O1

3K 179 1
                                    

"bisa nggak, lo bertahan sama gue? janji, gue nggak bakal deketin dia lagi" hyunsuk berucap seperti itu lagi. untuk puluhan kalinya jihoon mendengar tuturan perjanjian pemuda choi itu kepadanya.

jihoon melihat sorot mata hyunsuk yang sama, dia terlihat memohon, namun matanya itu tidak menunjukkan sisi keseriusannya. jihoon sebagai submisif dihubungan mereka ini, menghela nafas berat.

antara dia harus menyerah atau menerima hyunsuk kembali. pasalnya hubungan mereka itu, tidak pernah jelas. jihoon lelah dengan keadaannya yang terus menerus dipaksa hyunsuk untuk mengerti kekasihnya itu.

tapi hyunsuk tidak pernah mengerti dia sedikitpun. jihoon bahkan tidak tahu arah pikirannya setiap kali mendengar hyunsuk memanggilnya dengan kata-kata manis yang mampu membuatnya lupa dengan hyunsuk, orang yang membuatnya sering bersedih.

dengan ragu-ragu tapi berusaha untuk yakin, jihoon menatap mata hyunsuk yang melihatnya penuh memohon. jihoon kembali menghela nafas, kemudian menatap lekat pupil mata hyunsuk.

"maafin gue. sejauh ini gue udah berusaha bertahan sama lo, karena emang bener-bener sayang sama lo. tapi kali ini, gue nggak bisa" jihoon melepas tangannya yang digenggam hyunsuk dan tersenyum tipis kepada hyunsuk yang menatapnya kecewa.

jihoon berbalik badan, berjalan menjauh meninggalkan hyunsuk. namun berbeda dengan hyunsuk yang berteriak keras kepadanya sekarang, membuat langkahnya terhenti dan menoleh kebelakang.

"WOY JIHOON! GUE SEIRUS SAYANG SAMA LO! GUE TAU LO SAKIT HATI TIAP NGELIAT GUE SAMA RYUJIN! TAPI GUE BENER-BENER NGGAK ADA HUBUNGAN APAPUN SAMA DIA!" jihoon menahan air matanya, dia tidak boleh menangis karena mendengar penjelasan hyunsuk yang penuh emosi dan berteriak-teriak.

bahu jihoon bergetar, detik itu juga air matanya lolos keluar dan isakkan kecil pun terdengar. hyunsuk berjalan kearah jihoon dan memeluk pemuda manis itu dari belakang.

"gue tau lo kecewa, tapi semua yang lo liat waktu itu semuanya salah. yoonbin itu cuma mau ngerebut lo dari gue. dia itu udah suka sama lo dari lama, ji! jadi dia berusaha ngebuat kita hancur kaya sekarang!" jihoon semakin menangis, dia sangat bingung sekarang.

kenapa, kisah percintaannya seperti ini?

jihoon berusaha untuk berhenti menangis dan dia berhasil. rasa kecewanya bahkan lebih besar dari pada rasa sukanya kepada hyunsuk. dia memang mencintai hyunsuk, tapi setelah dia pikirkan, terlalu mencintai hyunsuk akan membuatnya jatuh kedalam jurang yang gelap.

"kita cukup disini, ya? gue bukan cuma kecewa aja sama lo, tapi gue juga takut bakal sakit dan jatuh lebih dalam kalau terlalu bertahan sama lo, suk" ucap jihoon sambil terkekeh kecil.

hyunsuk melepas pelukannya dari jihoon dan membalik tubuh jihoon menghadap kearahnya. kemudian dengan paksa, hyunsuk menarik tengkuk jihoon dan mencium bibir manis jihoon dengan penuh nafsu.

jihoon kembali menangis, dia sangat terlihat seperti orang bodoh disini. dimana dia sudah jatuh sangat dalam ke pelukkan hyunsuk dan tidak akan pernah bisa lepas dari pemuda itu. dia sangat malu kepada dirinya sendiri yang seakan-akan sepenuhnya dikendalikan oleh hyunsuk.

setelah mereka berciuman dengan penuh nafsu, jihoon melepas pagutannya dan menampar hyunsuk dengan penuh rasa kecewa di pipi pemuda itu. dia berlari dengan kencang, meninggalkan hyunsuk dengan air matanya yang terus mengalir.

jihoon, sudah benar-benar kehilangan kesadarannya. untuk mencintai hyunsuk, dia tidak akan melakukannya untuk kedua kalinya. dia akan berhenti dan membuang semua kenangan buruknya bersama hyunsuk jauh-jauh.

mungkin saja, jihoon akan memulai hidup baru tanpa harus memiliki pasangan. dia akan mulai merasakan hidupnya sendiri, walaupun dia tahu sudah sangat terlambat untuk memperbaiki semuanya, tapi kesempatan itu tidak akan pernah habis karena semuanya dia yang menentukan.

tapi, dia lupa jika yoonbin berharap padanya.

to be continue!

anxiety [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang