WIM'SC : SEPULUH

56.1K 6.8K 815
                                    


Selamat membaca 😘

•••

Jerman


Seorang wanita keluar dari bandara dengan kacamata hitam yang menutupi matanya dari silaunya matahari.

Dimana orang-orang yang keluar dari bandara setidaknya membawa koper atau tas. Tapi wanita itu tidak membawa apapun.

Wanita itu celingukan kesana-kemari mencari dua orang pria yang katanya akan menjemputnya. Kenapa belum kelihatan juga?

"Dimana sih...." guman wanita itu dengan cemberut dan kaki yang di hentak-hentakkan.

Saat asik-asiknya mencari,

Bruuk!!

"Awww!" wanita itu meringis saat ada yang menabrak bahunya dari belakang. Untung dia bisa menahan tubuhnya agar tidak jatuh.

"Sorry........" pria yang menabraknya tidak jadi melanjutkan kata-katanya. Pria yang juga memakai kaca mata hitam, menurunkan kaca matanya sampai di bawah hidung untuk memperjelas penglihatan matanya.

"Wanita berbuntut tiga...!?" serunya dengan semangat.

Sudut mata Ana berkedut. Ana yang sedari tadi cemberut dengan mood yang buruk semakin kesal setelah mendengar perkataan pria tampan di depannya.

Beginikah cara orang-orang meminta maaf? Ana tidak habis pikir.

Mata Ana berkobar dengan api kekesalan. Ingin rasanya Ana mencabik-cabik wajah pria tampan itu. Ana melengos pergi dari hadapan pria itu dengan kaki yang di hentak-hentakkan.

Ana mengutuk di dalam hatinya. Kak Max.. Kak John.. Kalian harus bertanggung jawab atas kekesalan Ana!

Baru beberapa langkah, Ana merasakan pergelangan tangannya ditarik pelan oleh seseorang.

Ana meringis. Itu adalah tangannya yang membiru karena di cengkram erat oleh Bajingan Husbandnya.

Pria tersebut segera melihat pergelangan tangan Ana karena mendengarkan ringisan kesakitan dari Ana.

Matanya melebar lalu menatap Ana. "Wanita buntut tiga... Siapa yang melakukan hal bejat seperti ini kepadamu?" tanya Pria tersebut.

Ana berusaha melepaskan tangannya tapi pria ini tidak mau melepaskannya. "A-ana gak papa! Bisa lepaskan, gak?"

Pria itu mengangguk. "Ouhh.. Jadi nama wanita berbuntut tiga ini adalah Ana.." gumamnya di dalam hati.

"Baiklah." Pria itu melepaskan pergelangan tangan Ana.

"Aku tidak akan menanyai hal itu lagi karena aku tahu itu adalah hal privasimu." Ana mengangguk lega lalu menarik turun lengan bajunya yang tadi di tarik ke atas oleh pria itu.

"Kamu mau kemana?" tanya pria tersebut.

"Ana mau ke---------" Ana tidak jadi melanjutkan kata-katanya saat matanya menangkap sosok Kak Max dan Kak John yang sedang melihat ke kanan dan kekiri yang tidak jauh darinya.

Ana berlari meninggalkan pria tersebut yang terbengong karena di tinggalkan begitu saja.

'Ana berbuntut tiga... Sepertinya kita akan berjodoh kembali!'

•••

John dan Max sedang mencari keberadaan Ana. Tiba-tiba mereka merasakan sebuah pelukan dari belakang mereka.

"Kak Max.. Kak Joh.. Ana merindukan kalian...!"

John dan Max mengerutkan alis mereka. Benarkah Ana? Tapi kenapa suaranya berbeda dengan Ana mereka?

Why My Mom Is So Cute?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang