O8

716 104 7
                                    

yoonbin baru saja sampai di cafe─ tempat perjanjiannya bersama jihoon yang akan bertemu karena jihoon ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting.

padahal jihoon menyuruhnya datang tepat waktu, karena perjanjian mereka bertemu itu saat siang hari. sekarang? matahari sudah ingin terbenam.

"sorry gue telat banget, tadi dijalan macet" ucap yoonbin sambil mengambil duduk didepan jihoon dan dia hanya mengangguk kecil tanpa tersenyum. "lo mau ngomong apa?"

jihoon menarik nafasnya dulu sebelum bicara, dia harus menyiapkan diri untuk mengucapkan kata-kata dari mulutnya sekarang. karena dia masih merasa ragu dan takut.

tapi kalian pasti ingat dengan apa yang sudah yoonbin lakukan kepadanya kemarin. dia harus mengajukan permintaan putus kalau sudah mengalami kekerasan dalam hubungan seperti kemarin.

jihoon melihat yoonbin yang menunggunya membuka suara sambil menyeruput minuman yang tadi dipesan jihoon.

"gue mau kita putus" ucap jihoon sambil menatapnya dingin dan datar. dia benar-benar serius dengan ucapannya, tapi tidak dengan yoonbin yang langsung tertawa keras sampai menarik semua perhatian orang-orang di cafe.

"PUTUS? HAHAHAHA GUE NGGAK MAU!" jihoon menatap yoonbin dengan miris, benci, dan penuh emosi. ingin rasanya dia menampar dengan keras pipi yoonbin karena saking jengkelnya.

"park jihoon, soal kemarin itu emang salah lo dan kalau lo minta putus cuma karena gara-gara itu, gue nggak bakal setuju. terus kalau gue main kasar sama lo, semuanya itu bertujuan supaya lo sadar!" yoonbin menjambak rambut jihoon dengan kasar kemudian mendorong jihoon sampai jatuh tersungkur kebawah lantai.

BUGH!

"BAJINGAN LO ANJING!" itu hyunsuk, dia langsung memukul yoonbin dengan keras sampai jatuh ke lantai, lalu menarik tangan jihoon pergi dari cafe ikut bersamanya.

"JIHOON! HYUNSUK BANGSAT LO SIALAN!" teriak yoonbin dari dalam cafe dengan sangat keras. sementara hyunsuk, dia membawa jihoon ikut bersamanya masuk kedalam mobil dan langsung pergi jauh dari cafe.

mereka sampai di sebuah taman yang sangat sepi dan hyunsuk menghentikan mobilnya, lalu menoleh melihat jihoon yang hanya diam saja tidak membuka suara apapun.

karena hyunsuk paham jihoon sedang menahan air matanya, hyunsuk mulai menyalakan lagu di mobilnya. hanya memutar lagu kesukaan jihoon saat mereka sma dulu.

setelah itu hyunsuk bisa mendengarkan suara isakkan kecil jihoon dan air mata jihoon pun turun.

hyunsuk tanpa aba-aba langsung menarik jihoon kedalam pelukannya. mengelus rambut jihoon dengan penuh kasih sayang dan menepuk pundak jihoon lembut.

"yoonbin.. hiks─ bangsat! bajingan.. hiks dasar setan... hikss huhuhu" tangisan jihoon semakin deras ketika pikirannya mulai memutar kembali kejadian saat di cafe tadi.

hyunsuk terus menenangkan jihoon sampai pemuda manis itu ketiduran. hyunsuk melihat wajah damai jihoon saat tidur, dia merindukan mantan kekasihnya ini dan akhirnya mereka bertemu kembali.

jadilah sekarang hyunsuk menyandarkan jihoon di kursi mobilnya, lalu setelah itu membawa jihoon menuju apartemennya karena dia memiliki firasat buruk kalau yoonbin berada di apartemen jihoon.

tapi sekarang yang sedang dia pikirkan adalah.. apakah yoonbin sudah melakukan tindakan kasar seperti ini kepada jihoon dari dulu? kalau sampai benar, hidup yoonbin tidak akan pernah tenang.

***

junkyu sedang asyik menonton film sedih yang dari kemarin ingin dia tonton. disela-sela menonton film-nya, dia mendengar suara bel apartemennya dari luar.

dengan malas dia melangkah berjalan keluar dari dalam kamarnya dan melihat orang yang bertamu saat malam-malam begini.

junkyu kecewa dengan apa yang dilihatnya. dia melihat haruto bersama wonyoung dan jihan datang dengan kondisi yang terlihat mabuk, tapi sepertinya haruto masih agak sadar.

dengan lemas dia membukakan pintu, walaupun sebenarnya dia tidak mau. tapi kalau tidak membukakan pintu, pastinya haruto akan mengamuk sambil berteriak didepan pintunya.

ceklek

"haru─"

"GESER TOLOL!" teriak haruto dengan keras sampai membuat junkyu tersentak ditempat. jantungnya berdetak lemah, suhu tubuhnya juga mulai memanas, apalagi air matanya yang tiba-tiba menggenang.

karena sudah marah dan ingin menangis, junkyu berjalan dengan cepat masuk kedalam kamarnya dan membanting pintu dengan keras, lalu mengunci dirinya didalam kamar.

dia menangis terisak-isak dibelakang pintu dengan keadaan kamar yang gelap. dia terus merasakan sakit saat bertemu dengan haruto.

tapi dia tidak akan meninggalkan haruto, bahkan kalau dia lelah sekalipun mungkin dia akan terus berada disamping haruto.

ditengah-tengah dia sedang menangis, telinganya bisa mendengar suara tidak menyenangkan dari luar kamarnya. seperti haruto sedang membicarakan yang tidak-tidak bersama wonyoung dan jihan.

"kalian berdua cantik banget hari ini" junkyu bisa mendengar ucapan haruto yang memuji kedua selingkuhannya itu. junkyu merasakan hatinya kembali panas, bahkan air matanya pun terus turun tanpa henti.

junkyu membuka sedikit pintu kamarnya, lalu mengintip haruto dan dua wanita yang sedang berada diruang tengah. melihat adegan tidak pantas disana, lalu menutup pintu kamarnya lagi.

disaat itulah junkyu merasakan sengsara saat bersama haruto. hatinya akan terus merasakan sakit kalau harus bertahan. dia juga memikirkan ucapan jihoon yang benar.

saat ini, dia benar-benar lelah. haruto tidak pernah menunjukkan rasa kasih sayang lagi padanya, bahkan dia ini sebenarnya siapa dimata haruto?

bahkan diantara semua kekasih haruto, dia merasa kalau hanya dia seorang yang paling buruk dan tidak ada pesonanya sama sekali.

pemikirannya yang seperti itu membuatnya kembali menangis dan merasa minder. jadilah semalaman dia berpikir tanpa tidur untuk memutuskan kalau harus melepaskan haruto.

to be continue!

anxiety [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang