Senjata Pamungkas Kale? Mungkin

7 1 0
                                    

"KILAAA KELUAR DONG"

"KILAAAAA"

"KILAAAAAA BURU KELUAR"

"Kale! Berisik banget kamu, ga sopan" bentak ibu Kale karena sangat berisik meneriaki Kila dari depan rumahnya.

"pencet bel aja le, berisik tau!" tegaskan ibu Kale pada Kila.

Kale hanya menganggukan kepala pada ibu nya sambil senyum cengengesan. Tidak lama dari itu Kila keluar dari rumah nya dengan pakaian sudah rapi. Celana diatas lutut berwarna hitam dengan baju berwarna hijau toska dilengkapi dengan sepatu kets berwarna putih. Kale tidak kalah rapih juga saat itu. Kale memakai celana jeans hitam dengan kaos berwarna putih dengan balutan jaket jeans berwarna hitam juga, perbedaan nya Kale memakai sandal tidak seperti Kila yang memakai sepatu.

"widih cantik bener lo sekarang" puji Kale kagum melihat Kila dengan tampilan nya yang sangat memukau.

"kan kata nya mau finishing, jadi harus spesial dong" jawab Kila sembari langsung menaiki motor putih kesayangan Kale ini.

"lo gamau puji gue apa gitu la?" tanya Kale iseng.

"engga ah nanti lo kepedean le" jawab Kila berbisik di telinga Kale.

"oh iya gue kan emang udah ganteng tiap hari ya" lanjut Kale sambil tertawa.

"belom dipuji aja udah pede banget lo le" jawab Kila dengan kebiasaan nya mencubit perut Kale.

"pegangan laa!!!" teriak Kale sambil menancapkan gas motornya dengan sangat kencang.

Kale tiba tiba langsung ngebut dengan motor kesayangan nya. Kila kaget karena tiba tiba kencang, untung saja Kila tadi reflek berpegangan pada Kale, jadi ia tidak jatuh dari motor.

"GILA LO LE" teriak Kila pada Kale persis di telinga Kale.

Kale pun langsung menurunkan kecepatan motornya. Ia takut Kila marah sungguhan, karena kalau sampai terjadi bisa berabe Kale dihabisi Kila di pinggir jalan.

"maap maap la" jawab Kale sambil tertawa.

"malah ketawa" kesal Kila pada Kale.

Kale pun melambatkan motor nya, ia takut Kila marah meski sudah marah tadi. Untung saja Kila reflek berpegangan tadi, kalau tidak bisa jatuh ke belakang. Kondisi jalan sedikit becek karena tadi malam hujan turun, bahkan hujan tadi malam sangat deras disertai petir. Kale sempat terbangun dari tidur nya karena suara petir dan setelah ia terbanun ia tidak bisa tertidur lagi.

Kila bingung Kale akan membawa nya kemana. Kale hanya mengatakan kalau hari ini ia akan finishing glow up nya. Dilihat dari pakaian yang kale pakai seperti mereka bukan pergi ke mall. Kila sempat beberapa kali tanya kepada Kale kalau mereka sebenarnya akan kemana hari ini, masalah nya juga Kila hanya bawa uang seratus ribu, kalau Kale mengajak ke mall pasti uang Kila kurang secara makanan atau minuman di mall harga nya lumayan mahal.

"le sebenernya kita mau kemana si?" tanya Kila dengan sedikit kencang di samping kuping Kale.

"hah apaan?" tanya Kale karena tidak mendengar jelas perkataan Kila karena angina kencang yang menyebabkan perkataan Kila kurang jelas.

"kita mau kemana kale malik?" tanya Kila lebih kencang daripada sebelumnya.

"oalah, udah pegangan aja, nanti tiba tiba sampe aja" jawab Kale dengan berteriak juga karena kalau tidak berteriak pasti Kila tidak akan mendengar perkataan nya.

"tapi gue kepo kaleee!!" balas Kila teriak.

"yaudah gini aja" jawab Kale sambil menarik tangan Kila ke perut nya untuk berpegangan sambil memeluk nya.

Kale & KilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang