First : Shoot!

1.7K 168 34
                                    

Nufa menatap kagum pada rumah didepannya.

"Eomma, jadi ini umah balu kita?"

"Iya sayang, mulai hari ini kita tinggal disini." Jawab Eomma dengan senyum cantiknya.

"Lapanganna lebal thekali!"

"Supaya Nunu bisa main sepeda bareng Noona." Sahut Appa yang sedang memindahkan dua kotak kardus berisi barang-barang mereka.

"Emang sepedanya sudah datang, Appa?" Tanya Salsa.

"Sudah, dong. Didalam rumah ini barang-barang kita sudah tertata." Jawab Appa.

"Oh ya? Waah! Jadi kita nda becih-becih agi?" Nufa berseru, bibit malas sudah terlihat ya :')

"Aduh, anak Eomma malas sekali, seperti Appa-nya." Eomma mengelus kepala Nufa sambil menatap sinis Appa yang terkekeh.

"Tapi nanti kita beresin mainan-mainan yang dibawa diperjalanan ya." Ujar Appa.

"Nde!"

"Hello~"

Keempat anggota keluarga itu menoleh, terlihat seorang wanita dengan rambut pirang keemasan sedang berdiri didepan pintu rumahnya yang bersebelahan langsung dengan rumah keluarga Azmi.

"Eh, halo." Eomma mendekati wanita itu, diikuti oleh dua buntut -Nufa dan Salsa- dibelakangnya. Sedangkan Appa kembali memasukkan kotak-kotak kardus ke dalam rumah.

"Tetangga baru, ya? Kenalin, saya Rose. Salam ken-"

"Mommy." Suara lain menginterupsi, seorang anak laki-laki yang terlihat lebih tua dari Nufa memeluk kaki wanita itu.

"Eoh, Wahyu udah pulang? Selamat datang~" Wanita itu mengelus kepala anaknya

"Oh iya, ini tetangga baru kita. Kenalin diri dulu."

Anak laki-laki itu maju, lalu membungkukkan badannya sembilan puluh derajat.

"Halo, namaku Wahyu Senja Erlangga. Umurku lima tahun, aku anak kedua Mommy Rose. Salam kenal."

"Halo Rose, halo Wahyu, salam kenal juga. Nama saya Irene, tapi biasa dipanggil Reren biar ga susah. Ini anak pertama saya, Salsa dan ini yang terakhir, Nufa." Kini giliran Eomma yang memperkenalkan diri, sekaligus Salsa dan Nufa.

"Hai, namaku Salsabila Douma Azmi dan umurku enam tahun. Ini adekku, namanya Nufa Ardiana Azmi. Dia masih cadel, jadi ngomongnya agak susah." Salsa yang memang mudah berbaur dengan orang baru pun memperkenalkan adiknya.

"Eum, hawo..." Nufa yang bersembunyi dibalik kaki Eomma hanya mengintip dan melambaikan tangannya.

"Mommy, pipi adek itu mengembang seperti roti yang biasa mommy buat." Bisik Wahyu yang tidak terdengar seperti bisikan, karena ketiga perempuan disitu langsung tertawa.

"Iya, pipinya bulat sekali kan?" Salsa menusuk-nusukkan jari mungilnya ke pipi Nufa.

Eomma menggendong Nufa, sedangkan yang digendong langsung memeluk leher eommanya. "Dia menggemaskan, ya?" Ujar Eomma sambil membawa Nufa kehadapan Wahyu.

"Nunu, kenalan dulu sama kakaknya. Masa cuma halo doang, sih."

"Nama panggilannya Nunu? Lucunya! Halo Nunu, aku Wahyu." Wahyu mengulurkan tangannya, menunggu respon dari Nufa.

Grep

"Hawo Ka Wahyu, calam kenal."

Dibalas.

Uluran tangan Wahyu dibalas!

Wahyu mengeratkan pegangan tangannya, dan menjabat tangan mungil itu dengan senang.

Panorama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang