bridge, river and moon

169 14 2
                                    

Seorang pria berdiri di pinggir jembatan dengan mata tertutup dengan kedua tangan yang di bentangkan.
Jisung menarik nafas nya dalam kemudian membuka kedua mata nya
Ini masih jam 3 pagi jalanan masih sepi semua orang masih terlelap dalam tidur nya dan bermimpi di sana.

"Ck...jaemin hyung tidak mungkin kesini,jadi aku bisa jamin yang ini akan berhasil,selamat tinggal dunia and welcome to the new world" ujar jisung kemudian tersenyum tipis.
Jisung kembali melangkah kedepan tinggal hitungan detik dia akan terjun bebas jisung berhenti tepat di pinggir jembatan menutup mata nya menarik nafas nya dalam dan ini lah saat nya dia tak perlu memikirkan dunia lagi inilah akhir hidup nya akhir kisah nya.

"Aku menyayangi kalian semua terimakasih atas semua nya sekarang tidak akan adalagi beban di hidup kalian" ucap jisung kemudian melompat dari pinggir jembatan menuju sungai Han di bawah sana.

"Eh...kenapa aku melayang?"tanya jisung saat tersadar diri nya takjatuh ke sungai yang berada tepat di bawah nya.
"Apa kau baik baik saja" tanya seseorang

Terkejut? Tentu saja

Jisung menoleh ke atas dilihat nya ada sebuah tangan kekar menggenggam tangan nya kuat dan perlahan menarik diri nya ke atas.

"Apa kau baik baik saja?"tanya orang itu saat jisung sudah berada di atas jembatan seperti tadi.
Jisung menatap orang tersebut kemudian mengangguk sebenar nya dia ingin marah tapi mau bagaimana pun orang ini tidak salah dia hanya ingin menyelamatkan dirinya bukan??

"Mengapa kau melakukan itu?"tanya orang tersebut jisung hanya diam dia tidak merespon peria itu sedikit pun.

"Fuhh....apa kau ingin tiada?apa kah kau ingin mengakhiri hidupmu?apa beban hidup mu sungguh berat hingga kau takbisa menggendongnya di punggung mu lagi?"tanya peria tersebut jisung tetap diam "kalau begitu kita sama" ujar pria tersebut jisung tersentak kaget segera di tatap nya pria itu lamat lamat jika di perhatikan wajah peria di depan nya ini seperti orang yang sedang kelelahan.

Tapi ada satuhal yang tidak jisung pahami senyum itu.
Bagai mana peria itu tetap bisa tersenyum semanis itu padahal secara tidak langsung dia barusaja mengatakan bahwa dia juga sedang tidak baik baik saja seperti dirinya sekarang.

"Kau tau,sebelum Nenek tiada dia sering mengingatkan ku tentang betapa indah nya hidup ini jika kita nikmati dengan sepenuh hati,kita jalani dengan penuh rasa syukur maka percayalah suatu saat nanti tuhan akan mengangkat semua bebanmu perlahan lahan"ujar pria tersebut kini pria itu sedang memandang sungai han yang berada di bawah mereka jisung terus menatap pria itu dengan penuh tanya.

"Apa kah kau benar benar ingin mati?"tanya pria tersebut
"Ya,tentusaja aku sangat ingin mati" entah kenapa kali ini jisung menjawab pertanyaan pria tersebut.
"Bohong kau tidak ingin mati"ucap pria tersebut jisung mengerutkan dahi nya menatap nanar pria di depan nya yang masih asik memandang sungai han.
"Tapi kau ingin bahagia,kau hanya tak tausaja cara nya untuk bahagia karna itu kau memilih cara membunuh diri mu sendiri,walau kau tau itu salah tapi kau tetap akan melakukan nya kau memilih menjadi gila hanya karna ingin bahagia karna sesungguhnya semua mahluk hidup tidak pernah ingin mati mereka hanya menginginkan kebahagian yang mewarnai hidup mereka"sambung pria tersebut kini pria itu sudah beralih memandang jisung

"Jangan gegabah ingat kau hanya perlu mencari ke bahagian itu bukan mempersulit hidup mu dengan memikirkan cara membunuh diri mu sendiri cobalah untuk tenang dan tersenyum langkahkan lah kaki mu dengan ringan tanpa beban dan yakinlah setiap langkahmu akan ada hikmah nya" ujar pria itu lagi kemudian mengacak acak rambut jisung sambil tersenyum ceria.

"Cobalah untuk menikmati hidup mu setelah itu kau akan tau betapa indah nya semua itu"ucap pria tersebut kemudian berbalik hendak pergi meninggalkan jisung.

for everythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang