Bagian 14

395 58 6
                                    

[ Hari Pertama sebelum Penyesalan ]

Selamat membaca.

Halaman demi halaman Hans balik, hari ini adalah hari penentuan kontes bermain piano, ya memang Hans sempat dipindahkan ke kelas Seni vokal namun Hans kembali ke Seni alat musik demi melanjutkan mimpinya menjadi pianis handal.

Namun Noah saat ini juga tidak kalah dari Hans, dia juga mati-matian berlatih demi menjadi pianis handal.

2 hari lagi acara akan di mulai, Hans menatap Hyera yang sedang bersiap untuk memainkan biolanya, dia dengan gaun putih cantiknya tersenyum ke cermin.

"Hi!" Sapa Noah.

Hyera tau dengan Noah dan sialnya Hyera lupa dengan pembunuhan yang Noah lakukan, Gozam hanya bisa mengembalikan satu nyawa, dan dia mengembalikan Dike, namun Hyera juga melupakan Kevin.

"Eh iya Noah kenapa?" Tanyanya.

Dia mendekati Hyera dan berbisik betapa cantiknya Hyera sekarang, tentu saja, terpesona~ karena siapa yang akan menolak ketampanan Noah. Memang sial sekali Chaterine karena lupa menghilangkan ingatan Noah.

Saat Noah mengatakan dia tidak membunuh Kevin, dia malah menyebut Raiden, tentu saja Yohan terdiam karena Raiden siapa? Dia tidak tau dengan Raiden itu.

"Ada yang ingin aku katakan." Katanya pada Hyera.

Noah berjalan bersama Hyera ke lantai atas sekolah, dia mendekati Hyera dan menyentuh rambutnya, dia mencium pipi Hyera pelan dan tiba-tiba.

"AAAAAAAAA!"

BRUK.

"Adikmu yang membuat ku melakukan ini Hyera, kau terlalu menyukai wajah tampan ku tapi lupa dengan pembunuhan itu, bodoh! Kau bodoh Hyera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Adikmu yang membuat ku melakukan ini Hyera, kau terlalu menyukai wajah tampan ku tapi lupa dengan pembunuhan itu, bodoh! Kau bodoh Hyera."

Di bawah sana Hyera mencoba merangkak, meminta bantuan pada siapa pun yang lewat, namun yang lewat hanya penjaga sekolah, dia sempat melihat siapa yang ada di atas namun hanya sekilas.

Hans yang sedang keluar dari ruang pertunjukan untuk mencari Hyera langsung terkejut melihat keadaan kakaknya yang sudah terkapar.

"KAKAK! KAKAK!" Hans berlari dan memeluk kakaknya.

"Siapa?" Tanya Hans.

"N-Noah."

Hans langsung menatap ke atas atap namun tidak menemukan siapapun, dia mendengar benda jatuh saat akan keluar tapi ternyata itu adalah sang kakak.

Semua orang langsung berlari dan Risa berteriak, namun dengan sigap dia dipeluk oleh Dike.

"PANGGIL AMBULAN!" Teriak Hans.

Hana memberikan Hyera pada Risa dan dia naik ke atas, dia mengambil besi dan menghampiri Noah yang sedang berdiri dengan Yoha .

Dia memberikan besi itu pada Noah.

"Pukul aku! PUKUL AKU SAMPAI MATI SIALAN! Dan jangan pernah kau rusak keluarga ku." Bentak Hans frustasi.

"HANS! HYERA MENINGGAL." Teriak Ryota.

Hans langsung terpaku dan meninju keras kepala Noah, Yohan tentu saja langsung memisahkan mereka, dia juga langsung memeluk putranya dan Dike memeluk Hans.

Hans masih marah akan hal ini, dia menjadi kacau dan langsung memukul keras kepalanya ke dinding, dia tidak bisa menerima kematian Hyera yang tiba-tiba, ini benar-benar mengejutkan dirinya, pasalnya 2 hari lagi adalah lomba piano.

°Penyesalan°

Hans menatap makam Hyera dan langsung berlutut.

"Maafin Hans kak, saat ini aku belum bisa membalas Noah, maaf kak."

Dia bersiap untuk pergi ke sekolah, dia akan berlomba saat ini, saat dia duduk di depan piano lampu langsung menyoroti dirinya.

Dia memainkan nada terindah buatannya dan membuat Noah langsung terpaku, dia kalah? Karena nada Hans benar-benar indah, apa kematian Hyera tidak cukup untuk membuat Hana kehilangan akal sehatnya? Noah mulai menggigil dan menggigit kukunya, dia masih pusing saat ini, ia harus melakukan sesuatu.

Dia menarik tali panggung dan membuat tirai tertutup namun Hans bisa dengan cepat menyelesaikan pianonya dan berdiri, dia memberi hormat dan tirai pun tertutup, dia lalu menatap Noah dan tersenyum remeh.

"Kau! Pencuri musik!" Ejek Hans yang langsung membuat Noah marah besar, dia menarik rambut Hans dan berbisik ditelinga Hans.

"Kau akan mati di tangan ku Hans." Bisiknya.

Hans berjalan keluar dari panggung dan memeluk Viona yang selalu ada menemaninya dan dia juga memeluk Risa dan Dike.

"Hanya ini yang bisa ku berikan pada kalian, ini terakhir kalinya aku berlomba, dan aku akan segera mengembalikan nama baik keluarga, lalu memenjarakan Noah saat hari itu tiba nanti."

Viona langsung menutup mulut Hans karena Yohan datang.

"Nak!" Panggil Yohan.

Hans menghadap ke arah Yohan dan mengangguk.

"Ada sesuatu yang selalu terbesit di pikiran ku, tentang seseorang sepasang kekasih yang menggendong bayi mungil ke rumah keluarga ku, bayi laki-laki manis dengan senyum menawan, aku lupa namanya bayi itu, aku lupa banyak hal akhir-akhir ini, bahkan lupa dengan anggota keluarga ku sendiri, nak, maukah kau ikut bersama ku? Aku rasa bayi mungil itu kau."

Risa dan Dike saling tatap, maksudnya apa?

Dan saat Yohan mengecup kening Hans.

Kekuatan Gozam menghilang.

Hans terjatuh karena tubrukan kenangan masa lalu, dia membunuh 3 orang, dia mengancam Ryan dan Vicky, dia yang mengajari Noah piano, dia yang tinggal bersama keluarga Frasa dan dia yang bertemu Chaterine.

Hans menggeleng, tidak! Dia tidak mau jadi keluarga monster.

Yohan dan yang lainnya juga begitu, mereka kembali ke ingatan awal dan Risa langsung terkejut melihat keberadaan Dike di sampingnya.

"Bukankah kau di Jepang?"

Hans membalikkan tubuhnya dan memeluk sang ayah.

Lalu dia melihat Chaterine yang seperti mengintip di balik dinding.

Dia tiba-tiba hilang dan langsung muncul di depan Hans.

"Hans! Aku belum pergi, setelah aku memberikan seluruh kekuatan ku saat itu, aku menjadi sadar bahwa melupakan keburukan yang orang lain lakukan padamu adalah hal yang tidak seharusnya terjadi, Hans mungkin saat ini kau ingat lagi dengan semuanya, tapi orang yang jahat padamu tidak akan pernah ingat lagi dengan apa yang sudah mereka lakukan, dan tentang Raiden, dia akan mati dalam ingatan semua orang. Dengan ini aku harap kau akan menjadi orang yang baik di masa depan Hans. Pengalaman buruk adalah pelajaran untuk masa depan. Aku sekarang akan pergi untuk selamanya, aku harap aku sudah memberikan yang terbaik untukmu."

Chaterine pergi sembari tersenyum, Hans juga tersenyum walau harinya teriris karena kembali mengingat masa lalu.

Besok adalah acara pemberian piala sekaligus acara perpisahan, waktu berjalan begitu cepat, namun mereka bukanlah SMA pada umumnya, mereka SMA yang meluluskan banyak Seniman hebat.

"Besok aku akan membuat Noah menyesal seumur hidupnya."

Bersambung.....

Hehe :") pa kabar?

2 Bagian lagi tamat nih :" Apa tidak mau menunggu book baru? :"

Penyesalan √ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang