Second : Take

561 95 11
                                    

Drrt drrt

Perhatian keempat orang yang sedang makan itu teralihkan oleh getaran ponsel Eomma.

Susan.

Nama penelepon yang tertera dilayar ponsel.

"Umi Susan? Ada apa, Eomma?" Tanya Salsa yang sedang mengunyah wortelnya.

Eomma hanya menggeleng lalu mengangkat panggilan itu.

"AWII!"

"Uji, kembalikan! Kamu apakan hp umi?"

"Uji cuma nelpon Awi, Uji mau main sama Awi."

"Tapi ini masih pagi banget, Uji. Mungkin Awi masih sarapan."

Eomma hanya terdiam sambil menyimak suara grasak-grusuk serta omelan Umi Susan dari balik telepon, begitupun yang lain.

"Halo?" Akhirnya Eomma bersuara.

"EOMMA REREN!"

"ASTAGA, UJI! KEMBALIKAN HP UMI!"

"EOMMA REREN DIMANA AWI??"

"UJI!"

"Fauzi balikin hp nya ke Umi Susan dulu, ya." Ujar Eomma, sedangkan tiga orang lainnya hanya tertawa mendengar kelakuan Fauzi.

"Ini, umi. Eomma Reren suruh kembalikan."

"Ya memang harus dikembalikan!"

Terdengar suara deheman sebelum akhirnya Umi Susan kembali bersuara.

"Halo, Reren? Maaf ya, kelakuan Fauzi pagi-pagi."

"Hahaha, iya gapapa. Lagian kemaren kan pertama kali mereka ketemu, pasti mainnya masih kurang." Eomma yang sudah selesai makan mengisyaratkan pada Appa untuk memperhatikan anak-anak agar menyelesaikan makannya.

"Eomma Reren, Awi nda mau main ke umah Uji kah? Uji masih mau main ama Awi."

"Ya Tuhan, kalian baru ketemu kemaren."

"Tapi Uji masih mau main..."

"Nunu mau main ke rumah Fauzi, ga?" Tanya Eomma pada Nufa yang sibuk memisahkan daging ayam dari tulangnya, sok menolak tawaran Appa tadi.

"Ke umah Uji? Mawu!" Jawab Nufa lalu kembali fokus daging ayamnya.

"Iya, nanti Nufa ke rumah Fauzi." Ujar Eomma ke telepon.

"Salsa ikut juga, ga?"

Suara lain menginterupsi.

"Iya, Salsa juga ikut."

"Yeay! Kapan? Kapan?"

"Eum... mungkin setelah makan siang, kami mau ke rumah nenek dulu." Jawab Eomma.

"Oke-oke, kami tunggu!"

"Reren, kalo gabisa jangan dipaksa ya. Takutnya nanti anak-anakmu gaada waktu istirahatnya." Umi Susan berujar dengan khawatir.

"Hahaha, gapapa. Mungkin nanti agak telat, karena anak-anak sering lupa waktu kalo udh dirumah neneknya."

"Mereka lama ga ketemu, wajar aja."

"Ya, begitulah." Eomma tersenyum samar.

"Yasudah kalo gitu aku tutup, ya. Makasih, Bae Joohyun."

"Heh, namaku!"

•••

"Permisi!"

"Salsa!"

Panorama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang