18

9K 1.2K 106
                                    

Budayakan vote sebelum membaca gais!! Tinggalkan jejak di chapter ini. Typo bertebaran, happy reading!

***

Siang itu sepulang sekolah, Rayhan menunggu Salsa didepan kelasnya. Ia berdiri sambil bersandar dengan tangan disilangkan didada.

Sudah 5 menit lamanya Rayhan berdiri disana namun kelas Salaa tak kunjung keluar. Rayhan bosan, ia mengetuk pintu kelas Salsa.

"Siapa?" sahut seorang guru yang sudah terlihat tua dari dalam kelas 11 IPA 1, kelas Salsa.

"Cowok paling ganteng di SMA Gemilang, bu."

Semua siswi kelas 11 IPA 1 tersebut penasaran siapa pemilik suara itu terkecuali Salsa yang sudah menghafal suara Rayhan.

Salsa menggigit tutup pulpennya menebak-nebak kejadian apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Siapa?"

"Buka aja kali, bu."

"Salsa tolong buka pintunya, nak."

Salsa terkejut, ia melotot sebentar sebelum akhirnya Alisa menyenggol lengan Salsa.

"Ba-baik, bu."

Langkah kaki Salsa berjalan mendekati pintu. Dengan nafas tertahan ia membuka pintu tersebut. Terlihatlah Rayhan berdiri dengan senyum lebarnya.

"Tadaaaaa," ujar Rayhan seperti sedang memberikan kejutan.

Seisi kelas melongo melihat Rayhan sedangkan Salsa menggigit bibir dalamnya grogi. Ia berjalan cepat ke kursinya.

"Rayhan, mau apa kamu kesini?"

"Mau jemput calon pacar, bu. Soalnya udah lama bel pulang sekolah pasti dia laper," ujarnya santai tanpa basa basi.

Alisa menatap Salsa yang menyibukkan diri mencatat materi dari papan tulis ke buku catatannya.

"Jangan aneh-aneh kamu!"

"Bercanda, bu. Anu, ibu dipanggil kepala sekolah tadi," alibi Rayhan.

Dengan dengusan kecil ia merapikan bukunya dan memasukkan nya kedalam tas, "baik anak-anak pelajaran kita hari ini telah selesai, tugas nya jangan lupa dikerjakan, ya."

"Silahkan, bu."

Rayhan mengantarkan guru tersebut hingga ke ambang pintu lalu kembali lagi kedalam kelas menemui Salsa.

Saat Alisa ingin keluar kelas dan melewati Rayhan, ia mengedipkan matanya sebelah lalu Rayhan mengangguk seperti kode dan hanya mereka berdua yang mengerti.

"Ayo pulang."

"Tapi gu---,"

"Gak ada tapi-tapian, udah ayok!"

Tangan Salsa ditarik pelan oleh Rayhan, "kak Rayhan gue mau kerja kelompok!" pekik Salsa.

Rayhan menoleh kebelakang lalu melepaskan tangan Salsa. "Bilang dong daritadi."

"Ck! 'Kan tadi gue mau bilang tapi dipotong sama kakak!" kesalnya.

"Cih, iya juga ya."

"Lo kerja kelompok dirumah siapa? Alisa?"

Salsa menggeleng, "dirumah gue kak," jawab seorang gadis berperawakan tinggi dan rambut sebahu.

Rayhan menyerngit lalu berdehem, "dimana rumah lo?"

"Di gang buto ijo rumah nomor 69," jawab gadis bernametag Zesa Sakinar.
"Eh buat apa kak?"

"Kepo lo buto ijo!"

RAYHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang