14.

744 92 25
                                    

Hari ini Violet bangun subuh-subuh sekali untuk bersiap-siap untuk camping tak lupa juga ia menunaikan sholat shubuh terlebih dahulu.

Untung saja kemarin ia sempat pergi ke mall untuk membeli peralatan camping di temani oleh Vania.

"Hp udah,uang tunai udah,jilbab udah,mukena udah ada,semuanya udah ada oke sipp"katanya memeriksa tas tasnya ia hanya membawa 1 tas sedang untuk mengisi pakaiannya dan slingbag.

Setelah mengecek isi tasnya Violet langsung turun ke bawah.

Saat ia turun di sana sudah banyak orang termaksud teman-teman Valno siapa lagi kalo bukan Farel,Faisal,Kevin,Rendi,Revano dan Frina.

Violet berjalan dengan wajah tanpa ekspresi ke arah mereka lebih tepatnya ke arah keluarganya.

"Vio"panggil seseorang kepada Violet

"Hmm"jawab Vio dengan deheman ketika mendengar seseorang memanggilnya.

"Kamu berangkatnya sama kita ajah yah"kata gadis itu membujuk

"Sorry gue sama mama papa gue"tolak Violet halus terhadap Frina yah gadis itu adalah Frina

"Ayolah Vi sama kita ajah yah yah"Kata Frina memaksa

Violet? Jangan di tanya ia langsung kesal seketika mengapa gadis di depannya ini sungguh memaksa ck pasti ada udang di balik batu nih.

Sedangkan yang lainnya mereka hanya menyimak saja tak ingin ikut campur begitu juga dengan Revano ia masih canggung dengan Violet mengingat kejadian di mana ia menampar gadis itu.

"Gak papa Vi kamu sama temen-temen kamu ajah"kata Vania tiba-tiba

Frina yang mendengar perkataan Vania pun langsung tersenyum penuh kemenangan.

"Gak"singkat Violet dengan nada dingin tak terbantah

"O-oh oke deh"kata Frina kikuk

Sedang kan Vania hanya tersenyum maklum dengan sikap anaknya.

Setelah semuanya siap mereka langsung start menuju sekolah.

Sesampainya di sekolah Violet langsung menyalami kedua orang tuanya di ikuti yang lainnya.

"Violet kamu hati-hati yah disana sayang"kata Vania sembari membenarkan jaket Violet

"Iya ma"kata Violet sedikit murung

Dalam hati ia berkata lirih
"Ellen rindu mama"batinnya

"Yaudah sana gih naik ke bis"ucap Vania menyuruh Violet naik ke bis

Violet hanya mengangguk dan melambaikan tangannya ke arah Lengkara dan Vania.

Violet naik ke dalam bis,saat dia naik semua mata langsung mengarah ke arahnya ia pun hanya memasang wajah tanpa ekspresi dan dengan acuh berjalan mencari tempat duduk.

Saat ia sedang mencari tempat duduk sesosok gadis melambaikan tangan ke arahnya.

"Vio sini sini"panggil salah gadis yang kemaren mendatangi nya di kelas.

Violet pun langsung menghampiri gadis tersebut.

"Lu duduk di sini ajah sama kita berdua kursinya muat 3 orang kok"kata gadis tersebut dan di angguki gadis satunya.

Violet yang mendengar itupun langsung tersenyum dan mengangguk sambil duduk di kursi kosong tersebut.

"Thanks yah"kata Vio berterima kasih karna kedua gadis itu ia tak perlu repot-repot lagi mencari tempat duduk.

"Sama-sama Vi"kata kedua gadis itu bersamaan

"Btw nama lu berdua siapa?"tanya Violet sedikit kikuk

"Gue Vanilla kalo dia Aretta panggil aja sesuka hati lo"kata Vanilla sembari menunjuk Aretta dan di angguki gadis itu.

Sedangkan Violet ia hanya ber oh ria dan langsung menyumpal telinga nya dengan earphone sambil menutup matanya,Vani dan Retta yang melihat itupun hanya bisa mengelus dada sabar.

Tanpa di sadari sesosok gadis menatap tajam ke arah Retta dan Vani sembari mengepalkan tangannya.

"Harusnya Vio duduk sama gue bukan sama mereka sialan"batin gadis mengumpat saking kesalnya.

Skip

Setelah beberapa jam perjalanan mereka pun akhirnya sampai ke puncak.

Murid-murid dari kelas 10-12 langsung berbondong-bondong keluar dari bus mereka masing-masing.

"Wahh segar banget udara di puncak"kata Vani keluar dari bis sembari menghirup dalam-dalam udara yang berada di tempat itu.

Perkataan Vani pun di angguki oleh Violet dan juga Retta dan entah mengapa Violet merasa nyaman dengan mereka berdua.

Vani,Retta,dan Violet berjalan beriringan ke arah murid-murid lainnya.

Tiba-tiba terdengar suara seorang guru yang mengintruksi mereka untuk berbaris sesuai kelas.

"Ekhem ekhem jadi murid-murid kalian akan di bagi beberapa kelompok untuk membangun tenda yang akan kalian tempati-"kata guru laki-laki tersebut

"-kalian bisa memilih sendiri ingin berada di kelompok mana dan dengan siapa tapi puan sama puan ye laki sama laki oke jangan campur hanya itu yang bapak nak cakap terima kasih "lanjut pria paruh baya tersebut dengan logat malaysia di akhir katanya.

Murid-murid yang mendengar langsung berhamburan mencari kelompok mereka.

"Vi lu sama kita berdua ajah yah?"kata Retta dengan nada bertanya

"Iya gue ngikut ajah"jawab Vio tak minat

"Asikk yaudah ayokk cuss kita buat tenda"ucap Vanilla bersemangat

Mereka pun langsung membangun tenda mereka dengan telaten untung saja Violet sudah lihai memasang tenda karena ketika ia menjadi Vellen ia sering ikut kegiatan seperti ini jadi jangan kaget.

"Huffttt akhirnya selesai juga nih tenda"kata Retta sambil mengusap keringat di dahinya

"Iya bener,untung ajah ada Vio kalo kagak huh gak bisa gua bayangin nasib kita nanti"kata Vani dan di angguki Retta,Violet yang mendengar itupun langsung tersenyum simpul.

"Btw makasih yah Vi"kata Retta berterima kasih

"Sans ajah kali"ucap Vio kepada Vani dan Retta.

"Yaudah kita istirahat dulu sumpah ane cape banget ini"kata Vani sambil mengipas-ngapasi dahinya yang penuh dengan keringat.

Mereka pun langsung beristirahat di tenda mereka tanpa memperdulikan yang lain yang tendanya belum selesai.

Bersambung


Sorry! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang