Malam pun berganti pagi, Randy bangun dari tidurnya dan bersiap untuk rutinitas lari paginya, saat dia membuka kamar terlihat pintu kamar kedua kakaknya sudah terbuka dan mereka sudah tidak ada di dalamnya.
"Lah kok udah ga ada, masa ditinggal gue." Kata Randy bingung.
Randy pun turun ke bawah, berharap mungkin kakak-kakaknya sudah di bawah karena bangun lebih awal, tapi bahkan saat dia keluar pintu rumah pun dia tidak menemukan kedua kakaknya itu, tidak mau pusing dia pun pergi lari pagi sendirian berpikir mungkin saja dia akan bertemu kedua kakaknya kalau memang mereka sudah lari terlebih dahulu.
"Ini mana sih kak Yuza sama Kak Yudha, ya kali lari cepet banget." Kata Randy yang berlari sambil mencari kedua kakaknya.
Satu jam berlalu, Randy pun sudah kembali ke rumah, dia pun kembali dengan perasaan bingung karena sepanjang rute lari paginya dia sama sekali tidak menemukan kedua kakak-kakaknya, saat sampai di rumah terlihat kedua kakaknya sedang sarapan di dapur. Dia yang bingung pun bertanya kepada mereka.
"Kak, tadi kemana dah, kok gue ditinggal?" Tanya Randy.
"Gue ada janji sama Matteo, dek, dah ya gue pergi dulu." Balas Yuza tanpa menjawab pertanyaan Randy.
"Gue juga dek, ada janji sama Masahiro, dia mau pinjem tugas buat kelas pagi ini, dah ya gue pergi dulu bareng kak Yuza." Balas Yudha yang langsung keluar mengikuti Yuza, sekai lagi tanpa menjawab pertanyaan adiknya.
"Terus gue gimana?!" Tanya Randy.
"Motor dek, bensin nya penuh kok, byeee." Jawab Yudha dari luar rumah.
"Lah, apaan sih kok ninggal." Kata Randy sambil berjalan keluar berniat mengejar kakak-kakaknya.
"Randy, udah biarin kakak-kakaknya, mereka udah ada janji penting mungkin jadi cepet-cepet, udah kamu mandi dulu sana, trus turun sarapan ya." Cegah mamanya sebelum dia sempat keluar rumah.
"Hmm, yaudah deh." Randy pun menuruti perkataan mamanya.
Sebenarnya tingkah laku Yuza dan Yudha pagi ini adalah bagian dari rencana untuk kejutan ulang tahun Randy hari ini, tentunya Yudha yang memikirkan semua ini, mana ada lagi manusia sejahil Yudha. Mereka sebenarnya tidak meninggalkan adiknya, hanya saja mereka bangun 10 menit lebih awal dan mengambil rute lebih pendek dari yang biasanya, sehingga kembali ke rumah lebih cepat dan bersiap-siap terlebih dahulu. Mereka juga tidak punya janji dengan Matteo ataupun Masahiro, itu hanya ide iseng Yudha untuk meninggalkan adiknya kedua kalinya pagi ini. Saat di dalam mobil, Yuza dan Yudha pun hanya bis tertawa melihat wajah bingung adiknya ketika ditinggal tadi.
"Anjir muka Randy melas banget dah ga boong HAHAHAHA." Kata Yudha.
"Lu anjir, bisa bisanya jahat gitu sama adek sendiri HAHAHAHA." Balas Yuza.
"Setahun sekali lah HAHAHAHA, tapi ga boong muka dia melas banget HAHAHAHA." Kata Yudha dengan tertawa puas.
"Kemana nih kita, kelas gue sih mulai jam 8 hari ini." Kata Yuza setelah puas tertawa.
"Sama jir, gue juga jam segitu, tapi itu pun ini masih kepagian anjir, jam 7 jir masih." Balas Yudha.
"Iya sih, yaudah lah nunggu di kampus aja daripada di mobil doang." Kata Yuza.
"Iya yaudah ga masalah sih." Balas Yudha setuju.
Akhirnya mereka pun pergi menuju ke kampus dan menunggu di kelas mereka masing-masing. Saat tiba di kampus, suasana di sana masih sepi dan hanya terlihat beberapa kendaraan dosen dan pegawai kampus, Yudha dan Yuza pun memutuskan untuk masuk ke kelas mereka masing-masing. Randy yang masih di dalam perjalanan pun sibuk memikirkan alasan lebih logis tentang kenapa kakak-kakaknya bersikap aneh pagi ini, semakin dipikirkan dia semakin tidak menemukan jawabannya, akhirnya dia pun memutuskan untuk tidak memikirkan kejadian pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playground
FanfictionBagaimana keseharian ketiga putra keluarga Bagaskara? Kehidupan perkuliahan mereka? Kehidupan Voli mereka? Bagi mereka menjalani hari seperti biasa adalah hal yang menyenangkan, pergi ke kampus, latihan voli, kadang bertanding voli, kadang istirahat...