Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KERIBUTAN yang terjadi di tengah kota menjadi pusat perhatian para penduduk. Gelak tawa dan sorakan menjadi salah satu yang dapat di dengar dari kejauhan. Para monster berkumpul di sekitarnya, membuatmu tidak bisa melihat sosok pembuat keributan.
"WHAHAHAH, LEZAT! LEZAT!"
"Hei! Bolehkah aku nambah satu porsi lagi??"
Bisik-bisik terjadi di sekitarnya, entah apa yang dibisikkan oleh para monster tersebut. Melangkah menuju sumber keributan, kamu ingin melihat dengan mata kepala sendiri siapa yang berani membuat keributan di tengah-tengah kedamaian kota saat ini.
Para penduduk segera memberikan jalan ketika melihat wakil pemimpin mereka akan datang. Menyisakan ruang yang sekiranya cukup untuk dilewati. Panasnya sinar mentari tak membuat dirimu goyah untuk berjalan ke tempat tujuan.
Ketika cukup dekat, dapat terlihat sesosok makhluk yang memiliki ciri-ciri monster yang sudah pernah dirimu lihat. Telinga yang panjang ke samping, gigi tajam di mulutnya, jubah yang menggantung di pundaknya dengan perisai bahu. Siapa lagi kalau bukan Gabiru dan teman-temannya.
"Hei, Gabiru!!"
Suaramu membuat atensi mereka yang semula pada makanan menjadi ke arahmu. Gabiru yang sedang mengunyah dagingpun segera menelannya, dan berdiri menghadapmu. "Halo!!"
"Apa yang sedang kau lakukan disini?" Menurut ingatanmu yang masih cukup baik di umur segini, Gabiru- anak dari ketua Lizardman telah diusir dari tempat mereka tiga bulan lalu. Lantas mengapa sekarang ada ke sini? Apa mereka hanya mampir untuk makan?
Lizardman itu mengusap belakang kepalanya dan menoleh ke arah lain, "Itu ... hehehe, bolehkah aku--"
"LHO, KENAPA KALIAN ADA DISINI??"
Perkataan Gabiru terpotong oleh sebuah suara yang cukup melengking. Derap langkah kaki yang cepat serta wajah kaget milik teman-temannya membuatmu menoleh ke sumber suara baru meskipun mengetahui sang pemilik suara, siapa lagi kalau bukan Rimuru.
Rimuru yang sedang dibawa oleh Shion, sekretarisnya, menunjuk-nunjuk dengan tubuh Slimenya ke arah Gabiru. Dia tak percaya bahwa sosok yang dulu kepala batu bahkan sombong itu sekarang ada di kotanya, ga mungkin kan Lizardman ini bakalan buat keributan lagi?
"Anu ... jadi gini." Tak ingin perkataannya dipotong lagi, Gabiru dengan cepat menjelaskan situasinya yang di bantu oleh teman-temannya. Ternyata karena diusir tersebut, hak warisnya juga ikut tercabut. Maka dari itu mereka tak punya tempat tinggal dan ingin menjadi bawahan dari Rimuru.
Gabiru dan temannya berlutut di hadapan Rimuru, menunduk kepala sebagai rasa hormat dan permohonan mereka. "Tolong jadikan kami sebagai bawahan anda!" Tak sempat untuk menjawab permohonan Gabiru, Lizardman lain datang menginterupsinya.
