𝘵𝘸𝘦𝘯𝘵𝘺 𝘧𝘰𝘶𝘳.

2.3K 454 34
                                    

˗ˏˋ꒰ 🍮 ꒱ 𝐘𝐎𝐔𝐑 𝐂𝐇𝐎𝐈𝐂𝐄

RIMURU dengan berani menyela ucapan mereka, satu tangan dibelakang kepalanya sementara satunya berada di pergelangan tanganmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RIMURU dengan berani menyela ucapan mereka, satu tangan dibelakang kepalanya sementara satunya berada di pergelangan tanganmu.

Mendengarkan suara yang dikenal olehnya, Ogre merah memalingkan wajahnya untuk melihat Rimuru. "Apa anda sudah memakan daging-daging itu, Rimuru-sama? "

"Yup, itu enak dan sekarang waktunya perutku resign sebentar."

Alis Ogre merah terangkat ketika bola matanya menatap wujudmu yang sedikit di belakang tubuh Rimuru yang tentu tidak bisa menyembunyikan dirimu karena dia lebih pendek.

Menangkap perhatian sang Ogre, Rimuru menarik mu maju dan meletakkan kedua tangannya di pundakmu. "Dia [Nickname]. Wakilku disini dan baru aja bangkit dari mati surinya."

Bibirmu terbuka tidak percaya, sopan kah begitu kepada temanmu sendiri dengan memperkenalkan dirimu dengan alasan yang aneh dan tidak benar?

"Dia bohong, aku cuma tertidur berlebihan saja." Bibirmu membentuk senyuman yang sedikit terpaksa demi membetulkan first impression mu darinya.

Rimuru memutar matanya malas, "Itu sama saja kamu mati suri, tidur tanpa kabar gitu."

"Hey, kamu juga pernah ya. Itu juga 3 hari!"

"Soalnya kan aku habis memberikan mereka nama makanya ketiduran, lah kamu ngapain?"

Alismu berkedut untuk mencari alasan yang tepat, namun kami tidak menemukannya di dalam pikiranmu pada saat ini. Rimuru menyeringai senang ketika kamu tidak dapat membalasnya, "Lihat? Kamu memang tidur tanpa alasan alias mati suri."

"Aku tidak!" Kamu membalikkan badanmu dan mengangkat tanganmu yang gemas ingin menarik rambutnya. Rimuru dengan cepat menunduk ketika tanganmu berusaha menggapai surai birunya yang cantik.

Bibirmu tertekuk ketika tidak mendapatkan sehelai pun rambutnya untuk ditarik. Menghela napas dengan kasar, kamu melihat sang Ogre dengan percaya diri.

"Aku [Nama] Tempest, biasa dipanggil [Nickname]. Kamu bisa memanggilku [Nickname] jika mau, salam kenal." Kamu mengulurkan tangan dan dijabat olehnya.

Ogre merah itu mengangguk dan melepaskan jabatannya. Dia tidak memperkenalkan dirinya karena dirinya memang tak memiliki sebuah nama untuk di tunjukkan.

"Ngomong-ngomong, adikmu itu hebat banget ya? Dia sangat tau banyak hal mengenai medis dan herbal aromatik." Rimuru membuka pembicaraan mengenai adiknya, Ogre merah muda yang sedang berbicara kepada para Goblin wanita.

"Cuma perlu sebentar aja dia sudah bisa akrab dengan para Goblinas."

Ogre merah itu melirik adiknya dengan sayang, "... dia memang selalu diperlakukan seperti orang tercinta, kerena itulah dia sangat senang bisa membantu orang lain."

𝐘𝐎𝐔𝐑 𝐂𝐇𝐎𝐈𝐂𝐄: 転生したらスライムだった件Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang