12

23 3 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suara ketukan pada pintu membuat Nora terbangun dari mimpi indahnya. Dengan langkah malas, dirinya membuka pintu dan didapatinya Mamanya sudah berdiri disana.

"Ada apa, Ma?" tanyanya seraya menggosok matanya yang masih setengah menutup karena mengantuk.

Mamanya menggeleng melihat penampilan anak gadisnya itu sebelum menjawab, "Ada Rami tuh di bawah," dan Nora langsung saja menuju ruang tamu dengan langkah tergesa. Yah, sosok Rami telah duduk manis di sana.

"Loh Rami?"

Dia menoleh dan tersenyum, "Belum siap-siap?"

Nora terkejut mendengar pertanyaan tersebut. "Sekarang? Tapi aku baru saja bangun."

"Bukannya kita janjian jam 9 ya buat hunting foto tugas fotografimu?" lanjutnya bertanya.

"Kamu baru bangun?" Rami menggeleng dan itu membuat Nora merasa mejadi gadis yang pemalas—walau ada benarnya sih. "Nora, ini sudah jam 9 kalau kamu mau tau," ucapnya.

Nora melirik jam dinding yang ada di ruang keluarga dan sontak langsung menepuk jidatnya. "Baiklah baiklah ... Aku mau mandi sama siap-siap dulu. Oh, kamu mau cemilan apa? Biar aku siapkan dulu sebelum aku kembali ke kamar,"

"Apapun deh, terserah tuan rumah. Perutku siap menampung," candanya dan dibalas dengusan kesal Nora yang kemudian berlalu ke dapur untuk mengambilkan cemilan untuk Rami.

Setelah menyediakan cemilan dan minuman untuk tamunya itu, Nora bergegas menuju kamarnya untuk membersihkan diri dan bersiap-siap.Tiga puluh menit kemudian, dirinya telah selesai bersiap-siap dan segera urun untuk menemui Rami.

Kini dilihatnya Rami tidak sendiran, sudah ada Nathan dan kakak laki-lakinya yang menemani Rami sembari menonton kartun pagi. Berapapun umurnya, ternyata laki-laki tetap tidak bisa melewatkan yang namanya acara kartun pagi. Buktinya saja, Kiran yang sudah bekerja dan umurnya hampir menyentuh angka tiga saja masih mempunyai koleksi komik Doraemon di rak buku dalam kamarnya.

"Hei, Rami. Kita pergi sekarang?" ucap Nora setelah berdiri di belakang sofa yang diduduki oleh mereka bertiga.

Rami melirik jam tangannya. "Boleh. Nanti keburu siang. Kalau panas, kamu ngomel-ngomel," ucapnya dan berdiri dari duduknya.

"Kalian pergi sekarang? Rami, ngga mau makan dulu? Kayaknya mama udah selesai masak deh," ucap Kiran ketika adiknya dan teman adiknya itu hendak berpamitan.

"Ngga usah kak, lagian aku ngga enak udah bikin Rami nunggu lama," ucap Nora dan langsung bergegas menuju dapur untuk berpamitan dengan mamanya.

"Rami?"

"Ngga usah, Kak. Terima kasih. Tadi di kostan juga udah sarapan banyak kok, pagi-pagi tadi satu kostan dimasakin sama ibu kost," jawab Rami yang kemudian berpamitan dengan anggota keluarga yang ada di rumah tersebut.

Hi Annora! [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang