7.

1K 108 2
                                    

"Violet anak an-astagfirullah"gumam nya sambil beristigfar

"Nih mang bayarannya"kata raihan dan berlalu pergi dari kantin

Dan tanpa mereka sadari sedari tadi ada sosok pemuda tengah menatap interaksi antara mereka berdua dengan tatapan dingin.

-♡-

Saat ini Violet sedang memasuki rumah dengan santai tak lupa mengucapkan salam.

"Assalamualaikum"kata nya dengan santai

"Waalaikumsalam"jawab mereka semua yang berada di sana dengan serentak.

"Eh ada tamu"kata Violet dengan sengaja menekan kata 'tamu' terhadap mereka siapa lagi kalo bukan Revano ddk dan si Frina

"Puas lo bikin wajah temen gue bonyok hah?"bentak Valno tiba-tiba kepada Violet

"Puas lah! Masa enggak!"jawabnya dengan nada mengejek sembari tersenyum miring

"Gatau malu yah lo,abis nyelakain anak orang tapi gada rasa bersalah pun dasar gila"Kata Valno dengan nada merendahkan dan memandang Violet dengan pandangan hina.

Teman-teman Valno dan Frina pun hanya diam menatap pertengkaran mereka berdua tanpa mau melerai.

"Heh harusnya gue yang bilang gitu sama lo anjing,emang lu ngerasa bersalah waktu dorong gua dari tangga hah? Sampe gue masuk rumah sakit ajah lu kaga pernah tuh jengukin gua cuma Virga dan Bi inem yang jenguk gue,sadar diri dong brother ngaca lu tuh lebih hina dari gua!!"balas Violet sambil mengumpat dan balik merendahkan Valno bahkan ia menatap Valno dengan tatapan jijik.

Valno pun terkesiap dengan kata-kata Violet dan memang benar ia mendorong adiknya dari tangga tanpa belas kasihan,tiba-tiba ia merasa bersalah tetapi langsung ia tepis jauh-jauh pikirnya Violet memang pantas mendapatkan nya.

"Sialan lo!!"kata Valno dan hendak melayangkan tamparan ke arah Violet.

Sebelum tamparan itu mengenai Violet seseorang terlebih dahulu telah menahan tangan Valno.

"Weh keep calm bro,gausah main tangan juga"kata Kevin sembari menghempaskan tangan Valno dan menatapnya tajam.

"Apa-apaan sih lo vin ngapain juga lo bela jalang ini"kata Valno

"Cih,buang-buang waktu"decih gadis itu dan berlalu pergi meninggalkan Valno dan kevin yg sedang menatap satu sama lain tajam.

"Sal,kok gw rasa si Violet berubah yah"bisik Rendi terhadap Faisal

"Iya njir gw jga ngerasa gitu,setelah dia pulang dri rs dia berubah banget"balas faisal berbisik

"Mungkin dia dapat hidayah bagus deh,dri dulu sebenarnya gue kasian sama Violet yg ngejar ngejar si bos tpi gada tanggapan dari si bos dan akhirnya dia dapet hidayah jaga ye"ucap Rendi dengan pelan dan di benarkan oleh Faisal dan Farel yg sedari menyimak percakapan mereka

Berbeda dengan Frina gadis itu mendengar percakapan mereka hanya menunduk dan menyerngit heran seperti berkata ini tidak benar ini semua salah harusnya tidak begini.

skip

Violet membuka pintunya kasar dan masuk serta menutup pintunya dengan membanting.

"Ck dasar Valno monyet awas lu"katanya sembari membanting dirinya ke kasur

"Bisa-bisa gue di bilangin kek gitu heh astagfirullah ya allah mending gue sholat dulu"katanya dan beranjak pergi ke kamar mandi untuk berwudhu dan menunaikan sholat dzuhur

Selesai sholat ia langsung membereskan mukena yang ia pakai dan pergi mengganti bajunya rencananya ia akan pergi ke mall untuk memberi beberapa hijab dan gamis,untuk ia pakai ketika semisalnya ada majelis atau semacamnya.

Ketika ia membuka lemari pakaian ia langsung terkejut tapi tidak seterkejut tadi pagi ia sudah menduga bahwa pakaian gadis yang ia tinggali raganya ini semua seperti pakaian lounte canda lounte.

"Haduh pantes hidup lu susah banget Vi,kelakuan lu kayak gini gimana mau bahagia dan juga lu lupa sama allah.."katanya lirih di akhir kata.

Dan untung di sana terdapat satu baju overzise dan juga rok yang tak terlalu pendek segera ia pakai baju tersebut dan memakai sepatu snikers berwarna putih lalu bergegas mengambil tasnya yang berisikan atm,sim dll serta mengambil kunci mobilnya.

Gadis itu menuruni tangga dengan tatapan dingin semua yang berada di bawah pun langsung menatap ke arahnya sedangkan gadis itu hanya acuh dengan tatapan mereka dan untungnya teman-teman Valno sudah pulang yang berada di sana sekarang hanya ada Lengkara,Vania,Valno,dan Virga. Jika kalian menanyakan mengapa tadi Lengkara dan Vania tak ada? Mereka tadi sedang keluar sedangkan Virga dia baru saja pulang dari sekolah karna ada rapat osis.

"Kamu mau kemana Vio?"tanya lengkara kepada anaknya ketika Violet sudah menuruni tangga

"Ke mall pah,aku izin yah"jawab Violet sopan walaupun terkesan dingin bagaimanapun Lengkara dan Vania adalah orang yang lebih tua dari nya jadi ia harus menghormati mereka.

"Oh baik papa izinkan"kata Lengkara.

"Kamu hati-hati yah nak,jangan ngebut-ngebut bawa mobilnya"kata Vania mengingatkan

"Iya mah,btw Vio boleh minta anu"kata Violet salah tingkah

"Uang?"tanya Lengkara sembari terkekeh

"Ehehehe kok tau? Ketebak yah"katanya sembari cengengesan.

"Nih"bukannya uang yang Lengkara kasih tetapi Kartu atm lebih tepatnya blackcard mata Violet langsung membulat menatap Itu dengan tangan bergetar ia mengambil blackcard tersebut.

"Demi allah,sumpah isi atm si Vio asli ajah udah banyaknya naudzubillah apalagi itu yah astaga demi apa pedahal tadi cuma ngetes doang minta uang malah di kasih blackcard dong masyaallahh"batinnya menjerit tertahan

"Makasih pah,Vio janji ga bakal boros abis dari mall Vio bakal kembaliin kok"kata Vio dan tersenyum tulus Lengkara dan Vania pun tersentak melihat senyum tulus anaknya pun langsung ikut tersenyum begitupun dengan Virga yang sedari menahan geli melihat tingkah kakaknya lain halnya dengan Valno dia hanya menatap datar dan membuang mukanya ke arah lain.

"Gak usah kartu itu kamu pegang ajah"kata Lengkara dan di angguki Vania

"Ya allah rejeki anak sholelahh!! Makasih pah mah"katanya dan memeluk kedua orang tuanya eh ralat orang tua Violet asli dengan perasaan senang.

"Yaudah aku pergi dulu yah mah,pah,dek"katanya berpamitan kepada ayah,ibu serta adiknya mengabaikan Valno yang menatap dingin ke arah mereka dengan kilatan iri.

"Tunggu dulu,papah cuma mau bilang sama kamu kalo Vinley pulang dari london dan ia akan sampai ke indonesia sebentar malam kita akan pergi menjemputnya bersama usahakan kamu pulang sebelum magrib oke"kata Lengkara,kalian pasti bertanya-tanya siapa itu Vinley,Vinley Arunaga Mahardika anak laki-laki tertua di keluarga mahardika dan tentu saja ia adalah penerus MD Company.

"Oh oke,yaudah aku pergi dulu assalamualaikum"katanya dan langsung beranjak pergi untuk ke mall.

"Waalaikumsalam"jawab mereka serempak

Bersambung

Sorry! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang