Entah Ini Perasaan Apa

10 1 0
                                    

Wajah Kila terlihat panik, Kale juga. Kale meraba semua kantong celana dan kemeja nya namun tetap tidak ada tiket konser ia dan Kila. Kila pun mengecek tas, kantong baju dan celana nya namun tetap tidak ada tiket konser ia dan Kale. Kale dan Kila sudah pasrah.

"yah gimana le? Udah disini masa gajadi" keluh Kila karena tiket konser yang hilang tidak dau dimana.

"bentar la, gue inget inget lagi" ucap Kale agar Kila tidak terlalu panik.

"coba cek tempat kunci motor lo! Yang tempat STNK" perintah Kila pada Kale untuk mengecek apakah tiket konser mereka ada di tempat kunci motor Kale.

"oh iya untung lo inget" reflek Kale ketika ia sadar kemungkinan tiket konser ada di tempat kunci motornya.

Kale pun mengambil kunci motor nya di dalam tas. Kale dan Kila sangat berharap kalau tiket konser ada di tempat kunci motor Kale. Kale membuka penutup kunci motornya yang di dalamnya ada STNK juga.

"alhamdulillah" ucap Kale sangat senang saat tahu tiket konser nya ditemukan.

"ada la!" ucap Kale sangat senang.

"alhamdulillah" respon Kila tidak kalah senang dari Kale.

"untung apal gue kalau lo naro barang biasanya dimana" lanjut Kila menatap Kale kesal karena hampir saja tiket konser mereka hilang.

"hehe" respon Kale cengengesan.

Kale pun memberikan kedua tiket konser pada Kila, ia takut hilang lagi tiket konser kalau ia yang memegang. Kale dan Kila pun mulai mengantri untuk masuk ke konser. Antrian lumayan panjang tapi itu tidak menghilangkan rasa antusias Kale dan Kila, terutama Kila yang biasanya tidak boleh menonton konser namun kali ini boleh karena Kale berhasil membujuk ayah dan ibu Kila untuk mengizinkan Kila menonton konser bersamanya. Kale berjanji pada ayah Kila akan menjaga Kila dan mengantarnya sampai rumah tidak lebih dari jam dua belas malam.

Tiket konser pun diberikan oleh Kila pada petugas tiket dan Kale bisa masuk konser, begitu juga Kila. Acara sudah dimulai, baru penyanyi pembuka, Kale dan Kila tidak kenal siapa penyanyi yang sedang ada di panggung.

"le, ada siapa aja artis nya?" tanya Kila pada Kale.

"kalau yang gue kenal sih ada Ardhito, Raisa, Kunto Aji, Sheila on 7 sama masih banyak dah" jawab Kale sambil mengingat siapa saja penyanyi yang akan tampil di konser.

"wih ada ditto, asik nih" respon Kila ketika tahu kalau ada Ardhito nanti.

"dito dito, udah akrab banget kek nya" ucap Kale bercanda pada Kila.

"sa ae lo" jawab Kila tertawa pada Kale.

Satu per satu penyanyi pun naik turun panggung sampai akhirnya yang ditunggu tunggu Kila naik panggung, Ardhito Pramono.

"la ardhito tuh" ucap Kale pada Kila menepuk bahu Kila.

"oh iya, maju yok le biar deketan" ajak Kila pada Kale agar maju lebih dekat dengan panggung.

Kale dan Kila pun berjalan maju mendekati panggung konser. Ardhito Pramono membawakan lagu berjudul Bitterlove milik nya dan itu juga salah satu lagi paling populer dari dia.

There is bitter in everyday

But than I feel it

That you would be the only one

Sometimes it doesn't have to be so sure

The sweetest love can be so hard to find

Para penonton mulai ikut bernyayi bersama, begitu juga Kila dan Kale. Kila sangat bahagia dan senyuman sangat terukir indah di wajahnya. Kale memperhatikan senyum Kila sekarang yang terlihat sangat lepas. Kale bernyanyi bersama Kila dan banyak penonton lainnya, lagu milik Ardhito Pramono memang tidak pernah salah.

Kale & KilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang