WIM'SC : DELAPAN BELAS

39.7K 4.4K 796
                                    

S E L A M A T  M E M B A C A

Sebulan berlalu. Tepat dua minggu yang lalu, Venzo, Berliana dan triplets sudah kembali ke Indonesia. Banyak kejadian yang telah terjadi, seperti Triplets yang semakin manja dan selalu lengket dengan Ana. Lalu para maid yang ada di mansion yang sudah menerima segala perubahan perilaku Nyonya mereka, bahkan mereka sudah tak heran lagi apabila Nyonya mereka membuat ulah yang pastinya karena hasutan dari triplets karena keluguan dan kepolosan Nyonya mereka dan juga segala perilaku Berliana yang membuat Venzo sakit kepala.

Sekarang, Senin, sudah waktunya bagi triplets untuk kembali bersekolah setelah masa liburan panjang mereka.

Senin, hari yang membuat Leon, Deon, dan Ceon sangat malas. Tidak! Lebih tepatnya hanya Leon dan Ceon yang malas. Malas untuk kesekolah.

"Yuhuu Baby boy! Waktunya bangun. Ingat, hari ini hari pertama kalian kembali kesekolah." Ucap Ana girang dan mencubit-cubit pipi berisi milik triplets.

Triplets merasa terganggu tidurnya. "Mama... Ceon masih mau tidur..." rengek Ceon.

"Hm." yang disetujui juga oleh Leon.

Sedangkan Deon sudah bangun dengan semangat. Karena dia sudah rindu sekolah nya dan juga para pacar-pacarnya yang ada di sekolah.

"Oke Mama." balas Deon mencium pipi Ana lalu masuk ke kamar mandi.

Ana menatap polos Deon yang sangat semangat hari ini. Lalu matanya kembali menatap Leon dan Ceon yang masih asik tertidur. Bahkan posisi mereka sudah saling berpelukan sekarang.

Entah mengapa, Ana merasa hatinya hangat melihat pemandangan ini. Betapa lucunya Leon dan Ceon.

"Leon.. Ceon.. Bangun! Kalian tidak mau sekolah?" tanya Ana yang masih berusaha membangunkan Leon dan Ceon.

"Malas Ma." Leon menjawab dengan mata yang masih tertutup.

Seketika raut wajah Ana berubah sedih. "Padahal Mama ingin mengantar kalian ke sekolah di hari pertama kalian sekolah. Tapi, sepertinya Leon dan Ceon tidak mau ke sekolah karena Mama yang akan mengantarkan kalian." lirih Ana sedih. Bahkan matanya sudah berkaca-kaca siap menumpahkan air mata yang menggenang di pelupuk matanya.

Sigap, Kelopak mata Leon dan Ceon terbuka, menampilkan Mama Ana dengan mata yang berkaca-kaca. Seketika rasa sedih dan tak enak juga menghinggap di hati mereka.

Ceon memeluk Ana dengan sayang. "Mama jangan sedih. Ceon tidak bermaksud. Ceon tidak tahu kalau hari ini Mama yang akan mengantarkan Ceon sekolah." ucap Ceon juga dengan mata yang berkaca-kaca. Entah mengapa, jika melihat Mama Ana sedih, hati kecilnya pasti juga ikutan sedih.

Leon yang tidak mau kalah pun, akhirnya juga ikutan memeluk Ana. "Benar apa yang di katakan Ceon." sahut Leon datar ikut-ikutan. Namun, ada kelembutan di matanya.

Dan berlanjutlah acara pelukan Mama dan Anak itu yang dilihat oleh Venzo dari celah pintu kamar yang sedikit terbuka, tanpa di ketahui siapapun.

***

"Sekarang, kalian masuk ya. Rajin-rajin belajarnya. Dan satu lagi, jangan nakal, oke!?" ucap Ana memberikan nasehat kepada anak-anaknya.

"Oke Mama." kompak triplets.

Ana tersenyum senang. Tidak lupa memberikan kecupan di kening anak-anaknya. "Anak Mama Ana Pintar." pujinya yang membuat anak-anaknya senyum-senyum salting tak terkecuali Leon.

"Mama pergi dulu ya!?" pamit Ana melambaikan tangannya kepada anak-anaknya yang juga dibalas sama oleh triplets.

"Mama hati-hati di jalan" sahut Ceon dengan suara nyaringnya. Ana terkekeh lucu.

Setelah mobil yang ditumpangi oleh Ana tidak lagi terlihat oleh pandangan, Raut yang awalnya ceria berubah menjadi datar. Leon dan Ceon menatap malas bangunan sekolah dasar yang ada di hadapan mereka. Apalagi setelah mereka melihat Deon yang sudah menghilang entah kemana.

"Ck! Bocah itu..." geram Leon kesal. Tetapi masih bisa di dengar oleh Ceon.

Ceon menatap Leon dengan tatapan mengejek. "Tidak sadar bahwa sendirinya juga bocah. Upss!" ucapnya dengan tampang julid.

Leon menatap Ceon tajam membuat Ceon langsung berlari kabur sebelum mendapat serangan dari abangnya.

Leon menghela napas kasar.

***

Setelah mengantarkan Triplets ke sekolah, Ana kembali lagi ke mansion. Tidak ada yang bisa Ana kerjakan sekarang ini. Membuat Ana sangat bosan. Seketika sebuah ide terlintas di kepala Ana.

Ana berlari dengan semangat menuju dapur. Mengamati seisi dapur dengan antusias.

Para maid yang menyadari jika ada seseorang selain mereka di dapur, langsung menoleh ke arah Ana. Dengan sigap mereka serentak menunduk hormat.

"Mohon maaf Nyonya, apakah ada yang bisa kami bantu?" tanya salah satu maid dengan sopan.

Ana tampak dalam pose berpikir dengan mata yang bulat dan pipi yang di gembungkan lalu  jari telunjuk yang dia letakkan di dagu. Uh, Nyonya Ana sangat menggemaskan - kompak mereka di dalam hati.

Tak lama Ana mengerucutkan bibirnya lucu. Membuat para maid gemas juga bingung. Salah satu maid memberanikan diri untuk bertanya. "Kenapa Nyonya? Apa ada yang salah?"

Mendengar pertanyaan tersebut, membuat Ana kembali bersemangat. "Ya! Ya! Masalahnya, Apa makanan kesukaan Bajingan Husband?" tanya Ana dengan binar mata dan semangat yang menggebu-gebu.

Semua maid tidak heran lagi mendengar nama panggilan dari Ana untuk Venzo. Karena seperti yang Ana bilang : Itu adalah panggilan kesayangan dari Ana untuk Bajingan Husband! Romantis kan? Hehe...

Lalu siapa dalang dibalik semua ini? Tentu saja 3 putra Ana yang sangat sangat menggemaskan! (Menggemaskan bagi Ana, tetapi Menjengkelkan bagi Venzo).

"Tuan Venzo tidak pilih pilih mengenai makanan, Nyonya. Asal makanan itu tidak berbahan kacang." jelas salah satu maid.

Ana menatap bingung maid itu. "Kenapa?" tanyanya.

Saat maid itu ingin membuka suara, tapi sudah dipotong duluan oleh Ana. "Oh.. Pasti alergi, kan?" lanjutnya.

Maid itu mengangguk. "Nyonya Ana benar."

"Kalau begitu Ana akan memasak untuk Bajingan Husband." ucap Ana yang membuat para maid yang ada di dapur langsung menggeleng tidak setuju.

"Nyonya tidak bisa." ucap maid itu.

Ana mengerucutkan bibirnya cemberut. "Tapi kan Ana pengen masak." cicitnya.

"Tapi Nyonya----"

"Pokoknya Ana pengen masak." ucapnya keras kepala.

"Mending bibi semua keluar. Biar dapur menjadi urusan Ana." ucapnya mengusir para maid yang ada di dapur.

Para maid itu hanya bisa menurut. Jangan sampai Nyonya mereka menangis karena permintaannya tidak dituruti. Bisa-bisa mereka dimarahi habis-habisan oleh tiga pawang Nyonya nya.

°°°°°

Next

PRANKK!!!

Para maid dan bodyguard yang ada di mansion berlarian menuju sumber suara.

Mereka melongo melihat apa yang terjadi di sana. Dapur yang sangat-sangat berantakan. Dan jangan lupakan dengan seorang wanita yang berdiri dengan wajah polosnya yang dipenuhi tepung dan tangan yang mengangkat spatula.

"NYONYAA...!!" Kompak mereka kaget yang dibalas tawa renyah tanpa bersalah Ana.

-

Pintu yang dibuka dengan tidak santainya membuat Venzo mengeluarkan kembali wine yang telah masuk ke dalam mulutnya.

"Bajingan Husband, Ana datang~"

'Apalagi ini ya tuhan....' suara hati Venzo.

Jangan lupa berikan vote ya:)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Why My Mom Is So Cute?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang