18 | Akhir Dari Peperangan

86 17 0
                                    

Sudah 2 Minggu sejak kejadian itu, selama itu pula aku tidak bertemu Mikey. Dia sendiri yang tidak datang. Dasar aneh. Kata Chifuyu dia bulak-balik datang pas aku pingsan. Tapi pas aku sudah sadar, dia malah ngilang ditelan bumi.

Au ah, aku ga peduli. Hari Minggu ini akan kupakai untuk rebahan seharian.

Baru hendak memejamkan mata, seseorang memanggil namaku. Dengan terpaksa kubuka lagi mataku.

"Maaf, Miyu. Papa dan mama akan keluar sebentar. Ada urusan pekerjaan, mungkin kami akan pulang besok. Tidak apa-apa, kan?"

"Tidak apa-apa, mama pergi saja"

"Baiklah, jangan lupa kunci rumah, ya"

Sial, rasa kantukku sudah hilang. Sialnya lagi perutku meronta minta diisi.

Aku pun membuka kulkas.

Kosong.

Kosong?! Astaghfirullahalazim kerja lembur—

Ya udahlah mau gimana lagi.

"Jaga rumah ya, Ruo-chan~"

Ngomong-ngomong aku diizinkan memelihara Ruo—maksudnya kucing yang ku selamatkan tempo waktu setelah sujud sungkem sama bersihin kaki papa, ga bercanda. Intinya aku dikasih memeliharanya asal kotorannya tidak berantakan. Ih ya, kuberi nama Ruo karena....terlihat mirip dengan Haruo, www.

Tapi sungguh, bulunya putih seperti rambut Haruo, matanya pun kuning seperti mata Haruo.

Bulunya lembut banget, jadi insikyur~

Cukup memuja Ruo-chan!

Aku pun mengambil Hoodie ku kemudian keluar rumah. Tidak lupa menyemprotkan parfum agar wangy wangy.

Saat diluar, rasa kantuk menyerang. Kan anjing, kenapa harus pas udah sampe di supermarket nya.

Harusnya aku pakai pakaian yang lebih tebal, bego banget sih aku, ini kan mau masuk musim dingin.

Dahlah, masuk aja.

Aku mengambil troli belanja lalu memilih-milih sayuran, dll.

"Sayur, paprika, daging, saus, makanan kucing... keknya udah semua"

"Miyu-chan!"

Aku lekas berbalik. "Hina!"

"Apa kabar, Miyu-chan? Lama tidak berjumpaa" Hina tersenyum manis membuat rasa kantukku hilang lagi.

Ajaib.

"Aku baik" aku tersenyum simpul. "Kau?"

"Aku juga baik. Maaf karena tidak sempat menjenguk mu"

"Tidak apa"

Lalu seorang anak lelaki muncul di belakang Hina. "Nee-san, kenapa lama sekali?"

"Ah, maaf Naoto"

Ia menatapku dengan heran. "Siapa dia?"

"Matsuyama Miyu, salam kenal"

"Hora, Naoto, perkenalkan dirimu"

"Tachibana Naoto desu" Naoto berbungkuk. "Dia adik laki-laki ku"

"Wah, dia sangat sopan"

"Ah, iya. Miyu-chan, ayo jalan-jalan sebentar, mumpung hari libur"

Aku dan Hina mengobrol banyak, aku hanya menjawab "oh", "benarkah?", "iya" sementara adiknya hanya menyimak.

"Eh, itu kan Takemicchy" tunjukku ke arah Takemichi yang duduk seperti mengintai seseorang.

"Wah, benar. Ayo kesana"

乱闘 | Brawl (Tokyo Revengers x OC) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang