26-Berkelahi di SMA

15 1 0
                                    

🦋Pria sejati adalah dia yang mau mempertaruhkan segalanya demi wanitanya🦋




|26-Berkelahi di SMA|

Hampir semua siswa-siswi berlarian ke lapangan basket. Ada apa? Ternyata bang Radit sedang berkelahi dengan siswa bernama Bayu. Bayu adalah siswa kelas XII IPS 3, yang dimana bayu adalah ketua Eskul Tekondo.

Brukkk

"Ayo bangun, segitu doang kemampuan lo? LEMAH LO!!! Katanya ketua Tekondo, masak kalah sama gue?!" Bang Radit terus memukul wajah dan tubuh Bayu, walaupun ia juga terluka ia tetap tidak peduli. Bagi dia adalah kematian Bayu ada di tangannya. Sadis, bang.

Siswa-siswi hanya menonton perkelahian itu, mereka takut untuk menghentikan bang Radit. Bahkan, keempat kutu kupretnya bang Radit 'pun 'tak sanggup bergerak.

"Udah, bang!" Teriak Bram.

"DIEM, LO!" Bang Radit menatap Bram tajam.

Bram meneguk salivanya kasar. Ia bahkan takut dengan bang Radit.

"ANJING!" Bayu bangkit dari jatuhnya hendak menonjok wajah bang Radit. Tapi sayang, bang Radit mampu mengelaknya lalu mengunci tangan Bayu.

Bang Radit mencekik leher Bayu "LO UDAH BOSEN HIDUP YA MAKANNYA LO GANGGU CEWEK GUE???!!!!!" Bang Radit membanting bayu ke tanah hendak menginjak perut Bayu, tapi hal itu dihentikan oleh Shalsa.

Shalsa berlari ke arah bang Radit lalu memegang lengan bang Radit "udah, bang. Lo kenapa berantem sama dia?" Shalsa menatap wajah bang Radit tajam.

Bang Radit mengurungkan niatnya dan berhenti memukuli Bayu.

Semua terkejut melihat bang Radit luluh di hadapan Shalsa. Seorang singa mampu tunduk di hadapan satu wanita sederhana.

Jika dia mencintaimu, maka dia akan tunduk dihadapanmu. Bukan budak ataupun boneka, tapi bentuk dari menghargai orang yang kita cinta.

"Malu bang diliat anak-anak. Kalau lo ketauan guru BK pasti orang tua lo bisa di panggil" Shalsa menatap mata bang Radit cemas.

"Salahnya si bangsat itu, dia yang nyebarin hoax kalau lo kemarin jalan sama dia. Anjing emang" bang Radit menunjuk ke arah Bayu.

Shalsa menatap Bayu kesal. Shalsa sebenarnya marah dengan Bayu, namun ia tetap tenang karena ia tak mau bang Radit melanjutkan perkelahiannya.

"Terus lo percaya gitu aja?!" Tanya Shalsa ke arah bang Radit.

"Ya enggak lah!" Jawab bang Radit spontan.

Shalsa tersenyum "kalau lo yakin sama gue, untuk apa lo pukul dia. Buktinya cuma hoax 'kan, nggak bener 'kan? Gue 'kan punya lo, selamanya" Shalsa mengedipkan matanya lambat dan memiringkan kepalanya ke arah bang Radit.

Bang Radit yang gemas dengan keimutan Shalsa akhirnya 'tak bisa berkata apa-apa "untung sayang" bang Radit mencubit pipi Shalsa dan tersenyum.

Semua memperhatikan kelemahan bang Radit yang berada di hadapan Shalsa. Bayu yang merintih kesakitan akhirnya dibantu para PMR ke UKS.

Sekeras apapun laki-laki, ia akan lemah dihadapan wanitanya. Jika laki-lakimu mengabaikanmu maka tinggalkanlah, dia tidak tulus mencintaimu!

"Eh, anjing! Inget, ya. Kalau lo sekali lagi ganggu gue sama cewek gue, mati lo!" Bang Radit melotot tajam. Duh serem.

Bayu melihat bang Radit dengan penuh kebencian. Bayu tidak menjawab apa-apa dan pergi begitu saja.

Siswa-siswi kembali ke kelas mereka masing-masing dengan membicarakan kejadian tadi. 'Tak di sangka, Shalsa mampu meluluhkan hati bang Radit. Kelemahan bang Radit adalah Shalsa.

Abang RaditTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang