08

150 33 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kini ketiganya telah berada di pusat perbelanjaan. Dengan Bintang dan Nada yang berjalan di depan, sedangkan Nora dan Dendy hanya mengekori di belakang.

Nora yang melihat Dendy menguap lebar pun mengejeknya. "Sudah kubilang, mending tidak usah ikut jadi obat nyamuk. Berjalan bersama mereka berdua itu ada dua keadaan. Antara bosan dan bikin iri,"

"Tahu begini jadinya, mending aku bergumul dengan komik-komik di bawah selimutku di kamar," ucap Dendy dengan malas.

"Nora, temenin aku ke toilet dong," ucap Nada yang sudah menarik tangan Nora menuju toilet terdekat.

Melihat dirinya ditinggalkan oleh Nora dan adiknya, membuatnya berjalan mendekat pada Bintang yang berdiri di depan toko sepatu. "Perempuan dengan segala keanehannya. Kenapa sih ke toilet harus berdua?"

"Entahlah. Hanya Tuhan dan perempuan yang tahu," Bintang menjawab seraya mengendikkan bahunya.

"Bintang? Kak Dendy?"

Mendengar namanya mereka dipanggil, membuat mereka menolehkan kepalanya.

"Rasi? Wiiihhh, pacar baru ya?" tanya Bintang setelah melihat siapa yang baru saja memanggil namanya.

Sedangkan Rasi hanya tertawa. "Perkenalkan, ini Dina. Kekasihku," ucap Rasi memperkenalkan kekasihnya pada Bintang dan Dendy. Kemudian mereka berdua menjabat tangan Dina.

Sementara itu di dalam toilet wanita, Nada dan Nora sedang bercermin─ membenahi penampilan mereka.

"Gimana Ra? Sudah merasa baikan belum?" tanya Nada yang sedang memoles ulang lipstiknya.

Nora mengangguk pelan. "Lumayan. Tapi selama dua jam barusan mataku hanya melihat kemesraan kalian di depan dan telingaku mendengarkan gerutuan kakak tersayangmu itu," jawabnya dan menggelung rambutnya asal.

"Harusnya tadi kita juga ajak Kak Nabila,"

"Nanti malah kamu jadi obat nyamuk kita berempat dong? Memangnya mau?"

"Lah, iya juga ya?"

Nada yang melihat penampilan Nora pun mencebik. "Orang cantik, mau seberantakan apa pun rambutnya tetap cantik ya," ucapnya dan merapikan kepangan rambutnya.

"Kamu gak mau coba cari cowok lain Ra? Kayaknya temennya Nathan yang waktu itu oke kok,"

"Please deh. Dia itu udah punya pacar dan aku gak mau di cap perebut kekasih orang. Yaaa meskipun dia sama pacarnya lagi break sih," jawab Nora dan memasukkan kembali make-upnya ke dalam tas.

"Nah itu ada kesempatan. Ambil aja lah. Lagipula Rasi kayaknya bener-bener gak ada rasa lebih deh sama kamu,"

Nora seketika cemberut ketika mendengar ucapan sahabat pirangnya ini. "Ih Nada!"

Hi Annora! [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang