Kim Bora

199 17 10
                                    

- Terimakasi
- Untuk apa?
- Karna telah menerimaku sebagai keluarga

-•-

"Yak...ibu di mana dasi ku?!"teriak seorang anak laki laki dari dalam kamar nya
"Kau meninggal kan nya di sini hyung"ucap jisung sambil menunjuk bagian atas lemari jaemin
"Ah..kau benar aku lupa"ucap jaemin sambil tertawa,entahlah mungkin dia menertawakan kebodohan nya sendiri jisung hanya bisa menggeleng melihat kelakuan hyung sekaligus sahabat nya ini
"Dasar pikun"ucap jisung kemudian meninggalkan jaemin di dalam kamar sendirian "Yak...apa yang kau kata kan kemari kau dasar pria nakal"ucap jaemin kemudian berlari mengejar jisung.

Jisung segera berlari menuju dapur sekuat tenaga nya kemudian bersembunyi di balik nyonya Na.

"Na jisung ada apa?"tanya nyonya Na yang terkejut ketika jisung menyelinap ke belakang nya.

"Yak...kau jangan bersembunyi di balik ibu kemari kau"
"Bu lihat dia mau memukul ku"
"Yak!!aku tidak akan melakukan itu bu jangan percaya pada nya dia berbohong"
"Tidak bu dia yang berbohong"
"Bukan aku tapi kau"
"Kau"
"Kau"
"Kau"
"Ka-"
"Ka-"

"CUKUP!!!Na jaemin dan Na jisung kalian berdua berhenti bertengkar dan cepat makan sarapan kalian atau kalian akan terlambat"ucap Nyonya Na.
Jisung dan jaemin segera duduk di meja makan mereka duduk bersampingan tapi masih saling membuang muka.

Nyonya Na hanya bisa menggeleng melihat kelakuan kedua putra nya walau yg satu nya bukan putra kandung nya tapi kasih sayang nya akan terus dia curahkan dia tau jisung anak yang baik,rajin,pintar,dan pekerja keras.

"Sudah sudah ayo makan roti nya,atau mau ibu suapin?" Tanya nyonya Na
Jaemin tersenyum ceria mendengar perkataan sang ibu segera ia mendekat.
Nyonya Na tersenyum sambil menggeleng kecil lihat lah jaemin sudah dewasa tapi masih seperti bayi.

"Bagai mana dengan jisung?"tanya nyonya Na. Jisung yang sejak tadi melamun merasaterpanggil.
"Ah..ani aku mau makan sendiri saja"ujar jisung kemudian mengolesakan selai pada roti nya.

"Hahaha...gak usah sok dewasa"ujar jaemin kemudian mengambil roti milik nya dan langsung menyuapi nya kedalam mulut jisung.
Jisung tersentak kaget tanpa meminta izin mulut nya sudah di sumpel saja.
"Jangan lupa yang ini"ucap nyonya Na kemudian ikut menyuapi jisung dengan roti.

"Mm...supdah muwluth ku penup" ucap jisung
"Hahaha....apa yang kau katakan jisung?" Tanya nyonya Na sambil tertawa geli
"Dia bilang,dia mau lebih banyak roti bu"
Ujar jaemin sambil tersenyum pada jisung
"Hah?benar kah?"tanya Nyonya Na
Jisung menggelengkan kepala nya
"Ayolah jangan berbohong"ucap jaemin kemudian mengambil sebuah roti.
Tapi tiba tiba saja seseorang mengambil roti itu kemudian memasuk kan nya ke dalam mulut jisung.

"Sekarang giliran ayah masa kalian memyuapi jisung tanpa ku"ucap Tuan Na.
Sentak semua orang tertawa kecuali jisung dia memajukan bibir nya kedepan sambil terus mengunyah roti yang berada di dalam mulut nya.

"Kya....kiyowo"ucap jaemin sambil mencubit pipi jisung gemes.
"Ck..liphat sawjahp aku akan mewmbawlas mu"ucap jisung
"Hahhaa....kalau mau bicara habis kan dulu yang ada dalam mulut mu itu membuat mu semakin imut"ucap jaemin sambil terus memcubit pipi jisung.
Sementara yang di cubit hanya bisa pasrah sambil mematap si pelaku sinis.

Skip sekolah

"Yak...na jisung" ucap seorang pria jisung yang mendengar nama nya disebut segera berbalik menatap si pelaku.
"Jangan mengubah marga ku nama ku park jisung tidak berganti dan tidak akan pernah sama sekali"ucap jisung sambil manatap Chanle.
"Tapi kau baru saja turun dari mobil keluarga Na yang arti nya kau sekarang masih menjadi adik dari Na jaemin"ujar chanle sambil terkekeh geli.
"Hahaa....kau benar"sambung jaemin.

for everythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang