O5

849 108 2
                                    

"jadi, lo mau ngomong apa?" jihoon melihat jeno yang sedang menatapnya ragu. dia ingin memberitahu jihoon tentang hyunsuk yang akan pindah sekolah, tapi dia takut kalau jihoon akan memberikan tatapan tidak peduli.

kenapa begitu? ya berarti jihoon sudah melupakan hyunsuk. padahal dulunya jeno sangat mendukung hubungan sukhoon ini, tapi karena kehadiran ryujin, semuanya menjadi kacau.

"besok hyunsuk pindah sekolah"

satu detik, dua detik, tiga detik, bahkan sampai satu menit jihoon hanya menatap jeno serius. jihoon terdiam untuk sesaat, sampai dia terkekeh-kekeh.

"terus urusannya sama gue apa?" baiklah, pupus sudah harapan jeno. padahal dia ingin melihat jihoon yang peduli kepada hyunsuk, tapi nyatanya pemuda manis bermarga park didepannya ini terlihat masa bodo.

hei, kalian salah. jihoon peduli, bahkan satu menit yang dia habiskan untuk menatap jeno itu hanya untuk melihat pupil mata jeno yang terlihat serius.

jihoon merasa sedih dan hampa. dia bersekolah disini karena hyunsuk dan sekarang hyunsuk pindah sekolah. banyak kenangan yang sudah mereka ciptakan, tapi kenapa hyunsuk harus pindah sekolah?

dia lupa, waktu itu dia menyuruh hyunsuk untuk pergi jauh-jauh dari hadapannya. sekarang? kenyataan itu akan benar-benar terjadi.

"yaudah kalau cuma itu tanggapan lo, gue mau cabut dulu main basket" ucap jeno sambil beranjak dari duduknya, meninggalkan jihoon yang menatapnya penasaran.

masih banyak hal yang ingin dia ketahui tentang hyunsuk. dia penasaran hyunsuk pindah ke sekolah apa? namun, ego dan gengsinya lebih tinggi.

jadilah jeno benar-benar pergi bermain basket dan dia mendesah pasrah. jihoon menatap punggung jeno yang semakin jauh dari hadapannya.

apa yang harus dia lakukan?

"sendirian aja?" yoonbin tiba-tiba menghampiri jihoon dan merangkul pundaknya sambil melihatnya bingung. "tadi ada jeno, cuma orangnya udah pergi" balas jihoon cepat.

"ooh gitu, lo deket sama dia?" jihoon menoleh kearah yoonbin yang menunggu jawabannya. dari sini jihoon bisa merasakan jiwa pendekatan yoonbin padanya.

"nggak juga sih"

"jangan deket-deket sama dia, hoon. katanya sih dia suka mainin uke semacam lo" jihoon tertawa kecil dan yoonbin mencubit pipinya dengan gemas.

jihoon mulai merasa nyaman kepada yoonbin, mereka awalnya kenal karena junkyu, tapi semakin lama mereka semakin dekat. disini, apakah jihoon boleh berharap?

***

junkyu mengambil sebuah kotak makan siang didalam tasnya, lalu mengambil notes dan menuliskan kata-kata diatas kertas itu.

kyu buatin macaron buat haru ^^
semangat untuk hari ini, ya! <3

senyum manis mengembang dibibir junkyu. perasaannya sangat senang, bahkan dia bisa merasakan detak jantung yang begitu cepat.

memang dia diduakan oleh haruto, tapi dia tidak akan pernah meninggalkan haruto. rasa sayang dan cintanya kepada haruto itu sangat besar, bahkan dia bisa melupakan dirinya sendiri.

lalu, kenapa dia bisa begitu cinta kepada pemuda kelahiran jepang itu? itu semua muncul karena haruto yang dari awal membuatnya merasa nyaman dan perlahan-lahan tapi pasti mereka mulai menjalin hubungan.

awalnya sangat manis, lancar, dan baik-baik saja. tapi setelah mereka lewati dua tahun bersama, semuanya terasa berubah.

haruto yang mulai sibuk sendiri, mengacuhkannya, dan tidak sering mengabarinya seperti hari-hari sebelumnya. karena waktu itu dia merasa khawatir, akhirnya dia mendatangi apartemen haruto, dan betapa terkejutnya dia melihat haruto bersama wanita lain.

junkyu awalnya menangis dan merasa sangat terkhianati, bahkan menjauh dari haruto sampai beberapa hari. selama dia sedang patah hati karena kejadian itu, dia hanya berdiam dikamarnya sambil terus menangis.

saat itu jihoon sempat mengunjunginya karena junkyu yang tidak masuk sekolah. kata orangtua junkyu, dia sedang tidak ingin diganggu. tapi jihoon terus saja memangilnya dari depan pintu kamarnya.

junkyu berteriak padanya, menyuruh jihoon untuk pulang dan jangan peduli padanya. jihoon yang mendapat balasan seperti itu kecewa dan tidak menghubungi junkyu.

sampai dia tahu akar dari masalah kenapa junkyu bersikap seperti itu, dia langsung bergegas mendatangi rumah junkyu dan bertanya apakah pikirannya itu benar.

junkyu mengiyakan ucapannya dan mengatakan kalau dia akan membalas perilaku haruto kepada junkyu. tapi, disinilah masalahnya.

junkyu sudah berpikir kalau dia akan menerima haruto. dia bilang akan siap untuk patah hati dan cemburu, hingga dia benar-benar lelah.

bahkan sampai saat ini, dia merasakan kelelahan, tapi dia tidak bisa melepaskan haruto. dia terus bertahan dan berusaha untuk tidak cemburu─ walaupun hatinya sangat sakit karena haruto.

hei, dia sendiri yang sedang berusaha untuk bertahan, jadi dia harus sanggup untuk melewati semuanya. masa bodo dengan orang-orang yang mengatakannya aneh, karena yang dia rasakan hanya jatuh cinta dan menurutnya perasaan itu sangat wajar.

baiklah, kembali ke waktu sekarang. junkyu berjalan menuju kelas haruto yang berada disebelah kelasnya. dengan senyum yang sangat cerah namun hati yang rapuh, dia masuk kedalam kelas haruto dan menghampiri kekasihnya yang sedang bersama selingkuhannya.

"ini, macaron buat haru! dimakan sampai habis ya! kyu buatin macaron semalaman sampai nggak tidur!" junkyu meletakkan kotak makan siang yang berisi macaron itu diatas meja haruto dan langsung diterima haruto.

tidak ada balasan. sekedar terima kasih atau sebuah kata-kata pujian yang membuat hati merasa lebih baik. malah, haruto melemparkan tatapan sinis.

"ngapain lo masih disitu? pergi sana!" dia jihan, selingkuhan haruto. dengan nada kasar dan membentak, dia mengusir junkyu yang masih berdiri didepan haruto.

karena merasa menjadi seorang "pengganggu", junkyu pergi dari kelas haruto dan berjalan cepat menuju toilet. dia menarik nafasnya dalam-dalam dengan mulut, lalu air matanya lolos keluar.

untungnya sekarang suasana ditoilet sedang sepi, jadi dia bisa menangis sepuas mungkin. sementara orang-orang yang berada dikelas haruto menatap jihan sinis, kenapa bisa selingkuhan memiliki rasa percaya diri yang tinggi?

padahal jihan itu selingkuhan haruto yang kedua dan yang pertama itu adalah wonyoung. iya, siapa sih yang tidak kenal dengan wanita populer itu? tapi sayang sekali, dia menjadi yang kedua untuk haruto.

"sayang, macaronnya dibuang aja ya?" ucap jihan sambil berusaha mengambil alih kotak makan siang yang berisikan macaron itu dari haruto.

"jangan" balas haruto dengan nada suara datar dan raut wajah yang dingin. jihan melepaskan tangannya dari kotak makan siang itu, kemudian memeluk lengan haruto dengan erat.

"pergi karaoke yuk? bosen banget disini" jihan merengek sambil menduselkan kepalanya di lengan haruto. "ayo pergi" balas haruto cepat dan mereka langsung pergi menuju tempat karaoke yang tidak jauh dari sekolah.

"junkyu goblok banget sih menurut gue"

"kok bisa ya jihan mau bertahan gitu?"

"mereka bertiga itu selevel sama jalang, tapi kalau si junkyu kayanya bukan deh. dia itu sayang banget sama haruto, buktinya dia bawain makan mulu tiap hari"

"kasihan junkyu, miris deh"

to be continue!

anxiety [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang