Suara dentuman bola voli yang dipukul terus terdengar dari dalam lapangan, semua anggota tim masih melakukan latihan attack mereka, sambil ditemani kedua coach yang terus memperhatikan dan mengamati setiap detail pukulan mereka. Masing-masing dari mereka sudah menyelesaikan 1x pukulan attack, sekarang satu per satu mulai melakukan pukul untuk kedua kalinya. Tidak lama, akhirnya latihan mereka pun selesai dan mereka kembali berkumpul di samping lapangan sambil melakukan pendinginan dan mendengarkan pelatih mereka memberikan review latihan mereka hari ini.
"Yudha, kamu lompatnya udah bagus, mukulnya juga udah bagus, kenceng trus akurat juga, cuma.... pendaratannya itu loh, saya aja ngeri liat kamu mendarat abis lompat tuh, jaga keseimbangan pendaratannya biar ga resiko cedera kamunya." Komentar sang Head Coach.
"Iya, siap, coach!" Jawab Yudha tegas.
"Masahiro, kamu season lalu cedera pas udah tiga seperempat jalan, untung season ini kamu bisa balik, kalo emang kamu ga sanggup loncat terlalu tinggi, ya jangan dipaksa, kita ga bisa ngorbanin kamu cedera lagi selama berjalannya season ini." Komentar Head Coach untuk Masahiro.
"Iya, siap, coach." Jawab Masahiro tegas.
"Yuza, kalo nge-set bola ke yang lain harus bener-bener perhitungan loh kamu, iya kalo kamu set bola ke adik-adik kamu gampang, tinggal kamu liatin aja adek kamu peka, soalnya kalian kakak adik ya bagus punya chemistry sekuat itu, tapi sama temen kamu yang lain harus bener-bener diliat, Yuz." Komentar Head Coach mereka mengingatkan Yuza.
"Iya, siap, coach!" Jawab Yuza tegas.
"Udah review hari ini cukup segitu, overall yang lain udah cukup bagus, mungkin harus lebih banyak effort di pertahanin performa bagusnya, dah sekarang boleh berdiri dulu, doa, trus bubaran." Kata Head Coach mereka.
Setelah mereka selesai membereskan lapangan dan semua alat yang mereka pakai, mereka pun keluar ke arah parkiran bersama dan berpisah ke arah rumah masing-masing. Yuza, Yudha, dan Randy pun masuk ke mobil mereka, kali ini Randy yang menyetir, karena kemarin kakak-kakaknya sudah menyetir.
"Dek, lu nyetir yang bener ya lu, jangan ugal-ugalan." Kata Yudha.
"Jangan ngebut-ngebut, dari sini ke rumah cepet kok meskipun lu ga ngebut." Tambah Yuza.
"Seatbelt dipakek yang bener meskipun ga ada polisi." Tambah Yudha lagi.
"Smartphone nya silent dulu, biar fokus." Tambah Yuza lagi.
"Aduuuuh iya, iyaaa, ini jalan aja belom udah pada bawel ya! Berasa nyetirin nenek-nenek deh!" Balas Randy kesal.
"Ya kita kan khawatir, ini lu baru bikin SIM bulan lalu, trus lu belom pernah nyetirin kita, pernah nya nyetirin papa doang pas itu anterin ke dokter, kan kita mana tau apa pas disetirin sama lu papa malah keluhannya nambah pas di dokter." Kata Yudha yang memang berniat membuat kesal adiknya saja, padahal dia tahu kalau sebenarnya tidak ada masalah apa-apa dengan gaya menyetir adiknya ini.
"Dih! enak aja! Dah lah nih lu aja yang nyetir!" Balas Randy sambil ancang-ancang keluar mobil.
"Etttt, becanda dek, itu Yudha becanda ah elahhh gitu aja ga ngerti, dah ya nyetir yaa dek yaa." Kata Yuza menahan adiknya agar mau menyetir.
"Gitu kek dari tadi, tenang gitu, diem." Balas Randy sambil mulai menyalakan mesin mobil dan memutar mobil ke arah gerbang keluar parkiran.
Saat di perjalanan, Yudha yang sedang bosan pun memilih untuk mengunggah foto di Instagramnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playground
FanfictionBagaimana keseharian ketiga putra keluarga Bagaskara? Kehidupan perkuliahan mereka? Kehidupan Voli mereka? Bagi mereka menjalani hari seperti biasa adalah hal yang menyenangkan, pergi ke kampus, latihan voli, kadang bertanding voli, kadang istirahat...