28

8.2K 1.2K 528
                                    

Budayakan vote sebelum membaca gais!

***

Hari ini, tepat seminggu dare Salsa berlangsung. Artinya, ini hari terakhir Salsa berlabel pacar Rayhan.

Siang itu, Rayhan memegang hp Salsa saat Salsa berada diruang Osis. Rayhan sebagai pacar yang baik bertugas menunggu Salsa untuk mengantarnya pulang.

Saat Rayhan sibuk mengotak atik hp Salsa, ia dikejutkan sebuah notifikasi masuk dari mama Salsa.

Jempol tangan Rayhan membuka aplikasi WhatsAap untuk melihat pesan apa yang telah dikirimkan oleh ibu Salsa.

"Belanja? Ke pasar? Kok gak ke mall aja, ya?" tanya Rayhan dalam hatinya.

"Siap tante," ujar Rayhan dengan pesan suara membalas pesan dari ibunya Salsa tersebut.

Suara decitan pintu mengalihkan atensi Rayhan, ia melihat anggota Osis sudah bubar namun Salsa belum menunjukkan batang hidungnya.

Nekad masuk kedalam, Rayhan melihat Salsa sedang berbicara dengan Gavin disana.

"Ada rapat berdua nih?" tanya Rayhan mengejutkan dua sejoli tersebut.

"Kok kamu masuk gak ngetuk pintu dulu?" tanya Salsa.

Rayhan menyipitkan matanya, "emang harus gitu? Takut ketahuan berduaan sama dia?" tanya Rayhan ketus.

Salsa menggeleng, "setidak---,"

"Gak ada, gak ada! Pulang!"

Salsa menghembuskan nafasnya kesal, ia merapikan buku dan dokumen lalu dimasukkan kedalam tasnya.

"Lama amat," ujar Rayhan ketus.

"Sabar," jawab Salsa.

Rayhan menatap Gavin yang sedang menatap Salsa serius. "Ngapain lo natap cewek gue? Naksir lo? Gue congkel ya mata lo!"

"Astagfirullah, udah ayok!" ajak Salsa seraya berpamitan pada Gavin.

"Gak usah pamit segala, emang dia kepala sekolah?"

"Bukan gitu, Ray!"

"Awas ah!" Rayhan menghempaskan tangan Salsa lalu berjalan lebih dulu.

Salsa menghela nafas lelah, "dulua---,"

"SALSA!"

"YA UDAH IYA!" ujar Salsa lalu berlari kecil keluar dari ruang Osis.

Gavin sampai terheran-heran melihat Rayhan. "Cinta memang buat orang jadi alay dan tolol," ujarnya heran.

Disamping itu, Salsa kewalahan mengikuti langkah Rayhan yang begitu lebah dibanding langkahnya.

"Pelan dikit kenapa sih?"

"Gak!"

"Dari tadi gak gak mulu, berubah jado burung gagak lo?"

Rayhan tiba-tiba berhenti membuat dahi Salsa menabrak punggung Rayhan.

"Tuhkan siapa yang salah, siapa yang ngambek," ujarnya kesal.

"Emang siapa?" tanya Salsa polos.

Rayhan semakin kesal, ia kembali melangkah selebar mungkin, "tau ah!"

"Aneh," gumam Salsa sambil berjalan mengikuti Rayhan dari belakang.

Belum sampai disamping Rayhan, Salsa berhenti karena panggilan Gavin.

"Kenapa, Vin?" tanya Salsa.

"Gak, lo pulang sendiri? Daripada lo pulang sendiri nih ya mending pulang bareng gue, gimana?"

RAYHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang