11 | Cemas

131 21 0
                                    

"Bagaimana?"

"Ha? Siapa itu?!" Aku mengedarkan pandanganku ke sekeliling. Hanya putih. Kalau diingat-ingat, ini sama seperti saat aku bertemu makhluk putih itu.

"Kau ini cepat sekali lupa" Nah kan. Suara makhluk putih itu.

"Tunjukkan dirimu!"

"Kau merepotkan saja..." ucapnya lalu muncul di depanku. Wah, kali ini wajahnya terlihat.

Aku mencengkram kerahnya. "Kau yang membawaku kesini, kan? Kenapa kau membawaku? Dan kau ini apa?" tanyaku bertubi-tubi.

"Pertama, lepaskan dulu" Aku melepaskan cengkraman ku.

"Ya, aku yang membawamu kesini, tapi bukannya ini keinginan mu?"

"Apa?! Kapan aku menginginkannya? Aku kan bilang ingin mati, bukan ke dunia lain!" ucapku kesal.

"Ah...ya..terjadi kesalahan teknis saat itu"

"Apa!?!!" Aku kembali mencengkram kerahnya.

"Tapi, bukankah kau senang disini?"

"Hah?"

"Buktinya kau cemas padanya"

Cemas? Maksudnya aku cemas pada Draken?

"A-apa?! Tentu saja tidak! Mana mungkin aku cemas pada berandalan sepertinya!"

"Hee? Bukankah kau berandalan juga?"

"Diamlah makhluk putih brengsek!"

Dia hanya tertawa.

"Hey, kau belum menjawab pertanyaan terakhirku!"

"Ah itu? Aku manusia–"

"Bohong!"

"Nanti kau akan tau"

"Aku ingin keluar dari sini"

"Tuh kan, kau cemas"

Sejak kapan makhluk putih yang shining shimering splendid ini menjadi sangat menyebalkan.

"Katakan saja!"

"Baiklah-baiklah" Dia menyodorkan tangannya.

"Apa?" Gini lah, nasib IQ diatas rata-rata. "Cepatlah" ucapnya. Aku memegang tangannya.

"Tunggu, aku harus memanggilmu apa?"

"Haruo" ucapnya hampir seperti berbisik.

Dan...

Yap, aku terbangun di rumah sakit (lagi)

Seperti deja vu.

Bedanya kali ini tak ada orang di sini.

"Ughh..." Kepala ku masih berdenyut.

"Haruo ya?" Aku bangkit dari kasur.

Ceklek...

"Miyu-chan!" Hina dan Emma masuk.

"Kau sudah baikan? Masih ada yang sakit?" tanya Emma.

"Draken bagaimana?"

"Jawab dulu!"

"Draken-kun baik-baik saja, dia berhasil selamat, walau jantungnya sempat berhenti" ucap Hina. Aku melihat kalender.

Sudah 5 Agustus. Lama sekali aku pingsan.

"Dasar! Membuatku cemas saja" Aku tak bisa menahan senyumku.

"Aku kaget loh, saat kami sampai, kau pingsan disana"

"Aku hanya capek"

"Benarkah?"

乱闘 | Brawl (Tokyo Revengers x OC) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang