[ Hari kedua sebelum Penyesalan ]
Selamat membaca.
Hans mengurung diri di kamar, semuanya membingungkan, hidupnya sangat membingungkan, ya seolah dia hidup dalam ilusi yang tak berakhir hingga bahagia, Hans memenangkan Piala namun dia merasa hidupnya hancur karena gagal menjaga Hyera, banyak yang meninggal sejauh ini, namun banyak juga yang mulai menerima Hans sebagai pianis muda berbakat.
Sejauh ini dia bisa mengerti bahwa Dike dan Risa bukanlah orang tua kandungnya, sejauh ini dia bisa mengerti bahwa Yohan dan Tiffany adalah orang tua kandungnya, sejauh ini dia bisa mengerti bahwa dia adalah adik dari Noah.
Kenapa Gozam harus ada di diri Hans? Dia menghilangkan dan mengembalikan lagi kenangan Hans, dia membuat Hans tersiksa fisik maupun batin, dia berharap kalau hidupnya bisa diundur dia ingin sekali menolak tawaran Yohan untuk mengajari Noah bermain piano, dia ingin dia hanya bersekolah di Sekolah seni biasa, dia ingin dia bersama Hyera hidup bahagia sebagai anak berbakti.
"Hans sayang makan dulu nak!" Panggil Risa di depan pintu.
"Aku nggak lapar bun." Jawabnya, dia memang tidak lapar karena selalu memikirkan kematian Hyera.
"Sayang jangan buat ibumu ini khawatir, hanya kau anak ku satu-satunya sekarang."
Hans menunduk dan turun dari ranjangnya, dia berjalan ke arah pintu dan membuka pintu, di sana ada sang ibu, Risa, dia membawa sarapan untuk Hans.
"Aku anak Yohan Fraza, adik Noah Fraza." Hans berhenti sebentar dan mengambil makanan di tangan Risa dia letakkan makanan itu di atas meja dan meraih tangan ibunya.
"Bunda! Aku nggak pantas disebut anak bunda, aku adik dari pembunuh putri kandung mu, aku anak dari Yohan Fraza yang sudah menolak kehadiran kalian bahkan kehadiran ku sekalipun. A-aku tidak layak untuk menjadi bagian keluarga siapapun bun."
Hans menunduk dan mulai menangis lagi, beberapa hari ini dia sudah banyak menangis.
"Kebahagiaan mu kebahagiaan bunda, sedih mu sedih bunda juga nak. Kau sudah besar, kau jangan lagi berfikir seperti anak kecil." Risa menghapus air mata Hans dan memeluk putranya.
"Jika kau bukan putraku bagaimana mungkin aku bisa membesarkan mu dengan penuh cinta? Kau tidak akan tumbuh tinggi dan tampan seperti saat ini nak." Bujuk Risa. Hans mengambil tangan Risa dan menciumnya dia juga bersujud dan berterimakasih atas kebaikan Risa selama ini padanya.
"Tidak ada seorang ibu yang bisa menolak putra yang dia besarkan nak, kau tau cerita tentang induk anjing yang membesarkan anak kucing?" Tanya Risa. Lantas Hans mengangkat kepalanya dan menggeleng.
Risa membawa Hans kembali ke tempat tidurnya dan menyuapi Hans makan sembari bercerita.
"Suatu hari seorang induk anjing melihat kucing kecil dengan tubuh penuh luka, bayi kucing itu tampak sangat rapuh, rupanya sang induk meninggalkannya. Namun anak kucing itu tinggal di kandang anjing yang juga memiliki bayi-bayi lucu." Risa bercerita sembari tangannya terus menyuapi Hans makan.
Hans menahan tangisnya dan mengunyah makanan dengan paksaan, karena menangis sembari makan itu sangat sulit.
"Namun induk anjing itu tidak menyerang bayi kucing, dia malah memberikan susunya pada si kecil malang tersebut, lalu si kecil itu tumbuh dan bertingkah seperti anak anjing lainnya, nah menurut mu nak apakah salah anak kucing itu dibesarkan oleh anjing?" Tanya Risa.
"T-tidak karena seorang anak akan tumbuh menyesuaikan dengan lingkungannya."
Risa menangkup pipi Hans dan mengecup pelan pipi anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyesalan √
Mystery / ThrillerJangan lupa follow yaa. Fantasy. Gozam ( Arwah kutukan ) yang selama ini berada pada diri Hans membuatnya menjadi sosok penuh dendam dan mengerikan. Gozam yang dapat memutar waktu dan menarik orang di dalam waktu lampau ke waktu sekarang. Bahkan o...