Kai and basketball

343 25 2
                                    

Suasana riuh menguasai lapangan sekolah sorak ria para siswa siswi membuat suasana semakin ramai.

'Wah...kira kira siapa yg bakal menang ya?"
"Sudah jelas pasti pemenang nya kai'
"Ani!!aku tidak setuju aku sangat yakin jika pemenang nya pasti jisung"
'Aiss...kau ini tolol atau idiot kai itu ketua basket bagai mana sih"
"Stt....per mainan akan di mulai bisa diam tidak"

Desas desus para siswi membuat sebuah lengkungan di bibir kai.
"Kau liahat hah?mereka mendukung ku bukan diri mu jadi sebelum semua nya terlambat cepat minta maaf pada teman ku"ucap kai yang tentunya hanya bisa di dengar oleh orang yang berada di tengah lapangan tidak dengan yang di pinggir lapangan.
"Ck..belagu"decak jisung kesal

Aku tau kau pasti menang
Kau kira aku tidak tau rencana licik mu hah? Dasar payah-jisung

Beberapa saat kemudian teman teman kai memasuki lapangan yang benar saja
5 lawan 1 ayolah sudah jelas ini tidak seimbang bukan?
"Masih ada kesempatan untuk menyerah dan tunduk di kaki ku jisung,sebelum semua nya terlambat"ucap kai sambil menyunggingkan smrik andalan nya
Jisung hanya tersenyum sumringah mendengar ucapan musuh bebuyutan nya yang satu ini.
"in your dream" jawab jisung santai
Ck..kau kira hanya karna jumblah mu banyak maka aku akan langsung menciut asal kau tau mental ku lebih kuat dari mu karna kehidupan yang ku alami lebih sulit dari pada takdir mu
Batin jisung.
Kai yang mendengar jawaban dari jisung segera kembali memasang wajah licik nya
Dasar anak tengil -kai

Waktu pertandiangan akan segera di mulai terdengar para murid mulai menghitung mundur
Wasit?oh...jangan tanyakan itu tentu saja kai tidak menyiap kan wasit di pertandingan ini jika ada pasti wasit bayaran yang akan membenarkan setiap kecurangan nya terlebih lagi melihat jisung yang kalah jumblah bagai kan anak domba yang di kepung 5 ekor serigala.

"Satu"
"Dua"
"Tigaaa...."

Suara gemuruh tepuk tangan dan sorak sorai para murid siswa dan siswi terdengar bahkan sampai keluar sekolah.
Bola pasket sekarang ada pada jisung mengecok lawan bukan lah hal yang sulit bagi jisung.
Beberapa menit dia sudah dapat mencetak 2 poin dalam duakali lempar berturut turut
"Kau luamayan juga bocah tengil"guman kai sambil memperhatikan jisung yang sedang di kepung ke empat teman nya
"Tapi kita lihat sampai mana kebolehan mu itu"ucap kai disusul smrik nya.
Kai memanggil salah satu teman nya kemudian mengisyaratkan sesuatu orang tersebut yang tak lain adalah bambam mengangguk kemudian seperti mengisaratkan hal yang sama kepada teman teman nya yang lain
Sudah ku duga

Ck....kalian memberi isyarat seperti ini kalian kira aku takmengerti apa maksud kalian dasar sampah -jisung

Kita lihat sampai mana kau bertahan chou jisung bukan maksudku prak jisung-kai

Jisung meneguk ludah nya kasar
Takut?tentu tidak sekarang saat nya berakting seolah kau takut dan putus asa ketika lawan mu lemah akan tipu daya mu maka itu kesempatan menyerang..
Bukan kah jisung sangat licik?
Tapi bagi nya ini bukan licik melain kan cerdik...

"Kenapa?apa kau takut?atau ada firasat kurang mengenakan di hati mu tuan muda prak?"tanya kai enteng
Jisung hanya diam tidak menanggapi membuat expresi takut namun ada rasa geli di hati nya ketika melihat wajah kai yang penuh kemenangan ketiak melihat wajah takut milik nya.

SHIT...
Dasar bodoh di luar licik seperti ular
Ternyata otak nya seperti udang
Tidak bisakah membedakan mana fak dan yang asli  dasar payah-jisung

"Kukira nyali mu besar heh?apa kau menyerah ini belum terlambat bocah ingusan"ucap kai di ikuti tawa teman teman nya.
Jisung hanya diam dia tidak boleh terpancing tetap pada rencana licik nya eh..maksud nya rencana cerdik nya.
"Kenapa?menagapa diam?apa kau bisu?atau kau takut eoh?"tanya kai lagi
Jisung kembali diam sesungguh nya kalaj saja ini bukan renacana untuk mengalah kan mereka pasti sejak tadi kai sudah babak belur.
"Berhenti mengepung lihat dari wajah nya saja dia sudah seperti anak kucing yang ketakutan"ujar kai sambil tertawa di ikuti teman teman nya yang lain.
"Takut eoh?tenang sung..berikan saja bola nya pada kami dan biarkan kami menang maka kau tidak akan kenapa napa"ucap kai di ikuti smirik nya.

for everythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang