03

201 41 19
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nora melihat jam tangannya dan mendengus sebal. "Begini lagi kan ujung-ujungnya. Bilangnya akan pulang bersama, nyatanya aku harus menunggu lagi."

Dirinya terduduk di gazebo depan fakultasnya seraya menunggu Rasi yang sedang disibukkan dengan kegiatan evaluasi kegiatan yang sempat tertunda karena sang ketua pelaksana sedang berusan dengan dosen katanya.

Menyibukkan diri dengan menjelajahi isi instagram. Menggulir, memberikan suka pada setiap postingan teman-temannya, menonton video kucing lucu. Setidaknya itu dapat membunuh rasa bosannya.

"Nora!" suara tersebut mengalihkan perhatian Nora dari ponsel yang ada di genggamannya.

Setelah menyadari siapa yang memanggilnya, ia mendekat pada mobil berwarna merah tersebut.

"Kau belum pulang?"

"Belum. Urusan Rasi belum selesai."

"Sebaiknya pulang denganku saja."

"Tapi kunci sepeda motor Rasi ada di aku."

Nathan mencebik. "Sudah cepat kembalikan saja kuncinya. Lagipula kau tidak tahu pukul berapa Rasi akan pulang kan?"

Nora menimbang-nimbang tawaran Nathan yang ada benarnya itu dan ia meminta izin untuk mengantarkan kunci pada Rasi yang sedang berada di ruang aula Gedung Kuliah Bersama.

Rasi yang baru saja keluar dari gedung langsung menyadari dirinya dipanggil oleh Nora dan menyapanya. "Hai, sudah lama menunggu ya? Ayo kita pulang." ucapnya seraya merangkul Nora yang terlihat kebingungan.

"Sudah selesai evaluasinya?" tanya Nora.

"Baru saja. Kok Nora bisa langsung tahu sih? Apa kita punya ikatan batin?" ucap Rasi bergurau.

Nora mengendikkan bahunya. Tidak acuh. "Sebenarnya aku tadi hanya ingin mengembalikan kunci sepeda motormu. Nathan tadi melihatku menunggu di Gazebo dan menyuruhku untuk ikut pulang dengannya saja."

"Hah? Nathan? Aduh, jangan-jangan dia marah ya kamu harus pulang terlambat lagi? Maaf ya????" Rasi menangkupkan tangannya meminta maaf pada Nora.

Sebenarnya Nora tidak masalah jika disuruh untuk menunggu Rasi berapa pun lamanya. Asal dia tetap bisa bersama Rasi, waktu menunggu tidak akan terasa selama itu baginya.

"Nora kok diam? Marah yaa?" suara Rasi menyadarkannya dari lamunannya.

"Tidak kok. Tidak."

"Ayo pulang, sudah mulai gelap dan hari ini anginnya lumayan kencang juga," ucap Nora seraya menarik tangan Rasi menuju parkiran. Namun langkahnya terhenti setelah mengingat sesuatu.

"Wait, aku mau bilang Nathan dulu jika aku akan pulang denganmu. Sebentar ya,"

Rasi menghentikan langkah Nora dengan mencekal tangannya. "Sebentar. Aku ikut hehehe."

Hi Annora! [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang