiden Non Muslim? Mungkin

10 0 0
                                    

Kringg kringg kringg.......

Bel penanda pulang sekolah sudah berbunyi. Banyak siswa siswi yang berhamburan keluar kelas sambil membawa tas nya. Siswa laki-laki biasanya keluar dari kelas secara bergerombolan dengan seragam yang dikeluarkan dan dua kancing paling atas yang terbuka. Biasanya juga rata rata dari mereka tidak langsung pulang ke rumah, mereka pasti nongkrong dulu di tongkrongan mereka masing-masing. Bila siswa laki laki seperti itu maka beda ceritanya dengan siswi perempuan yang biasanya kalau keluar kelas tidak bergerombolan, mereka lebih sering bertiga atau berempat saja dengan teman dekat nya.

Kila terlihat baru keluar dari kelas dengan Iman berdua. Kila terlihat sedang menguncir rambut nya sedangkan Iman asik dengan ponsel nya. Mereka berdua rencanya setelah pulang sekolah mau ke rumah Iman dahulu. Mereka mau mengerjakan PR pelajaran matematika yang diberi wali kelas mereka yang kebetulan guru matematika juga. Iman memang cukup pintar dalam matematika, jadi Kila mau belajar dari Iman juga ceritanya.

Mereka berdua pun menuruni tangga lantai tiga. Sampai ke lantai dua, Kila sempat mengintip ke kelas Kale untuk melihat apakah masih ada Kale disana. Setelah mengintip ternyata Kale sudah tidak ada di kelas, sepertinya Kale sudah pulang duluan meski biasanya Kale akan mengabari Kila dulu kalau mau pulang duluan.

Kila pun menuruni tangga lantai dua dan bertemu dengan teman nya Kale yang bernama Khalil. Khalil terlihat berjalan menaiki tangga sambil tertawa. Kila yang kepo kemana Kale pergi pun menanyakan keberadaan Kale pada Khalil, siapa tau Khalil tau keberadaan Kale, karena mereka bisa dibilang teman dekat di kelas nya.

"eh lil, liat Kale engga?" tanya Kila saat berpapasan dengan Khalil di tangga.
"lagi di lapangan tuh" jawab Khalil sambil menunjuk ke arah lapangan.

"oalah oke, makasih lil" lanjut Kila sambil berjalan bersama Iman ke arah rak sepatu khusus cewek di sekolah.

Kila mengambil sepatu flat shoes berwarna hitam nya sedangkan Iman mengambil sepatu flat shoes juga mirip seperti punya Kila, namun sepatu Iman terlihat sedikit bersih. Mereka pun memakai sepatunya masing-masing untuk bersiap siap pulang.

"sepatu lo bersih banget man" puji Kila sambil melihat kearah sepatu Iman.

"engga ah biasa aja" jawab Iman sambil memakai sepatunya.

"gua males banget nyuci sepatu asli, tau ga kenapa?" lanjut Kila pada Iman.

"kenapa tuh" jawab Iman sambil memasang wajah kepo supaya Kila semangat ceritanya.

Kila pun menceritakan kenapa ia sangat malas mencuci sepatu nya pada Iman. Jadi ternyata alasan Kila malas mencuci sepatu nya karena kalau pulang sekolah sepatunya selalu kecipratan air di jalan dan itu ada peran Kale juga. Kale dan Kila pergi pulang sekolah selalu bareng. Mereka pergi pulang sekolah bareng karena banyak alasan salah satu nya karena rumah mereka berdua samping sampingan dan juga mereka bersahabat dari kecil. Kila menceritakan kalau Kale ketika mengendarai motor nya seperti dikejar setan, jadi kadang ada genangan air dijalan tetap dilibas dan karena itulah sepatu Kila selalu kena imbasnya.

"oalah, kacau ya Kale" respon Iman sambil tertawa terbahak bahak mendengar cerita Kila.

"iya, sinting emang tuh anak. Yaudah cabut yuk" lanjut Kila yang telah selesai memakai sepatu nya.

Selesai nya mereka pakai sepatu mereka bergegas berjalan ke parkiran motor, kebetulan Iman membawa motor, jadi Kila nebeng Iman. Belum jauh mereka berjalan tiba tiba Iman melihat Kale sedang berdiri tegak di depan tiang bendera sendirian dengan tas biru nya disampingnya. Iman yang melihat pun langsung memberitahu Kila, karena tadi Kila juga sempat mencari Kale.

"Kila, itu Kale bukan sih?" tanya Iman pada Kila sambil menunjuk ke arah Kale.

"oh iya ngapain dia itu" jawab Kila sambil heran apa yang sedang Kale lakukan.

Kale & KilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang