9.

972 113 4
                                    

Saat ini Violet beserta keluarganya sedang berada di bandara menunggu Vinley landing.

Dari kejauhan sesosok pemuda memakai kaca mata hitam dan masker tengah melambai ke arah mereka.

Saat pemuda itu mendekat ke arah mereka ia langsung menghambur ke pelukan Lengkara Dan Vania.

"Mommy daddy i really miss hiksss huwaah"katanya lebay,Violet membelakkan matanya dengan rahang yang hampir jatuh ia pikir Vinley itu tipe cowok cool atau soft karna di novel tak di jelaskan tentang Vinley memang ekspetasi tak sesuai dengan realita.

"Najis"gumamnya yang hanya di dengar olehnya

"Alay bat sih lo bang"cerca Valno melihat kelakuan abangnya yang menurutnya sangat lebay tanpa memikirkan perasaan pemuda tersebut

"Heh mulut lo makin hari makin minta di jait ye"katanya dengan kesal sembari memutar bola matanya.

"Udah gausah berantem kalian gak malu apa di liatin adik-adik kalian"kata Vania melerai sembari menunjuk Violet dan Virga yang sedari menyimak saja.

"OMG Violet dan Virga kalian udah besar ajahhhhh omg"ucap Vinley setengah berteriak menarik perhatian orang di sekitarnya dan berlari pergi memeluk Violet dan Virga.

"The fuck,jauh-jauh lo dari gua bangke"kata Violet ketika Vinley memeluk ia dan Virga.

Vinley pun langsung melepaskan pelukan nya ketika mendengar perkataan Violet.

"Omg honey kamu ngomong kasar!"kaget pemuda itu.

"Huwekk"tiba-tiba ia merasa mual,Violet menahan muntah dan perutnya tiba-tiba mules seketika saat mendengar nada bicara dan perkataan Vinley

"Eh eh kamu kenapa Violet"kata Lengkara khawatir

"J-jijik huwekkk jijikk kata-kata dia najis huwekk mo muntah kresek kresek"kata Violet bersusah payah menahan muntahnya dan untung saja Virga membawa kresek.

Violet memuntahkan semua isi perutnya entah apa yang membuatnya menjadi seperti ini dan untung saja perutnya masih bisa di ajak berkompromi kalau tidak bisa malu dia jika harus bolak balik wc bandara.

Skip dalam mobil

"Em lo tadi kenapa Vi sampe muntah-muntah gitu?"tanya Vinley hati-hati

"Gara-gara lo"jawab Violet singkat

"Kok gara-gara gue sih"kata Vinley tak terima

"Gue alergi sama cowo modelan kayak lo,lo lebay"Desis Violet tajam

Valno dan Virga yang berada di bangku belakang hanya bisa menahan tawa ketika melihat wajah pias Vinley ketika mendengar perkataan Violet.

Setelah mengatakan hal tersebut Violet hanya diam dan menutup matanya sambil menyumbat telinganya dengan earphone lain halnya dengan Vinley perkataan Violet bagaikan kaset rusak yang selalu terngiang-ngiang di otaknya.

"Apa iya gue lebay?.."batinnya lirih

Beberapa menit kemudian mereka sampai di kediaman Mahardika.

Jam menunjukkan pukul 19:00,Violet langsung merutuki dirinya yang lalai ia lupa sholat magrib.

Ketika ia masuk ke dalam kamar ia langsung menggerutu

"Bodoh banget sih masa lupa sholat ya allah ampuni Violet"monolog Violet tak tenang sungguh ia sangat takut akan dosa jika melalaikan Sholat Wajib dikatakan: "Jika kita dengan sengaja melalaikan sholat wajib dosa nya sangat besar bahkan melebihi dosa zina,mencuri,membunuh dan lain lain kecuali dosa fitnah" yah kurang lebih seperti itu.

Violet bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri sekalian berwudhu untuk sholat isya.

Setelah sholat isya ia langsung turun ke bawah untuk makan bersama keluarga nya eh ralat keluarga Violet asli maksudnya.

Mereka makan dengan tenang tanpa ada kebisingan setelah selesai makan mereka semua langsung kembali ke kamar masing-masing.

Skip

Tak terasa Violet sudah berada di dunia ini selama satu minggu setelah kejadian dimana ia memukul Revano pemuda itu belum terlihat batang hidung nya sama sekali.

Saat ini Violet tengah berada di koridor sekolah berjalan dengan santai tak lupa earphone yang tersumbat di kedua telinganya.

Tiba-tiba dari arah belakang sesosok pemuda bertepuk tangan dan mengatakan.

Prok prok prok

"Gue salut sih sama lo,udah bikin gue masuk rumah sakit tapi gada rasa bersalah sama sekali hebat"kata Revano sembari terkekeh hambar

"Makasih,btw gue bangga"balas Violet sembari berbalik menghadap ke arah Revano dan tersenyum miring

"Kalo ini trik lo buat narik perhatian gue,selamat lo berhasil Violetta"ucap Revano sembari tersenyum devil Vio yang mendengar itupun sedikit terkejut tetapi ia sudah menduganya pasti akan menjadi rumit seperti ini ck

"Ups sayang nya kenyataan gak gitu tuh gue sama sekali gak kepikiran buat narik perhatian lo,malah gue muak sama lo hahaha"kata Vio sembari tertawa mengejek Revano yang perkataan Vio pun hanya bisa tersenyum tapi tangan nya terkepal dimana Violetta yang beberapa minggu lalu yang selalu mengganggu nya dan mengemis cinta nya sungguh dia sangat terganggu dengan perubahan sikap Violetta yang menurutnya sangat berubah drastis.

"Makanya jadi orang tuh jangan kepedean brother"kata Vio dan berjalan mendekati Revano saat berada di dekat Revano ia langsung mendekatkan wajahnya kepada Revano pemuda tersebut hanya bisa menahan nafas dan entah mengapa tiba-tiba jantungnya berdegub kencang.

"Asal lo tau gue.benci.lo"desis Vio di depan wajah Revano sedangkan pemuda tersebut langsung terkesiap dengan perkataan Vio.

Violetta yang melihat raut wajah Revano pun tersenyum miring dan berlalu pergi dari sana meninggalkan Revano yang terdiam mematung memandang kepergiannya dengan tatapan yang sulit di artikan.

Saat Revano tersadar itu langsung pergi dari tempat itu dengan pikiran yang melayang kemana-mana

Pov Revano

Saat mendengar perkataan Violetta tadi entah mengapa hatiku menjadi tak tenang,perasaan apa ini? Mengapa harus begini menurutku ini salah harusnya tak begini.

"Argghhhhhhh gue benci perasaan sialan ini!!!!"teriakku ketika aku sudah berada di roftoof

"Gak Vio gak boleh benci sama gue dia harus tetep cinta sama gue"kataku

"ARGHHHH GUE BENCI! KENAPA? KENAPA HARUS DIA!!"teriakku frustasi sembari menjambak rambutku.

Revano pov end

Bersambung

Sorry! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang