~Greyson's POV~
Setelah menempuh kira-kira 30 menit, akhirnya kami sampai di rumah yang begitu mewah. Sudah ramai sekali sepertinya. Halamannya begitu luas. Banyak mobil mewah yang terparkir di sana. Memangnya ini acara pesta siapa ya? Bahkan suara musik dari dalam rumahnya terdengar hingga luar. Aku mulai mengedarkan pandangan mencari halaman yang masih kosong untuk parkir. Aku menyuruh Rajh untuk masuk terlebih dahulu.
Setelah memarkir mobil, aku segera menyusul Rajh masuk ke dalam rumah tersebut. Astaga, ramai sekali sih. Huh, tau begitu aku tadi tidak ikut saja ajakan Rajh.
"Hei Greyson!"
Ya Tuhan, jangan suara itu lagi -____-
Dengan langkah gusar aku percepat langkahku menuju Rajh. Ayo Greyson! Sedikit lagi kau akan berhasil! Kataku menyemangati diri.
Dan...
Akhirnyaa...
~Rajh's POV~
"Wow Greyson, hebat sekali kau. Dalam waktu kurang dari sehari saja kau bisa mengandeng wanita ke pesta" aku mencoba menahan suara tawaku ini.
"Shut up your mouth, Rajh" dengan raut wajah kesal ia mencoba melepas lengan nya yang digandeng--ehmm, Lucilla.
Kulihat raut wajah Lucilla senang sekali saat ini. Astaga, sepertinya ia benar-benar senang sekali jika bersama Greyson. Well, kalau boleh jujur memang Greyson termasuk tipe laki-laki yang memang diidamkan banyak perempuan. Apalagi dengan wajahnya yang tampan dan sikap cool nya itu, jangan harap ada gadis yang tidak mau dengannya. Tapi sepertinya Greyson bukan tipe laki-laki yang suka dengan perempuan kecentilan. Ya, bukti nya sudah ada.
Dan, daripada aku di sini menyaksikan pertengkaran mereka, lebih baik aku masuk ke dalam saja.
"Hei, lepaskan. Aku tidak mau kau mengandengku seperti itu!" kudengar Greyson masih saja melontarkan kata-kata tidak sukanya itu.
"Ahh, ayolah Grey. Untuk hari ini saja, please" suara Lucilla mulai memelas, apa iya dia memang menyu--ah sudahlah, lagipula itu bukan urusanku.
"Ugghh, Lucilla. Sudah kukatakan padamu, jangan bertingkah seperti ini, aku tidak suka!"
"Ah, oke. Baiklah. Ma-maafkan aku"
"Sudahlah, Grey. Lebih baik kita masuk ke dalam saja. Tenangkan dirimu, bro" kata Jezz begitu datang dari dalam.
"Benar Grey, lebih baik kau masuk. Bawa Lucilla juga sana" kataku mengerjainya.
"Diam Rajh!"
"Ah, oke" aku sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi kalau Greyson sudah begini.
Akhirnya Greyson masuk ke dalam bersama Jezz setelah dengan susah payah melepas lengannya yang tadi masih digelayuti tangan Lucilla. Dan aku masih bersama dengan Lucilla sekarang.
"Hei, sudah tidak usah ditanggapi. Ia memang seperti itu orangnya. Lebih baik kau cari orang lain saja hahah"
"Ya, aku tahu. Memangnya aku sebegitu buruknya, 'kah?"
"Hmm, menurutku sih agak. Mungkin jika kau bertingkah dan bergaya biasa saja, ia akan lebih menerimamu. Karena yang aku tau, dia tipe laki-laki yang suka dengan gadis yang biasa saja dan apa adanya" kataku panjang lebar.
"Sudah, lebih baik kita masuk saja. Kau tidak mau melewatkan pestanya bukan? Ayo!" sambungku begitu melihat raut kecewa di wajah Lucilla.
"Baiklah"
Sudah kuduga, Lucilla apabila bersikap biasa saja dia akan terlihat lebih manis lagi--ah, umm maksudku. Sudahlah, abaikan saja yang tadi.
********
YOU ARE READING
Email [Greyson Chance Love Story]
FanficAku tau aku salah. Tapi entah kenapa diriku merasa ada yang harus disalahkan. Apa cinta? Apa karena cinta aku jadi begini? Menjadi seorang yang paling munafik di dunia. Menjadi pengganggu di antara kalian ketika kesalahpahaman itu datang. Menjadi se...