42

4.6K 619 473
                                    

Hello everyone!!
Gua baru sempat up nih! Oh iya gua opmem GC WHATSAPP RAYHAN. Yang mau masuk bisa dm gua di wattpad ataupun di ig (@im.imelh_), kalau di ig ada link di bio nya juga ya.

HAPPY READING!

***

Dewa dan Agung meloncat-loncat ria di tempat tidur Rayhan. "Orang gamon tidak berubah, tidak berubah, tidak berubah, orang gamon tidak berubah, tak berubah, selalu menggamon!"

"Angkat tangannya di atas!!!"

"Orang gamon tidak berubah, tidak berubah, tidak berubah, orang ga---."

Brak!

"Maju lo satu satu, anjing!"

Rayhan kalut. Ia muak dengan tingkah sahabat-sahabatnya. Dewa melompat turun dari tempat tidur Rayhan menghampiri Rayhan yang sedang duduk dikarpet bulu di samping tempat tidurnya.

"Cakep-cakep kok gamon!"

Melihat Dewa sudah turun, Agung malah merebahkan tubuhnya di tempat tidur itu.

"ASTAGHFIRULLAH!" teriak Agung saking terkejutnya.

"IH KAK AGUNG!" protes Rere terkejut karena teriakan Agung yang menggema di indra pendengarannya.

Moses melayangkan lirikan maut pada Agung sedangkan Dewa kehebohan sendiri.

"Bocah alay," ujar Moses melihat Dewa yang sedang mengelus-elus punggung Agung.

"Kenapa lo?" tanya Moses.

Agung menunjuk ke langit-langit kamar Rayhan.

"ASTAGHFIRULLAH!"

"Ya Allah bang, pantesan lo gamon sampe segitunya. Gimana mau lupa kalau ginu ceritanya."

"Bulol gak tertolong!"

"Alay!"

"Loh, kok alay?" protes Rere pada Moses.

Rere berdiri dari duduknya, ia memasang wajah marah dengan bersidekap dada.

"Harusnya kamu tiru tuh Bang Ray! Ukir muka aku di kamar kamu! Wallpaper hp sama case hp pake foto aku!"

Moses menelan ludahnya kasar, buset, gak abang gak adek sama sama alay Batin Moses sambil menatap Rere.

"Gak se-alay itu juga lah."

"OH, AKU ALAY?! OH, OKE CUKUP TAU."

Salah omong 'kan gue ya Allah Moses membatin lagi.

"Eh, gak gitu sayang."

"Lah kok pergi?"

"Mampus!" ejek Dewa. "Rasain tuh cewe ngambek, selamat ngemis maaf!" tambahnya.

Moses menggaruk kepalanya frustasi. Ia bangkit lalu keluar dari kamar Rayhan mengejar Rere.

Dewa berbaring memperhatikan sosok Salsa yang terlukis indah di langit-langit kamar itu.

"Cantik juga ya si Salsa."

"Anjing! Cewe gue bangsat!" amuk Rayhan mencekik leher Dewa dengan gerakan kilat hingga Dewa tak bisa menghindar terlebih dahulu.

Suara gelak tawa Agung menguasai kamar Rayhan. "Sekali lagi lo liat ke atas gue patahin leher lo!" ujar Rayhan.

Kini posisinya, Rayhan berasa diatas Dewa. Jari telunjuk Rayhan menunjuk tepat didepan mata Dewa.

RAYHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang