17 | Ulang Tahun

79 17 0
                                    

Minggu, 5 November.

"Otanjiobi omedeto, otanjiobi omedeto, otanjiobi omedeto"

"Otanjiobi Miyu sayang"

"Astaga..."

Mama datang ke kamarku dengan membawa sebuah kue.

"Ayo buat permohonan"

Aku memejamkan mataku, lalu meniup lilin berangka 14 itu.

"Selamat ulang tahun! Dan ini hadiah dari mama"

Aku mengambil kotak berwarna biru dari tangan mama. "Terimakasih, ma"

"Dan tebak apa!"

Kriet...

Pintu kamar terbuka, menampakkan seorang pemuda berambut hitam.

"Papa pulang ke Jepang!" ucap mama senang.

Cup~

"Papa sangat merindukanmu. Selamat ulang tahun, ya!"

"A-ah..."

———

Aku menggoyang-goyangkan kakiku sembari menatap lelaki yang kupanggil 'papa' yang tengah berbicara dengan salah satu petugas kepolisian.

Kenapa orang-orang disini gud luking sih. Maksudku lihatlah dia, terlihat seperti mahasiswa, dia sangat muda! Diumur berapa mereka menikah, sih!

"Sudah?"

"Sudah, waktumu 10 menit, papa akan menunggu disini"

Aku mengangguk kemudian melangkah ke ruang kunjungan narapidana.

Aku mengunjungi Kazutora, tapi karena aku masih dibawah umur, jadi tidak diperbolehkan menjenguk. Namun, karena aku anak brilian, aku menyuruh ayah.

"Miyu...?"

Kazutora duduk di hadapanku. Dia menunduk, tidak mau menatapku.

"...maaf–"

"Aku kemari bukan untuk mendengar permintaan maaf mu"

"Tapi–" Kazutora mendongak. "–aku benar-benar menyesal, aku telah... menghancurkan kebahagiaan kalian, 10 tahun bahkan belum cukup untukku! Lebih baik aku–!"

"Mati? Setelah membunuh 2 orang, kau bilang ingin mati?!" Aku berdiri dari kursiku.

Bugh!

Aku memukul kaca pembatas.

"Jangan seenaknya!!"

Aku mengusap air mataku dengan kasar. "Kalau boleh jujur, aku sangat ingin membunuhmu, tapi..."

Aku kembali duduk. "...aku tau itu salah"

"M-miyu...jangan menangis..."

"Jika dalam 10 tahun kau tidak berubah, jangan harap kau akan hidup tenang!"

Aku beranjak menuju pintu keluar. Tapi sebelum itu aku berbalik. Ucapanku sukses membuatnya menangis.

"Mikey sudah memaafkan mu"

"Tunggu..." ucapnya di sela-sela tangisnya.

"...selamat ulang tahun"

"Ya. Jangan mati, banyak yang menunggumu diluar sana" Aku tersenyum dengan manis. Lalu membuka pintu.

Ceklek...

"Loh? Papa? Papa menguping?"

"A-ahaha, tentu saja tidak. Papa hanya menunggumu disini, sayang..."

乱闘 | Brawl (Tokyo Revengers x OC) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang