WIM'SC : DUA BELAS

54.8K 7.4K 1.8K
                                    

Demi apa? 2k votes?

Ya seneng lah aku😭 Makasih buat yang udah vote juga support aku😍 Uhh luv luv kalian banyak-banyak😘😘

Hahah aku lebay syekali~

Beneran deh aku seneng bingits, gak boong😭 Bisa juga sampe 2k vote😭 Pokoknya jan bosan-bosan sama Ana ya guys😍😉

Buat yang udah lama nunggu, maapin aku yah😚

Yuk, lanjut

Happy Reading....

•••

International Airport, Jerman.

Tiga anak kecil berwajah sama, keluar dengan koper di tangan kanan mereka, lalu tangan kiri mereka masukkan ke dalam saku celana mereka. Tidak lupa kaca mata hitam anti matahari di pangkal hidung mereka. Lengkap sudah ketampanan dan kelucuan mereka.

Semua mata tak berkedip melihat 3 anak kecil itu. Bahkan yang sedang hamil mengidamkan wajah bak malaikat anak kecil itu. Yang jomblo menginginkan pacar mereka kelak setampan itu. Dimanakah mereka bisa membeli wajah tampan itu?

Oh... Tentu saja mereka hanya milik Mama Ana!

Yap! Leon, Deon, dan Ceon sudah tiba di Bandara Jerman. Mereka saat ini menjadi pusat perhatian masyarakat sekitar. Dari yang kecil sampai yang remaja. Dari yang remaja sampai yang tante-tante. Dari yang tante-tante sampai yang beranak. Dari yang beranak sampai yang ber cucu. Dari yang bercucu sampai yang udah mau Alm. pun sangat terpesona dengan tiga kurcaci itu.

Lihatlah sekarang, Deon sudah memulai aksinya.

Deon melambai-lambaikan tangannya saat berjalan melewati orang-orang. "Haiii Ladies...!" dengan senyumannya yang membuat para Ladies langsung terpekik kegirangan. Bahkan ada yang mimisan.

Leon dan Ceon hanya acuh melihat itu. Setelah keluar dari Bandara dan sedikit menjauh, mereka pun berhenti. Kini, semuanya menjadi serius.

"Kita akan kemana?" tanya Ceon sedikit ragu dan tidak pasti.

Deon mengangkat bahunya dan dengan santai bersandar di sebuah dinding sambil memperhatikan cewek-cewek cantik yang lewat.

"Hahh! Ceon gak mau tau!" rengek Ceon.

Leon menghela napas. "Aku baru pertama kali ke Jerman. Jadi yaa..." ucap Leon santai.

"Leon bangsat!" Ceon dengan kesal mengumpati Leon membuat Leon menatap tajam Ceon.

"Apa?" sengit Ceon yang tidak ingin takut dengan Leon. Leon hanya diam.

"Kita akan bermalam di hotel. Baru setelahnya kita mencari Mama."

Ceon mematap sinis abangnya itu. "Kau pikir, pihak hotel akan membiarkan anak kecil tanpa pengawasan dari orang tua?"

Leon menyentil kening Ceon membuat Ceon mengaduh. "Kita coba dulu. Jika pihak hotel bertanya, kita tinggal bilang Mama menyuruh kita untuk memesan dahulu. Mudah kan?"

"Benar. Seperti itu saja." sela Deon mengikuti. Ceon pun pasrah ikut. Mereka menuju hotel terdekat yang telah Leon pesankan.

•••

Ternyata berbicara tidak semudah kenyataannya. Ceon menyesal mengikuti dua abang bangsatnya. Hah! Yang Ceon inginkan bertemu dengan Mama~

"Tidak bisa, dek. Peraturan hotel tetap tidak menerima." (Anggap aja bahasa Jerman)

Leon berusaha memikirkan sesuatu. Tiba-tiba Leon mengeluarkan kartu hitamnya. "Saya bayar 5 kali lipat?"

Leon yang melihat resepsionis terdiam pun menyeringai di dalam hati. Memang, tidak ada yang bisa menolak uang!

Why My Mom Is So Cute?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang