BAB TIGA ADA SETELAH BAB 5!
Selamat membaca 😘
•••
Sinar matahari pagi menembus melewati celah-celah jendela kamar seorang wanita yang membuat wanita tersebut terusik tidurnya.
"Uhhh... Silauuu..."
Tok! Tok!
Bunyi suara pintu yang di ketuk membuat wanita itu berjalan sempoyongan karena belum sepenuhnya sadar.
Setelah pintu terbuka, masuklah tiga kurcaci yang seenaknya langsung tiduran di kasur wanita tersebut.
"Kenapa kesini, boys...?" tanya Ana mengucek matanya agar penglihatannya menjadi jelas.
"Ih Mama.. Jangan di kucek matanya nanti sakit..." ujar Leon berjinjit lalu menarik tangan Ana agar tidak mengucek matanya.
"Iya, enggak... Kenapa kesini, boys?" Ana mengulangi pertanyaannya untuk triple twins.
Deon turun dari kasur lalu memeluk pinggang Ana. "Deon mau ajak Mama sarapan bareng."
"Oh yaudah. Kalian tunggu Ana di meja makan. Nanti Ana susul." ucap Ana lalu akan memasuki kamar mandi tapi segera tangannya di genggam Ceon.
'Lah? Kapan Ceon turun dari kasur? Kok Ana gak tahu..?'
Ceon cengengesan memperlihatkan deretan gigi putihnya. "Sini, Mama jongkok dulu..." suruh Ceon tidak menghilangkan senyumnya.
Ana mengikuti kemauan Ceon. Ana berjongkok dihadapan Ceon dan dirinya sejajar dengan Ceon.
Cup!
"Morning kiss dari Ceon." ucap Ceon malu-malu setelah mencium pipi Ana.
Ana yang melihat Ceon malu-malu seperti itu menjadi gemas.
Cup!
"Anak siapa sih...? Gemes Mama jadinya." Ana pun membalas morning kiss dari Ceon.
"Anak Mama Ana!" balas Ceon semangat. Ana pun tertawa karena itu. Tanpa mempedulikan dua kurcaci lainnya yang cemburu.
"MAMA!!" Teriak Leon dan Deon keras. Bahkan air mata sudah menggenang di pelupuk mata mereka.
Ana dan Ceon terkejut. Ana ternganga tak percaya melihat Leon dan Deon. Apa salah Ana?
Ana menggaruk pipinya yang tidak gatal. Lalu menatap Leon dan Deon bergantian. "Mama kenapa? Kok Leon dan Deon kayak mau nangis?" tanya Ana polos.
"MAMA JAHAT!" Setelah itu Leon dan Deon keluar dari kamar Ana dengan kaki yang di hentak-hentakkan.
Ana terhuyung syok. Lalu menatap Ceon yang seperti sedang menahan tawa.
"Emang Mama jahat Ceon? Dimana letak jahat Mama?" tanya Ana kepada Ceon dengan bingung.
Ceon tidak bisa menahan tawanya. Apalagi tadi dia melihat sendiri kecemburuan para abang-abangnya. Ditambah ketidak pekaan Mamanya.
"Mama gak jahat kok. Bang Leon sama Bang Deon cuman cemburu karena Ceon di cium Mama." ujar Ceon menjelaskannya.
Ana tercengang. "Hanya karena itu?" tanya Ana tak percaya. Ceon mengangguk.
'Duh benar-benar yah mereka. Kalau pengen di cium juga yah tinggal minta sama Ana dong. Nanti juga bakal Ana cium.'
"Yaudah. Ceon tunggu Mama di meja makan. Nanti Mama susul. Mama mau mandi dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Why My Mom Is So Cute?
Fantasy|| Karya sendiri bukan terjemahan! || Menceritakan seorang hacker yang sangat terkenal di dunia bawah, Berliana Roseline. Bukan seperti hacker kebanyakan yang sangat berbahaya. Ana hanyalah sosok yang polos nan naif yang mempunyai keahlian meretas d...