Bagian 13

368 64 1
                                    

[ Bully ]

Selamat membaca.

"Aku tidak akan menyakiti Noah, hanya aku yang akan tersakiti."

Kalian ingat dialog itu kan?

Hans benar-benar menepati hal itu, pagi ini dia terbangun di dekapan sang ayah dan juga melihat arwah yang terbang tinggi, dan sekarang dia duduk di meja makan sembari memakan makanannya.

"Sayang! Ayah bawa pulang hadiah buat kalian dari Jepang, saat ini ayah sudah punya perusahaan sendiri di Indonesia, perusahaan furnitur kecil, cuman ayah janji, ayah akan bikin rumah besar untuk kalian, mungkin suatu saat nanti jika gagal ayah minta maaf ya sayang." Katanya sembari menyentuh pipi Hans dan Hyera.

"Tidak masalah, punya kalian saja sudah membuat ku senang, saat ini aku seperti di hidupkan kembali dengan keluarga utuh yang bahagia." Kata Hans sembari memegang tangan ayahnya.

"Ayah bahagia memiliki putra yang penurut dan juga sederhana seperti mu nak."

Ting!

Risa mengangkat kue yang dia masak, hari ini ternyata ulang tahun Hans, dia sendiri lupa dengan ulang tahunnya.

Hans bahagia dan memeluk keluarganya, di hari ulang tahunnya ini dia harus bahagia.

Namun di sekolah.

BRUSH!

Hans yang sedang makan terkejut karena dilempar kotak susu hingga tumpah di bajunya, bukan hanya itu dia juga diguyur. Air cucian pel.

"Bagaimana rasanya?" Tanya Noah yang duduk di depan Hans dan tersenyum mengejek.

"Jauhi aku!" Pinta Hans.

Noah mengerutkan dahinya bingung, oh Gozam lupa dengan Yohan dan Jessica, alhasil dia bingung kenapa Hans tidak ada di rumah saat ini, mereka lupa Hans sudah kembali ke rumah Risa, sedangkan Noah yang sedari awal membenci Hans, semakin benci lagi karena hal itu.

Hans hanya diam, kali ini dia tidak mau melukai Noah lagi walaupun dia sendiri bisa melawan, karena dia tau Noah kakaknya hanya saja kebahagiaannya saat ini adalah Risa, Dike, dan Hyera, Chaterine memberikan itu padanya, dia tentu saja tidak menghilangkan Noah dari hatinya bagaimanapun juga Noah adalah kakaknya.

Noah tetap menghampiri Hans dan sekarang mencekiknya dengan lengan besar miliknya.

Hans menjatuhkan makanan karena sesak nafas, dia memukul lengan Noah dan Noah mendorongnya untuk ikut. Di rooftop Hans dihadapkan dengan beberapa orang, dan Noah duduk di kursi tahtanya.

"Pukuli dia."

Hans menggeleng dan memohon untuk tidak dipukul, Hans takut kalau dia lepas kendali karena dia juga laki-laki, bagaimanapun juga kekuatan mereka sama.

BUGH!

Hans terjatuh ke belakang dan memegang dadanya yang ditendang oleh teman Noah, sedangkan Noah malah tertawa puas.

Hans langsung berdiri namun dia di dorong ke tembok dan habis dipukul sampai darah keluar dari mulutnya, dia muntah darah dan semua orang tertawa, kalau sudah begini dia bisa apa?

Rania membuka pintu rooftop dan terkejut dengan apa yang baru saja terjadi, dia berlari dan merobek roknya, dia mencoba menghentikan darah yang keluar dari mulut Hans.

"Hans! Hans sadar!" Panggilanya, dia tidak ingat apa-apa soal dirinya tapi dia ingat soal Hans, dia ingat kalau Hans adalah sahabatnya, Lagi-lagi karena Chaterine. Gozam Hans yang membuat pikiran Rania soal Hans berubah.

Penyesalan √ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang