15-Tidak jomblo lagi

29 13 9
                                    

🦋Jomblo meresahkan, bund👊🦋

|15-Tidak jomblo lagi|

"cieee, cieee"

"Cieee yang barusan jadian, tapi kok bang Radit mau sih sama cewek kek dia?!"

"Huhuy, kena pelet kali"

"Ekhem, ekhem"

"Kok gak sama bang Radit sih jalannya, apa cuma pacar settingan, ya?!"

Sepanjang jalan Shalsa terus saja di ejek siswa-siswi dari SMA Cempaka. Mereka begitu cepatnya tahu bahwa Shalsa adalah kekasihnya bang Radit. Padahal bang Radit tidak sesumbar tentang urusan pribadinya.

"Kalian tau dari siapa?!" Tanya Shalsa kesal.

"Tau dari si---, ah itu tuhhhh, aduh kepo deh"

Shalsa sangat kesal! Ia berjalan cepat menuju kelas bang Radit, XI IPA 1. Sesampainya di sana ia melihat bang Radit dan teman-temannya sedang bersenda gurau.

"Bruk"

Shalsa memukul keras meja bang Radit. Sontak saja, hal itu membuat bang Radit dan teman-temannya terkejut.

"Eh, sayang. Ada apa?" Tanya bang Radit manja.

"Gak usah sok polos deh. Gue mau ngomong berdua sama lo, cuma berdua!"

Bang Radit tampak heran dengan sikap kekasih barunya ini.

"BURUANNNN!!!!!" Bentak Shalsa lagi.

"Yaudah iya, semua aku suruh keluar"

"Woy, keluar kalian dari kelas ini. Gue ada urusan pribadi!" Semua mengikuti perintah bang Radit dan keluar dari kelas.

"Ada apa kok pagi-pagi udah marah-marah, sayang?" Tanya bang Radit sembari mengelus rambut Shalsa.

"Gak usah pura-pura gak tau deh. Lo kan yang ngebocorin ke semua orang kalau kita pacaran???!!! Iya kan???!!!"

"Hah? Enggak, gue cuma bilang sama Bram, Jaka, jagad, Asep. Selain itu gue gak bilang ke siapa-siapa lagi, sumpah" jawab bang Radit.

"Halah, gak usah bohong lo. Semua orang di SMA ini udah tau semua!"

"Gue gak bohong, Sa. Terus sekarang mau lo apa?" Tanya bang Radit tegas.

Melihat muka sangar bang Radit yang seperti itu membuat Shalsa takut. Ia sebenarnya ingin bahwa hubungan mereka disudahi saja, tapi ia teringat dengan janjinya kemarin malam. Ia serba bingung, ia malu jika diejek terus, tapi sebenarnya juga tidak apa-apa, toh juga membuat dia tenar.

"E-enggak kok, gak minta apa-apa" jawab Shalsa dengan menundukkan kepalanya.

"Gini loh, sayang" bang Radit mengangkat dagu Shalsa dan mengelus kedua pipi Shalsa. "Kalau orang-orang ngejek lo yaudah gak usah dipikirin. Mereka tuh iri sama lo, mereka cuma bisa suka sama gue sedangkan lo punya gue. Mereka pengen kayak lo tapi mereka gak bisa. Anggep aja mereka tuh orang-orang yang gak berguna. Mungkin diantara Asep, Bram, Jaka, dan Jagad yang ngebocorin. Mereka ngebocorin itu supaya semua orang tau kalau lo itu pacar gue" bang Radit tersenyum sambil mengelus pipi Shalsa.

"Emm, yaudah deh kalau gitu" Shalsa membalas senyuman bang Radit.

"Sekarang ayo gue anterin lo ke kelas, biar gue bungkem yang ngebacotin cewek kesayangan gue" bang Radit menggandeng tangan Shalsa.

Abang RaditTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang