5.

1.1K 123 11
                                    

Saat ini Vio sedang celingukan mencari kelasnya,sampai akhirnya ia melihat sesosok laki laki yang berjalan menunduk sembari memainkan tangannya

"Eh lo yang di sana"teriakh Vio,merasa ia yang di panggil cowo tersebut langsung mendongak dan menunjuk dirinya

"Iya lu"kata Vio sembari berjalan ke arah pemuda tersebut

"Kenapa Vi?"tanya pemuda itu dan menunduk lagi tak mau menatap lawan bicaranya

"Kok lu nunduk mulu si perasaan"tanya Vio dengan heran

"Kita bukan mahram Vio.."katanya pelan sambil menunduk

"Ha? Oh gitu hehe"kata Vio salah tingkah

"Gila menjaga pandangan banget suami idaman sumpah buat yang jadi istrinya nanti pasti bahagia banget!!"batin Vellen a.k.a Vio menjerit tak tertahan

"Em btw lu boleh gak anterin gue ke kelas?"tanya Vio dengan hati-hati

"Boleh,kebetulan kita satu kelas"kata pemuda tersebut sembari berjalan mendahului Vio.

Vio pun hanya mengekor di belakang pemuda tersebut. Akhirnya mereka sampai juga di depan kelas 11 ipa 2 Pemuda tersebut langsung masuk tanpa mengucapkan sepatah-katapun dan langsung duduk di tempatnya.

Vio yang melihatnya pun hanya tersenyum maklum. Dan langsung masuk ke dalam kelas ketika ia masuk kelas itu langsung berubah hening

"Apa?"tanya Vio dengan alis yng terangkat

"Emm n-nggak kok Vi"gagap salah satu dari mereka.

Vio pun hanya memutar bola mata malas dan langsung duduk di tempat duduknya dan menelungkupkan kepalanya sembari bergumam

"Sinting"gumam Vio

Tiba-tiba ada yang meng gebrak meja Vio

"LO NGAPAIN NGUNCI FRINA DI WC HAH?"teriak Revano sambil men gebrak meja Violet

"Cih!"decihnya

"Emang lu liat gue ngelakuin itu hm?"tanya Vio dengan malas sembari mendongak

"Lu gausah ngelakk deh!! Jelas jelas lu yng ngelakuin ini ke Frina!!"kata Rendi sambil menďorong pundak Violet untung saja Violet memiliki keseimbangan yang bagus kalo nggak pasti sudah kejungkal dia

"Weh sellow bro sellow"balas Violet  sembari menepuk pundaknya dan menyerngit jijik seakan sentuhan tangan Rendi adalah kuman.

"bukan gue pelakunya ah ellah"sambung Vio sembari menguap dengan malas

"Hallah gausah bohong yah lu dasar jalang!!"kata Vano emosi

"Apa lu bilang tadi?"kata Vio dengan pelan tetapi menusuk.

"Lu JALANG!"kata Revano sembari tersenyum miring ia sempat tersentak dengan aura yang di keluarkan oleh Vio tapi langsung ia tepis.

"Oh"balas Vio dengan acuh tak acuh

Revano yang mendengar nada acuh tak acuh gadis itu menggeram marah dan langsung menarik Vio dengan kasar ke depan kelas.

"Apaan sih lo anjing gue dah bilang bukan gue pelaku nya sialan!!"kata Violet dan menepis kasar tangan lelaki tersebut

"Lo bisa tanya sama temen sekelas gue,gue daritadi di kelas ya bangsat"sambung Vio sambil mengumpat

"Apa bener yang di katakan wanita jalang ini?!"tanya Revano

"I-iya,Violet dari tadi di kelas"kata ketua kelas bernama bagas tersebut

Lain halnya dengan Vio dia tengah menunduk sembari menahan emosi ia sangat tak suka jika ia di katai jalang

"Gue gak suka yah lu panggil gue Jalang"kata Vio dengan nada rendah yang membuat bulu kuduk mereka yang berada dikelas meremang.

"Apa hah? Lu gak suka gue panggil jalang lu kan emang jalang haha"kata Revano sembari terkekeh

BUGHH

"bajingan"desis Violet sembari membogem Revano

BUGH

"ini buat lo yang ngatain gue jalang"

BUGHHH

"ini buat Violetta"

BUGHH

"dan ini buat lu yang udah lancang sama gue"kata Vio sambil memukul Revano membabi buta

"Asal lu tau Revano gue muak sama lu"kata Violet sembari menghentikan acara membogem nya dan mencengkram erat kerah Revano.

"Bajingan tengik"kata Vio langsung menghempaskan kerah baju Revano dan berlalu pergi meninggalkan Revano yang terdiam saking terkejut nya begitupun dengan orang-orang yang berada di sana.

"Eh Bantuin Revano woyy"kata Rendi tersadar membuyarkan lamunan semua orang.

"Gila itu tadi beneran mak lampir?"tanya Faisal pelan pada dirinya sendiri sembari bergidig ngeri.

"Mine"gumam seseorang di antara mereka

"Dia berubah"batin seseorang

Berbeda dengan Vio yang sedang berada ditaman belakang sembari menunduk mengingat kejadian tadi tiba-tiba mendongak dengan mata berbinar

"GILAKKK TADI GUE KEREN BANGETTT AAAAA"Teriaknya kegirangan

"Sumpah itu tadi aing kan? Gila gila keren aku bangga pada diriku sendiri!!"katanya dengan girang

"Mukulin orang kok bangga aneh"kata seseorang dari arah belakang.

"Suka-suka gue dong"balas Vio sembari menatap ke arah belakang

"Lu beda Vi,gue suka"kata pemuda tersebut di akhiri kekehan

"Najis bet kata-kata lu,gusah sokab ye aing kaga kenal u"ucap Vio

"Lucu"gumamnya sambil tersenyum tipis dan masih di dengar Violet,sedangkan gadis itu menyerngit jijik ketika mendengar ucapan pemuda tersebut.

"Lu lupa sama gue vi?"kata pemuda tersebut sembari mengangkat satu alisnya tanda bertanya

Tiba-tiba sekelebat ingatan tentang pemuda tersebut pun muncul dalam pikiran gadis itu.

"Kevin Atmaja Pradipta,gue inget cuma lu tuh gak penting jadi pura-pura lupa ajah"kata Vio angkuh dan tentu nya ia berbohong

"Mulai sekarang jangan pernah lupa sama gue sekalipun lu cuma pura-pura"kata Kevin sembari tersenyum tipis dan mengacak-acak rambut gadis itu pelan

"DIH emang boleh semerinding ini!"kata Vio dengan bulu kuduk nya yang tiba-tiba meremang dan langsung menghempas tangan Kevin,Sedangkan pemuda tersebut hanya tersenyum dan pergi berlalu begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Jijik gue di gituin jadi kebelet kan gue sialan emang tuh orang"Kata Vio sambil memegangi perutnya yang tiba-tiba sakit karna perlakuan Kevin tadi dan berlari pergi mencari toilet.

mungkin ini efek karna Violet ketika masih menjadi Vellen di dunia nya dulu tak pernah berpacaran tapi bukan jones yah guys dan untuk Raga sebenarnya ia hanya mengarang saja seumur-umur Vallen tak pernah dekat dengan lelaki manapun kecuali adik-adik dan abangnya.

Katanya begini "gue gak pacaran bukan karna gak laku cuma mager ajah"

   Bersambung

Sorry! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang