"Mikisih yi biit hiri ini,"
Nora lantas menolehkan kepalanya ke asal suara. Dilihatnya Rasi yang sedang berbaring, menatapnya dengan wajah mengejek.
Ya.
Rasi baru saja mengintip roomchatnya dengan Rami.
"Apa sih? Kamu gak mau pulang apa? Pakai acara sembunyi dalam kamar Aku," ucap Nora dengan suara kecil. Meskipun dia yakin bahwa kamarnya kedap suara, tapi tetap saja dirinya berdebar-debar takut jika suaranya dengan Rasi terdengar hingga keluar.
Rasi menarik Nora mendekat. "Gak mau. Aku lebih seneng di sini,"
"Nanti tante Sarah nyariin,"
"Aku udah ijin mama mau nginep tempat Nathan,"
"Tapi nyatanya Kamu ada di kamar Aku, bukan Nathan,"
Rasi mengambil ponsel milik Nora dan membuka room chatnya dengan Rami.
"Intensitas Kamu chatting sama Rami, kayaknya 11:12 kayak kamu chat sama Aku,"
Lantas, Nora mengambil kembali ponselnya yang sedang di utak-atik oleh Rasi. "Emang. Gak seneng? Lagian, suka-suka aku mau chat sama siapa aja,"
"Kamu kayaknya akrab banget sama semua cowok. Waktu itu Aku liat, Kamu akrab sama kakaknya Nada,"
"Kak Dendy? Ya iyalaahhhh. Aku sering main ke sana dan nginep di sana juga. Lagian ya, Kak Dendy udah kayak abang Aku sendiri. Umurnya di atas kak Kiran setahun tuh,"
Rasi mengeratkan pelukannya pada Nora. "Aku kira, Kamu demen atau bahkan udah jadian sama Kak Dendy."
Nora menghela nafas pasrah dan mencoba melepaskan pelukan Rasi pada tubuhnya— walaupun sia-sia.
"Mata Kamu buta atau Kamu cepet lupa sih? Kan kak Dendy punya pacar dan Aku juga akrab sama si Kak Nabila. Aku, Nada, sama Kak Nabila juga sering jalan bareng. Kayaknya semua cowok yang jalan bareng Aku, Kamu anggap cowok Aku kali ya?"
"Ya kan siapa tau aja,"
Nora menepis tangan Rasi yang berada di perutnya. "Jangan. Kamu janji gak ngapa-ngapain. Kamu sadar gak sih yang kita lakuin ini salah??"
Rasi hanya bergumam menjawab pertanyaan Nora, tapi tangannya terus saja bergerak dan hampir memasukkan tangannya ke dalam celana dalam milik Nora.
"Rasi!" gertakan tersebut sukses membuat tangan Rasi berhenti. Namun tak berselang lama, tangan tersebut mendarat di atas gundukan milik Nora yang sudah terbebas dari bra— Nora memiliki kebiasaan tidak menggunakan bra saat di rumah.
"Pulang sana. Kamu ngeselin. Kalo Kamu lagi turn on, mending sama cewek Kamu sana. Jangan sama Aku," ujar Nora.
"Aku bukan tempat singgah yang bisa seenaknya Kamu datengin dan Kamu tinggal gitu aja," lanjutnya dan menuju pintu kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Annora! [Tahap Revisi]
FanfictionHidup itu lucu. Tidak hanya bagi Annora, tapi bagi semua orang. Kita hanya bisa berencana, sedangkan Tuhanlah yang akan menentukan hasil akhirnya.... Di saat harus memilih, kalian harus memilih yang mana? Di saat harus melepas, kalian harus melepas...